Kamis, 31 Januari 2013

Kata-Kata Bijak Bung Karno


1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .

2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).

3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.


5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. “Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”





Pesawat Tanpa Awak Awasi Perbatasan Kalbar - Sarawak



Tak gampang mengawasi seluruh teritori Kalbar, terutama wilayah perbatasan Kalbar-Sarawak, Malaysia Timur yang rawan penetrasi pesawat asing atau gerakan lawan.

“Dalam waktu dekat ini kita akan dapat bantuan kekuatan satu skuadron pesawat tanpa awak. Kita berharap 2013 ini sudah datang dan siap dioperasikan,” ungkap Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga saat berkunjung ke Redaksi Rakyat Kalbar di Graha Pena Kalbar Jalan Soekarno-Hatta, Kamis (17/1) sore.

TNI AL Butuh Kapal Fregat untuk Jaga ZEE


TNI AL sangat membutuhkan kapal fregat untuk menjaga perbatasan hingga jauh ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pengadaan tiga kapal fregat dari Inggris itu merupakan tindak lanjut Kementerian Pertahanan (Kemhan) atas permintaan TNI AL. Kapal itu juga memenuhi syarat untuk operasi pengamanan wilayah laut.


"Kapal multi role light frigate (fregat ringan multiperan) dari Inggris yang saat ini sedang dijajaki Kemhan mampu menjangkau hingga ZEE," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksma Untung Suropati, kepada Koran Jakarta, kemarin.

Kapal tersebut memiliki banyak peran, yakni bisa sebagai kapal anti permukaan, antiudara, dan antibawah air. "Tak semua kapal fregat memiliki fungsi yang banyak seperti itu," ujar dia. Lebih lanjut, Untung mengatakan pengadaan tiga kapal fregat itu dilakukan seiring dengan pengembangan tiga armada TNI AL. "Saat ini kita hanya memiliki empat kapal fregat. Penambahan satu armada lagi (Armada RI Kawasan Tengah) otomatis membutuhkan tambahan kapal," jelas dia.


The Last Flight: N-250



Kisah perjalanan hidup seseorang yang terlibat langsung dalam sebuah industri strategis di negara ini, merupakan informasi yang mahal sekaligus memberikan perspektif tersendiri, yang susah kita dapatkan dari tulisan-tulisan berita formal. Hal ini karena si penulis bagian langsung dari peristiwa,  sehingga informasinya lebih berwarna. Istilahnya “roh” tulisannya, bisa kita dapatkan dengan terang.

Berikut cuplikan kisah dari rekan kita WH, yang aktif  dalam berbagi informasi dan berdiskusi:

Perjalanan N-250 dan N-2130

Hampir 20-an tahun yang lalu, saya terlibat dalam desain N-250 dan N-2130 (sekelas Boeing 737). Just sharing dan agak menyimpang sedikit.  Dalam setiap rancang bangun pesawat, yang paling rumit dan mahal adalah desain sayap. Benda ini harus tipis tetapi harus mampu menghasilkan gaya angkat yang dibutuhkan. Kuat tapi ringan untuk menahan seluruh berat pesawat dan di dalamnya harus cukup volume untuk fuel dan sistem terutama flight control — hal hal kontradiktif yg selalu bikin pertengkaran antar Departemen. Desain sayap N-2130 sudah sampai iterasi pertama pengujian 2 dimensi di terowongan angin transonik di Perancis.


Review Uji Ketangguhan Pilot Sukhoi Indonesia Vs Super Hornet Australia




Dalam minggu ini ada satu berita mengenai militer Indonesia yang menurut saya sangat menarik dan saya sangat menaruh minat yang besar akannya. Berita yang saya maksud adalah berita mengenai keikut sertaan Angkatan Udara Indonesia dalam latihan angkatan udara beberapa negara yang dilakukan di Australia. Event ini disebut dengan Picth Black 2012. Latihan Pitch Black ini di jadwalkan akan diadakan pada tanggal 27 July sampai pada 17 Agustus 2012. Dan tempat latihan akan diadakan di kawasan Utara Australia.

