Kamis, 28 Februari 2013

Hari Sabtu Breitling Jet Team Akan Aerobatik di Langit Jakarta

Breitling Jet Team—tim aerobatik sipil profesional pertama di dunia yang menggunakan pesawat jet, siap beraksi di langit Jakarta, Sabtu (2/3/2013) nanti.

Aksi tim aerobatik yang bermarkas di kota Dijon, Perancis, ini, bisa disaksikan di sekitar Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 14.00-15.00 WIB.

Hari Sabtu Breitling Jet Team Akan Aerobatik di Langit Jakarta
Tim aerobatik Breitling Jet Team melakukan terbang lintas di atas Komplek Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam penerbangan dari Yogyakarta menuju Jakarta, Kamis (28/2) pagi.
(foto : komas.com)

Penampilan mereka akan melibatkan bintang tamu tim aerobatik Jupiter dari TNI Angkatan Udara.

Breitling Jet Team (BJT), yang merupakan tim aerobatik khusus pertunjukan terdiri atas tujuh pesawat jet latih tempur L-39 C Albatros buatan Republik Ceko.


Mereka diawaki oleh para pilot profesional yang sebagian besar berpengalaman menjadi pilot pesawat tempur di Angkatan Udara Perancis. Tim tersebut disponsori secara eksklusif oleh pabrikan arloji asal Swiss, Breitling.

Ketua Tim BJT, Jacques "Speedy" Bothelin, mengatakan, penampilan mereka di Indonesia ini menjadi bagian dari tur ke Asia yang direncanakan akan berlangsung sepanjang tahun 2013.

"Di Asia Tenggara, kami tampil di Filipina, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand," tutur Bothelin.

Mereka telah tiba di Indonesia beberapa hari lalu, tepatnya di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Kemudian pada Kamis pagi, mereka melakukan terbang lintas di atas Candi Borobudur sebelum terbang menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta.

Pihak Time International, sebagai distributor arloji merek Breitling di Indonesia dan bertindak sebagai penyelenggara acara ini mengatakan, acara di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma hanya diperuntukkan bagi para undangan.

"Namun masyarakat umum bisa menyaksikan aksi Breitling Jet Team dari sekitar Bandara Halim Perdanakusuma," tutur Hafni Damayanti, Client Services Manager Time International , Kamis (28/2/2013). (Kompas)

Inilah Kemampuan dan Spesifikasi 5 UAV Buatan Indonesia

5 UAV / Pesawat tanpa awak dipamerkan di Bandara Halim Perdanakusuma. Boleh berbangga karena pesawat-pesawat ini asli buatan Indonesia. Yuk, tengok kelima pesawat itu.
Puna Wulung Karya BPPT
all foto : defense-studies.blogspot.com
 

UAV BPPT Tidak Terdeteksi Radar

UAV Alap-Alap dalam sebuah pengujian oleh BPPT
UAV Alap-Alap dalam sebuah pengujian oleh BPPT (photo : BPPT)
Teknologi pesawat intai tanpa awak alias unmanned aerial vehicle (UAV), buatan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) tidak bisa dideteksi radar pesawat. Kepala Program Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) BPPT Joko Puwono, mengatakan prototipe pesawat terbang produksinya dijamin tidak terdeteksi radar musuh.

Pasalnya seluruh bahan pesawat terbuat
dari komposit murni tidak mengandung unsur metal. Meski begitu, pihaknya menyatakan pesawat intai Wulung, Gagak, Pelatuk, Alap-alap, hingga Sriti, tetap butuh pengembangan dan inovasi untuk menyiasati semakin canggihnya pendeteksian teknologi radar lawan. "Pesawat kami dijamin tidak terdeteksi radar, tapi kalau memuai sedikit karena panas mesin bisa jadi terdeteksi radar. Masih butuh pengembangan," beber Joko kepada Republika..