Dalam latihan dengan sandi Pitch Black 2012 ini akan di ikuti oleh angkatan udara dari Australia, Amerika Serikat, Singapura, Indonesia dan Thailand. Pada latihan ini juga akan di simulasikan pertarungan udara antar angkatan udara yang terlibat dalam latihan ini. Namun jenis pertarungan yang akan dilakukan dan negara mana yang akan melawan negara mana itu, saya sebagai admin AnalisisMiliter.com belum mendapatkan informasi akuratnya.
Dalam latihan ini juga akan melibatkan sekitar 94 pesawat, dimana diantaranya Australia dengan F/A-18 Super Hornet dan F/A-18 Hornet, Singapura dengan F-16 C/D dan F-15 mereka, Thailand dengan F-16 A/B mereka. Amerika Serikat sepertinya juga mengikutkan F/A-18 C Hornet milik US Navy. Indonesia sendiri mengirimkan Sukhoi dalam latihan ini. Selain pesawat Fighter, masing-masing AU juga menyertakan beberapa pesawat pendukung lainnya, seperti Singapura yang mengikutkan pesawat KC-135 Refulling Aircraft dan Gulfstream G550, Australia mengikutkan C-17, C-130 dan Wedgetail AEW&C, Indonesia mengikutkan C-130 serta Amerika Serikat mengikutkan KC-130 J. Dari list pesawat yang turut serta dalam latihan ini, bisa dikatakan bahwa skala latihan ini bisa dikatakan adalah sebuah latihan yang sangat besar.


Batalyon Armed 2/1 Kostrad Akan Mengunakan MLRS Astors II Brazil



Tahun ini, Resimen Armed 2/1 Kostrad rencananya akan mengganti alat utama sistem persenjataan (Alutsista) jadul dengan persenjataan yang lebih canggih. Salah satunya, Alutsista yang ada di lingkungan Batalyon Armed Pasopati 9 Purwakarta.

Senin, 28 Januari 2013

Kekurangan guru, TNI AD diperbantukan mengajar di perbatasan


58 Prajurit TNI AD Batalion 407 Padmakusuma yang saat ini bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan dan Malinau Kalimantan Timur, ikut membantu mengajar di sejumlah sekolah.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, menjelaskan ke-58 personel tersebut sebelumnya telah diberikan pemahaman dan pembekalan mengajar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Pembekalan tersebut dimaksudkan agar setelah ditugaskan mengajar di wilayah perbatasan selama menjalankan tugas menjaga perbatasan tidak mengalami grogi dan memahami sistem kegiatan belajar mengajar (KBM). Tentara yang menjaga 29 Pos dari Nunukan sampai Malinau itu juga telah diberi sertifikat.
58 Prajurit TNI AD yang dipersiapkan untuk mengajar itu telah mendapatkan sertifikasi sebelum berangkat menjaga perbatasan dari 29 pos yang tersebar di Kabupaten Nunukan sampai Kabupaten Malinau.

China Uji Coba Sistem Anti Rudal Balistik




Kementerian Pertahanan China mengonfirmasi tentang keberhasilan mereka mengujicoba sistem penangkal atau anti serangan peluru kendali. Ini menjadi langkah kedua kali China setelah operasi serupa pada 11 Januari 2010.

Uji coba seperti itu sebelumnya juga dilakukan Amerika Serikat dan Jepang. Materi tes meliputi juga pendayagunaan teknologi deteksi yang rumit, melacak, dan menghancurkan misil balistik yang terbang di ruang angkasa.

China menunjukkan "kekuatan otot" militernya secara semakin terbuka melalui kampanye pemberitaan yang terang-terangan. Pada masa lalu, China sangat tertutup tentang hal ini, laiknya sikap negara-negara komunis.

Sebelumnya, Korea Selatan juga mengujicoba sistem serupa yang dinamakan Naro, sebagai respons dari peluncuran "sistem satelit" melalui roket Unha-3 Korea Utara.

China memerlukan berbagai sumber daya secara masif dan ruang seluas-luasnya di dunia untuk bisa memelihara tingkat pertumbuhan ekonomi bagi 1,2 miliar penduduknya sekaligus meningkatkan penetrasi pasar produknya. China juga secara semakin agresif dan terang-terangan mengklaim sepihak atas sebagian besar perairan Laut China Selatan.

Sikap ini berhadapan langsung dengan kepentingan serupa atas sebagian kecil Laut China Selatan oleh Brunei Darussalam, Viet Nahm, Filipina, dan Malaysia. China juga tengah bersengketa serius tentang kepemilikan perairan dengan Jepang atas Kepulauan Senkaku, di Laut China Timur. Sebelumnya China dilaporkan sangat kecewa dan menentang keras pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton soal Kepulauan Senkaku yang memperingatkan Beijing jangan menentang kekuasaan Tokyo atas Kepulauan Senkaku itu.
Sumber : Antara

Rudal Baru Rusia Mejawab Sistem Pertahanan Rudal AS



Sementara Amerika Serikat terus membangun sistem pertahanan rudal globalnya, Rusia sedang mempersiapkan pembaharuan radikal rudal strategis nuklirnya.

 
Sepertinya militer dan industri militer Rusia telah secara serius mempersiapkan rudal strategis untuk mengatasi sistem pertahanan rudal Amerika. Dua rudal strategis dari kelas berbeda saat ini sedang dikerjakan Rusia dalam waktu yang bersamaan.
 
Menurut Sergei Karakaev, komandan Pasukan Rudal Strategis (SMF) Rusia, rudal ini berbobot 100 ton, merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) berbahan bakar cair yang akan mengungguli rudal terkuat di dunia saat ini R-36M2 Voevoda (NATO: SS-18 Satan), dan ICBM berbahan bakar padat yang direncanakan untuk menggantikan sistem Yars (RS-24 dan Topol-M) generasi kelima.

Korut Tegaskan Uji Coba Nuklir Ditargetkan ke Amerika Serikat



Korea Utara (Korut) berencana kembali melakukan uji coba nuklir dan peluncuran roket. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni Amerika Serikat (AS). 

 
Pernyataan ini diungkapkan otoritas Korut menanggapi pengetatan sanksi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk Korut. Pernyataan ini juga sekaligus menjadi peringatan bagi seteru terdekat Korut, yakni Korea Selatan (Korsel).
 
Komisi Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan ini pasca rapat yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pekan ini. Namun Korut tidak menjelaskan lebih lanjut waktu pelaksanaan uji coba tersebut. Hanya dijelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari 'aksi habis-habisan' untukmenandai 'fase baru' dalam perjuangan anti-AS.
 
"Kami tidak akan menyembunyikan bermacam satelit dan roket jarak jauh yang akan kami luncurkan, demikian halnya dengan uji coba nuklir tingkat tinggi yang akan kami lakukan, akan kami tujukan kepada musuh abadi kami, Amerika Serikat," demikian pernyataan Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dilansir AFP, Jumat (25/1/2013).
 
"Menyelesaikan permasalahan dengan AS perlu dilakukan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata," imbuh mereka seperti dikutip media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
 
Namun sayangnya, Korut tidak menjelaskan lebih langung uji coba 'tingkat tinggi' yang dimaksud. Beberapa pengamat memprediksikan, adanya kemungkinan Korut akan melakukan uji coba bom uranium, daripada bom plutonium yang pernah diluncurkan pada dua uji coba sebelumnya.
 
Jika memang prediksi tersebut benar adanya, maka hal ini sekaligus mengindikasikan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih dari Korut. Sebab, tidaklah mudah untuk membuat uranium yang benar-benar tingkat tinggi, atau yang biasa disebut highly enriched uranium (HEU).
 
Pada Selasa (22/1) lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas pengetatan sanksi bagi Korut pasca peluncuran roket yang dilakukan negara komunis tersebut pada Desember 2012 lalu. Sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, AS mengajukan langsung resolusi yang berisi pengetatan sanski bagi Korut. Resolusi tersebut kemudian disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China yang notabene merupakan sekutu Korut.
 
Hal ini langsung memicu kemarahan Korut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Korut sedikit menyiratkan bahwa pihaknya akan melawan dengan melakukan 'aksi tegas'.

Sumber :detik.com

Israel Ingin Serang SURIAH


Israel menyebutkan bisa saja melancarkan serangan ke lokasi penyimpanan senjata kimia yang diduga dimiliki oleh Suriah. Negara Yahudi bermaksud melakukan serangan agar senjata itu tidak jatuh ke tangan kelompok Hizbullah atau kelompok yang berkaitan dengan Al Qaeda.