Karena pengembangan pesawat intai butuh
modal, pihaknya menyarankan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) agar tidak perlu jauh-jauh membeli produk Israel Aerospace Industries (IAI). Selain bisa memperkuat industri pertahanan dalam negeri, lanjut Joko, anggaran pembelian pesawat dapat digunakan untuk inovasi dan pengembangan pesawat intai karya BPPT.

Berdasarkan catatan Republika, harga pesawat intai IAI dengan teknologi terbaru rata-rata 6 juta dolar AS atau Rp 54 miliar. Adapun PUNA BPPT hanya menghabiskan anggaran Rp 1,3 miliar per unit. Memang diakuinya produk Israel lebih canggih, namun kalau pesawat intai BPPT semakin sering diutak-atik maka butuh beberapa tahun untuk mengejar ketertinggalan teknologi. Ini lantaran sumber daya manusia (SDM) BPPT hanya kurang mendapat kesempatan dan pembelajaran sebab Kemenhan maupun user lain tidak pernah mengajak pihaknya untuk mengembangkan pesawat intai terbaru. "Pesawat kami ada yang jenis patroli keamanan di lautan hingga untuk membuat hujan buatan, tinggal dimodernisasi saja," papar Joko.

Industri Pertahanan Berteknologi Tinggi Butuh Kepastian Pemerintah

Pemerintah dinilai tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap penyerapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang diproduksi industri pertahanan dalam negeri.


Panser Anoa
Panser Anoa (foto : bronco1978 / Kaskus Militer)

"Idealnya sudah bisa memperkirakan berapa jenis dan berapa banyak alutsista yang akan dibuat sampai 2024 karena mereka sudah punya perencanaan postur sampai 2024," ujar Pengamat Militer Andi Widjajanto di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (28/2).


Din Syamsuddin: Keberadaan Densus 88 harus dievaluasi

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai saat ini keberadaan tim Densus 88 perlu dievaluasi. Hal tersebut karena ada indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh kesatuan tersebut, saat menangani tersangka teroris.


Din Syamsuddin: Keberadaan Densus 88 harus dievaluasi


Pasalnya, Densus 88 sendiri dituding telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat terhadap tersangka teroris. Bahkan, Densus 88 yang menangani persoalan tersebut, telah menggunakan simbol atau lambang Islam.


“Saya kira kami sepakat Densus 88 harus dievaluasi, bila perlu dibubarkan, “ kata Din saat melakukan pertemuan dengan Kapolri di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2013).

Din juga menilai, apa yang sudah dilakukan Densus 88 dan juga Brimob jangan terulang lagi. Pasalnya, apa yang dilihatnya dari video yang telah diterimanya, sangatlah berlebihan.

“Kalau bisa diganti dengan sebuah lembaga dengan penegakan baru bersama-sama berantas terorisme, karena teroris itu musuh. Itu musuh bersama,“ tegasnya. (Sindo)

Kostrad Rencanakan Latihan Bersama AD Jepang

Kostrad berencana akan latihan bersama dengan pasukan bela diri darat Jepang. Rencana itu dibicarakan ketika Panglima Kostrad Letjen TNI M Munir menerima kunjungan kehormatan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF), di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).
Kostrad Rencanakan Latihan Bersama AD Jepang



Empat Kapal Perang Siap Dioperasikan Kembali



26 Februari 2013, Jakarta: Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., menyerahkan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) usai melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan menyeluruh tingkat depo (Hardepo) kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., yang diwakili Asisten Logistik (Aslog) Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani, S.T., M.A.P., di Geladak KRI Teluk Sabang-544 yang sedang sandar di Dermaga TNI Angkatan Laut Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (26/2).

Kemhan Aktikan CBRN-E Hadapi Ancaman Keamanan Asimetris

(Foto: DMC)

27 Februari 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengaktifkan desk atau tim kerja untuk menghadapi ancaman yang bersifat asimetris dan sedang berkembang di dunia. Ancaman keamanan asimetris dimaksudkan ancaman kimia, biologi, nuklir dan bahan peledak.