 
Sejak lama Israel mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad, yang bisa saja kehilangan kendali dari senjata kimia yang dimilikinya. Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom mengatakan, para pejabat tinggi militer Israel melakukan pertemuan khusus untuk membahas senjata kimia Suriah.
 
Menurut Shalom, berpindahnya senjata kimia milik Suriah ke kelompok yang dianggap berbahaya, dianggap akan menjadi perubahan menuju kehancuran.
 
"Tentunya ini (perpindahan senjata kimia) dianggap melanggar sehingga membutuhkan pendekatan berbeda bahan sebuah serangan. Kami akan membuat keputusan," ujar Shalom, seperti dikutip Associated Press, Senin (28/1/2013).
 
Mantan Deputi Direktur Shin Bet, Yisrael Hasson mengatakan, Israel masih terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Suriah. Hasson yang merupakan tokoh kunci di intelijen Israel menambahkan, pengawasan yang dilakukan negaranya kepada Suriah tidak lebih dari pengawasan agar senjata kimia milik Assad tidak jatuh yang salah.  
 
"Suriah memiliki senjata kimia dalam jumlah besar, bisa senjata itu jatuh ke tangan yang lebih ekstrim dari Suriah atau teroris global, maka akan merupah peta ancaman secara keseluruhan," tegas Hasson.
 
Setelah 22 bulan perang saudara terjadi di Suriah, banyak kekhawatiran bahwa senjata kimia yang dimiliki Pemerintah Assad bisa jatuh ke tangan yang salah. Tetapi Suriah berulangkali menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki senjata kimia.

Sumber :okezone.com

Membandingkan Projek Prestisius IFX/KFX dan Jet Tempur Kfir Israel



MESKI Israel gagal membuat jet tempur Kfir yang tangguh, namun efek positifnya banyak didapat. Kegagalan Israel dalam jet tempur Kfir, tidak membuat teknologi dirgantara mereka ikut mati. Israel berhasil menciptakan perlengkapan sensor, elektronik dan sistem senjata bagi pesawat tempur AS yang mereka beli.

Bahkan Israel terus berkembang dengan menciptakan: military air system, ground defense system, naval system dan lain sebagainya. Bahkan Israel sangat berkembang dengan teknologi UAV serta AEW&C. Amerika Serikat tidak ketinggalan menggunakan produk UAV dan AEW&C Israel. Begitu pula Rusia yang mulai menggunakan UAV Israel.

Track record negara baru yang mengembangkan jet tempur memang tidak bagus. Namun pembuatan jet tempur KFX/IFX akan memberi banyak efek positif bagi Indonesia dan bahkan bisa memberi efek tidak terduga (invention).


Untuk itulah PT DI telah membuat unit kerja bayangan program KFX/IFX di Bandung. Unit bayangan ini menyalin semua aktifitas KFX-IFX yang dikerjakan para ahli KAI dan PT DI di Korsel. Hal ini untuk pelajaran bagi insinyur Indonesia lainnya maupun antisipasi jika proyek KFX di Korsel terhenti.

Dengan pembuatan KFX/IFX, Indonesia akan belajar membuat sistem senjata, sensor dan elektronik, radar dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan IFX yang dibangun. Tentu insinyur-insinyur Indonesia akan mempelajari sistem terbaik untuk diinstal di pesawat tempur tersebut.

Kesempatan inilah yang sangat mahal, para ahli penerbangan dan militer Indonesia, memiliki kesempatan melakukan “praktek lapangan” dengan medium IFX.


Empat Pesawat Hercules Bekas AU Australila Masih Sangat Layak Untuk dioperasikan

EMPAT pesawat C-130H bekas pakai milik Angkatan Udara Australia (RAAF) yang ditawarkan kepada Indonesia masih sangat layak untuk dioperasionalkan. Kondisi pisiknya bagus. Bahkan sudah semi glass cockpit artinya sudah separuh sistem digital dan separuhnya masih analog (manual).



Empat pesawat tersebut dipensiunkan dari Skadron ke-37 RAAF tahun 2008-2009 masing-masing bernomor seri A97-001, A97-003, A97-010 dan A97-012. Kini tersimpan di pangkalan udara Richmond New South Wales Australia.

Kelayakan pesawat tersebut diutarakan tim tehnis Indonesia yang dikirim ke Australia yang  memang ahli di bidangnya masing-masing.

Untuk bidang mesin (engine) Letkol Tek Semri Bija dari Depohar (Depo Pemeliharaan) 30 Lanud Abdulrachman Saleh, bidang structure (air frame/rangka) Letkol Ferly Irnando yang merupakan supervisor air frame dari Depohar 10 lanud Husein Sastranegara.


Indonesia Harus Siap Hadapi Konflik Asia-Pasifik


Guru  Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Dorodjatun Kunttjoro-Jakti, mengatakan, mencuatnya permasalahan-permasalahan klaim wilayah laut dan pulau-pulau kecil di sepanjang pantai Samudra Pasifik, mulai dari Laut China Selatan sampai dengan Kepulauan Sakhlin di utara, membuat Indonesia arus siap akan terseret di dalam konflik-konflik tersebut.

Menurutnya, potensi konflik ini makin membesar dengan ditetapkannya strategi pertahanan “Second Island Chain” oleh China dan dilaksanakannya pembangunan basis militer AS di Darwin, berbarengan dengan dialihkannya kekuatan militer Australia ke wilayah utara dan barat Australia.

Hal itu disampaikan Dorodjatun dalam Orasi Ilmiah “Memposisikan Masalah Jangka Sangat-Panjang dari Pertahanan dan Keamanan Wilayah Maritim” pada acara Wisuda Pascasarjana Universitas Pertahanan Indonesia di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (7/9).


Punya Alutsista Baru, Doktrin Pertahanan Harus Disesuaikan

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, doktrin pertahanan TNI tetap akan difokuskan untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, meskipun TNI AD kini sudah diperkuat tank tempur utama berkemampuan ofensif Leopard.



 “Doktrinnya untuk menjaga kedaulatan negara kita ini. Soal penempatan tank Leopard, nanti akan diserahkan kepada TNI AD dengan tetap berkoordinasi dengan Kemhan,” kata Purnomo, Selasa, saat ditanya soal rencana penempatan tank-tank tempur canggih itu.

Menhan mengatakan, saat ini baru dua tank yang datang untuk dipamerkan di Indo Defence yang akan dibuka Rabu (7/11/2012) di Jakarta International Expo, Kemayoran. “Kedatangan tank Leopard akan membuat tank kita menjadi komplit,” ujarnya.


Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto sebelumnya mengatakan sudah saatnya Indonesia merumuskan ulang doktrin pertahanannya. Untuk kedatangan Leopard itu, Indonesia belum memiliki doktrin untuk tank berat. “Selama ini kita menggunakan doktrin infanteri. Tank hanya digunakan untuk membantu pasukan infanteri,” katanya. Doktrin kavaleri berat, kata dia, yang bisa bertempur mandiri juga harus dibentuk. Dengan rencana pembelian helikopter serang Apache, pemerintah juga harus mengubah doktrin.

Menurut Andi, saat ini tinggal Angkatan Darat yang belum memperkuat doktrin, sementara Angkatan Laut dan Udara dinilai sudah mapan dalam pembentukan doktrin. Kemudian, Kemhan juga harus mengembangkan doktrin gabungan ketiga matra agar senjata masing-masing angkatan bisa dikerahkan dalam operasi militer gabungan. “Senjata masing-masing angkatan itu harus bisa dikerahkan dalam satu operasi militer gabungan,” katanya.

Seperti diketahui, Indonesia sudah merevisi dua kali doktrin pertahanannya. Pertama saat era reformasi dimulai dan terakhir pada 2007. “Sekarang sedang direvisi. diharapkan segera diluncurkan karena revisinya sudah selesai,” kata Andi. Setelah revisi doktrin pertahanan selesai barulah dilakukan revisi doktrin angkatan dan diperkirakan semua doktrin selesai pada 2014 mendatang.


Sumber : SoloPos

TNI AL Perlu Membuat Armada Pasifik dan Indian Ocean selain Armabar dan Armatim



Penambahan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) kapal kawal cepat rudal (KCR) Klewang-625 belum berdampak signifikan bagi perimbangan kekuatan pertahanan Indonesia di kawasan.

Indonesia dinilai perlu untuk menambah armada laut baru guna memperkuat pertahanan di wilayah perairan. Pengamat militer dari Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, kemampuan TNI masih jauh untuk mampu menjaga kedaulatan dan kekayaan bangsa Indonesia. Anggaran yang ada sekarang belum sanggup membangun kekuatan TNI hingga mampu menjaga seluruh wilayah garis pantai.

“Jepang yang luas wilayah lautnya segitu saja, anggaran USD10 miliar belum cukup. Jadi memang banyak sekali pekerjaan rumah kita,” ujar dia di Jakarta kemarin. Menyangkut kekuatan angkatan laut ini, Connie membandingkan dengan India yang sekarang menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan angkatan laut terkuat di dunia.


“Padahal,luas laut Indonesia itu delapan kali luas laut India.Artinya secara matematis, (kekuatan) kita harus delapan kali dari India,”jelasnya. Jangan dibandingkan dengan Amerika Serikat yang sekarang ini pangkalan-pangkalan militernya mulai mengepung Indonesia. Menurut dia, AS mampu menggerakkan enam carrier (kapal induk) dan 60 kapal korvet.

Tiap carrier mampu mengangkut 6.000 personel dan 2.800 airmen (penerbang). “Itu bisa bergerak dengan cepat. Jadi kalau bicara keseimbangan kawasan, seharusnya kita bisa meng-counter itu semua,”sebut Connie. Alumni APCSS (Asia Pacific Center for Security Studies) Honolulu, Hawaii ini meneruskan, Indonesia perlu untuk menambah dua armada baru. Sekarang ini armada yang dimiliki TNI AngkatanLautbaru dua, yakni armada kawasan barat (armabar) dengan markasnya di Jakarta dan armada kawasan timur (armatim) di Surabaya.


Perlu membuat armada Pasifik dan Indian Ocean, karena konstelasi politik sekarang memanas,”tuturnya. Sementara itu, pemerintah telah merencanakan untuk merombak armada lautnya dengan menambah satu lagi armada sehingga nantinya terdapat tiga armada.Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, nantinya akan ada armada laut wilayah tengah.

Sekarang ini baru ada wilayah barat dan timur. Proses untuk merealisasikan rencana tersebut sudah mulai berjalan. Pembangunan armada baru ini tidak akan menambah gemuk jumlah prajurit, karena personel yang ditugaskan hanya pemindahan dari tempat tugasnya yang lama.
 


Indonesia Siap Luncurkan Roket Balistik Berdaya Jangkau 900 Km



"Tahun depan kita akan mulai menguji statis maupun uji dinamis roket berdaya jangkau tiga digit," kata Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi bidang Produktivitas Riset Iptek Strategis Goenawan Wybiesana pada Evaluasi Akhir Tahun di Jakarta, Kamis.

Untuk tahap awal, ujarnya, lebih dulu dikembangkan roket balistik berdaya jangkau 100 km dengan kaliber 350 mm sebanyak 10-20 unit, kemudian dilanjutkan dengan roket balistik kaliber berikutnya, disusul roket kendali.

Kementerian Ristek sebagai bagian dari konsorsium roket, turut mendanai proyek tersebut sebesar Rp10-15 miliar pada 2013. Selain Kemristek, konsorsium roket beranggotakan PT Pindad, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, Lapan, BPPT, LIPI, ITB UGM, ITS, dan lainnya.


Teknologi roket, ujarnya, dibangun dari empat kemampuan yakni teknologi material, teknologi sistem kontrol, teknologi eksplosif dan propulsi serta teknologi mekatronik yang seluruhnya sudah dikuasai.

Program roket nasional, ia menerangkan, telah dimulai sejak 2005 dengan mensinergikan berbagai lembaga terkait, dilanjutkan pembuatan desain awal dan uji prototipe serta pengembangan desain pada 2010.

Pada 2011, urainya, konsorsium roket ini meluncurkan freeze prototype 1 (prototipe jadi) yang setelah dibeli Kementerian Pertahanan dinamakan R Han 122 untuk dibuat menjadi massal melalui program 1.000 roket.

"R Han 122 ini memiliki kaliber 122 mm berdaya jangkau 15 km, lalu pada tahun yang sama, daya jangkaunya R Han 122 ditingkatkan menjadi 25 km dan pada 2012 R Han ditingkatkan lagi kalibernya menjadi 200 mm dengan daya jangkau 35 km," katanya.

Sebelum program roket untuk kepentingan pertahanan negara, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah lama menguasai teknologi roket untuk kepentingan riset peluncuran satelit.

Rencana Peluncuran Roket Lapan RX-550 di Tahun 2013






Awal tahun 2013 merupakan hari-hari yang menegangkan bagi Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata. Dia memiliki target untuk menerbangkan roket Lapan RX-550 pada tahun 2013, sementara uji statis  RX-550 yang dilakukan tanggal 29 September 2012, masih menemui kendala. Uji statis pertama dilakukan tahun 2011 silam.

Komponen nosel roket RX-550 kembali mengalami masalah dalam uji statis di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut- Jawa Barat. Desain struktur nosel roket RX-550 belum mampu menahan tingginya suhu pembakaran. Akibatnya, komponen material nosel roket terlepas sebelum proses pembakaran propelan berakhir di detik ke 14.

Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata berencana mengubah desain struktur nosel roket, agar hasil akhirnya seperti yang diharapkan. Lapan pun kembali membangun seluruh komponen roket RX-550 serupa, untuk melakukan uji statis tahap ketiga pada awal tahun 2013.


Prof Dr Ing Soewarto berharap daya dorong roket bisa melebihi 25 ton dalam waktu 7 detik. Adapun proses pembakaran propelan  ditargetkan 14 detik hingga bahan bakarnya habis. Kunci utama yang harus diselesaikan Lapan adalah membuat struktur material nossel bisa bertahan selama pembakaran, agar roket RX-550 mampu terbang sejauh 300 km ke luar angkasa.

Agenda Geopolitik Presiden Ke-7 RI

Oleh Christianto Wibisono (Pendiri Institute Kepresidenan Indonesia)
 
Belajar dari pengalaman kita memiliki 6 presiden dalam 69 tahun bernegara modern Republik Indonesia, kita tentu tidak ingin mengulangi kesalahan dan kekeliruan masa lalu. Marilah kita melakukan pilihan eklektik, dengan sadar menilai baik-buruk, positif-negatif, kinerja maupun blunder dari presiden pertama hingga keenam. Agar presiden ketujuh dapat bercermin dan belajar arif, bijak dan cerdas untuk mengambil putusan yang positif, proaktif dan kreatif serta bermanfaat bagi bangsa dan Negara ini.


Target utamanya tentu harus mengembalikan harkat dan martabat bangsa ini agar berkualitas nomor 4 sedunia secara substansial. Bukan hanya sekedar nomor 4 secara kuantitas numerik.  Karena penyakit dan kekeliruan masa lalu, barangkali target itu memerlukan satu generasi, tiga dasawarsa atau tiga orang presiden yang berkualitas dan sanggup bertahan 2 termin hingga 2044. Sehingga tepat usia seabad dibawah presiden ke-10, Indonesia akan menjadi adidaya nomor 4 sesuai kuantitas penduduknya. Tentu saja semua itu mengisyaratkan presiden ke-7, ke-8 dan ke-9 harus berkualitas prima, berkelas negarawan global yang canggih, cermat dan piawai menakhodai kapal induk RI, menjelajah transformasi geopolitik abad 21 yang secara kualitatif berbeda dari abad 20.
 


Tugas utama Presiden ketujuh adalah berdamai dengan masa lalu, dengan diri sendiri, dan dengan bangsa sendiri dalam semangat kemanusiaan dan kenegarawanan langka gaya Nelson Mandela. Indonesia harus berdamai dengan keturunan PKI, Masyumi, DI/TII dan segala elemen bangsa yang di masa lampau terlibat kekerasan dan permusuhan politik secara brutal, beringas dan nyaris tak beradab. Tentu saja pada dataran kontemporer kita tetap harus menumpas anarki dan terorisme dengan dalih apapun yang memperlakukan sesama manusia secara sadis, biadab terkadang dengan dalih agama, SARA, pertentangan kelas atau sekedar kriminal kejam tanpa motif politik, yang tetap harus memperoleh hukuman pidana yang setimpal.

Dengan rekonsiliasi nasional ini pemerintah harus berjiwa besar mengakui kesalahan masa lalu , meminta maaf dan berusaha tidak mengulangi democide terhadap rakyatnya sendiri. Maka  seluruh potensi bangsa ini dapat mulai membangun, bersatu padu dan percaya diri akan ketangguhan bangsa ini yang sudah terbukti mampu membangun Borobudur di abad 9.

Paralel dengan rekonsiliasi maka prinsip meritokrasi harus memberikan pahala kepada mereka yang berprestasi. Sehingga kinerja bangsa ini secara kualitatif meningkat setara dengan kemajuan bangsa lain, tetangga kita maupun bangsa lain di seluruh muka bumi ini.

Mengingat manusia bukan robot, maka dalam proses persaingan global itu dimana kekuatan sumber daya manusia tercanggih di Indonesia harus mampu bersaing ketat dengan bangsa lain, jelas masih akan ada kelompok manusia yang tercecer dalam proses pembangunan multidimensi abad 2. Disinilah kepemimpinan Indonesia harus mampu menyediakan sistem yang memelihara kebutuhan dasar dan pemeliharaan kesejahteraan minimal bagi elemen yang tidak termasuk kelompok produktif kreatif  kelas unggulan.

Inilah yang dimaksud dengan negara menyantuni mereka yang memang tercecer karena pelbagai faktor. Kelas menengah harus diperbanyak, sedang yang miskin ditekan secara alamiah. Harus dijaga penyakit kemanjaan bila orang mengganggur dibiayai negara. Alhasil banyak orang malas tidak mau bekerja, hanya ingin memperoleh bantuan langsung tunai atau subsidi dari negara dan pemerintah. Bangsa yang seperti itu tidak akan maju seperti yang dialami Yunani sekarang ini. Manja, malas dan mengandalkan utang atau subsidi dari Negara lain dan pemerintah yang meninabobokkan rakyat dengan dana gampang hasil pinjaman yang tak terbayar.

Itulah akar krisis Yunani dan  krisis derivative AS. Karena kemudahan memberikan kredit dengan alasan semua orang berhak memperoleh kredit perumahan atau mortgage. Maka muncullah kredit ninja, dimana orang dengan no income, no job and no asset diberi kredit perumahan secara murah meriah. Semua bangkrut tidak mampu membayar dan melelehlah raksasa seperti Lehman Brothers. Karena terjebak derivative yang jadi fiktif dari kredit perumahan yang bodong, assetnya tergadai utang lalu lenyap tak berbekas dalam kehancuran bursa.

Bangsa ini harus bersaing dengan bangsa lain yang posisinya sudah jauh leibh maju dalam dunia yang semakin multipolar dan merata sehingga tidak ada lagi hegemoni atau dominasi satu negara adi daya.

Dalam 4 abad terakhir sejak Eropa (Barat) meninggalkan Asia (Timur) maka dunia mengenal dominasi 4 imperium global.

Pertama Pax Hispanica, Spanyol menjadi kaya raya karena menguras harta karun emas perak Amerika Latin yang mengakibatkan inflasi dan pelemahan diri sendiri.

Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah dan sumber daya alam Indonesia sehingga menjadi yang terkaya diabad XVII sebagai Pax Neerlandica.

Inggris melampaui Belanda dengan revolusi industro yang memberi loncatan nilai tambah ekonomi secara eksponensial dan merajai dunia dengan Pax Britannica abad XVIII-XIX. Terakhir Pax Americana menggantikan Pax Britannica setelah Perang Dunia I. Kini dunia berada pada era Pax Consortis G20 karena tidak mungkin lagi hanya satu kekuatan menjadi imperium global. Tidak Pax Sinica ataupun Pax Islamica.

Indonesia beruntung sudah masuk dalam jajaran imperium global multilateral G20. Presiden Indonesia tentu harus memahami posisinya sebagai anggota G20, sebagai jangkar ASEAN dan sebagai nation state terbesar ke-4 sedunia dalam kuantitas.

Belajar dari pengalaman presiden pertama hingga keenam dengan pelbagai jatuh bangun, kinerja dan blunder,  perlu diingatkan bahaya kultus individu dan ketertutupan dalam diplomasi internasional. Apalagi bila tersandera oleh kepentingan sektarial, partisan dan malah terbajak oleh preman, kriminal dan teroris anarkis atau kelompok ekstremis radikal sok populis, Xenophobia dan primordial primitif.