KASAU Pakistan Tawarkan Pelatihan Pilot dan Teknisi



28 Februari 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Udara Pakistan ACM Tair Rafiquie Butt, Kamis (28/1) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungannya ini merupakan bagian rangkaian dari kunjungan resminya kepada Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan khususnya kerjasama angkatan udara kedua negara.

Industri Pertahanan Memerlukan Teknologi Terkini

Rantis 4x4 hasil produksi bersama industri pertahanan dalam negeri. (Foto: Berita HanKam)

28 Februari 2013, Jakarta: Industri pertahanan merupakan salah satu sektor industri strategis yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangannya. Pasalnya, ciri utama sektor industri pertahanan adalah keberadaan teknologi tinggi serta inovasi yang melekat dalam setiap tahapan proses produksinya.

Empat Mesin Su-30MK2 Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin

Pada tanggal 22 Februari 2013 diadakan pasokan dua pesawat Sukhoi SU-30MK2 pertama dan perlengkapannya ke Pangkalan AU Indonesia Sultan Hasanuddin (Makassar, Sulawesi Selatan) dalam rangka kontrak yang ditandatangani JSC “Rosoboronexport” dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada 29 Desember 2012. Saat ini ahli-ahli Rusia sudah memulai pekerjaaan perakitan pesawat-pesawat. Pasokan kedua dan ketiga pesawat-pesawat Sukhoi sesuai dengan kontrak tersebut dijadwalkan akan dirampungkan sebelum Juli 2013. (Foto: Kedubes Federasi Rusia)

28 Februari 2013, Makassar: Setelah badan pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK didatangkan langsung dari Rusia, Jumat (22/2/2013) lalu, kini empat mesin pesawat Sukhoi 27/30 dijadwalkan mendarat pukul 22.00 wita, Rabu (27/2/2013) di pangkalan udara Sultan Hasanuddin TNI AU, Mandai, Maros.

Dua dari enam pesawat pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia ini akan memperkuat Skadron Udara 11 Wing 5 lanud Sultan Hasanuddin. Empat mesin pesawat tempur Sukhoi 27/30 diangkut menggunakan pesawat cargo super jumbo AH-124-100 dengan nomor penerbangan RA/82043 yang dibawa pilot Ustelenov.

Pesawat AH-124-100 memiliki panjang badan 68.96 m dan lebar sayap 73.3 m. Serta tinggi 20.78 m, yang membawa empat mesin pesawat tempur SU-27/30 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia.

Pesawat itu take off dari Bandara Dzemgi Rusia Selasa (26/2/2013) lalu, dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia-Bandara Calcutta India dan akan mendarat di lanud Sultan Hasanuddin di Mandai. Kedatangan mesin ini merupakan satu rangkaian tahapan dari kedatangan enam unit Sukhoi SU-30 MK 2 pesanan pemerintah Indonesia buatan Rusia.

Sumber: Tribun Timur

Senin, 25 Februari 2013

AS Siap Kirim Pasukan Untuk Memerdekakan Papua

Asing akan tetap melibatkan diri dengan urusan Papua. Itulah yang menjadi perhatian Hariyadi Wirawan ketika diwawancarai itoday, Senin (20/2).

Asing terlibat karena persoalan Papua tidak pernah selesai, tutur pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia ini.


Bendera Bintang Kejora
Bendera Bintang Kejora
(Foto: Istimewa / itoday.co.id)


Minggu, 24 Februari 2013

TNI AL Akan Beli 11 Helikopter Antikapal Selam

UNTUK  menambah kemampuan dalam operasi tempur laut, TNI Angkatan Laut saat ini sedang melaksanakan proses pengadaan 11 unit helikopter antikapal selam dan lima unit pesawat Patroli Maritim CN-235. 
TNI AL Akan Beli 11 Helikopter Antikapal Selam
Helikopter Sea Sprite

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, saat ini prosesnya ada di Kementerian Pertahanan RI dan anggarannya sudah dialokasikan.


Kekuatan Militer Indonesia Ranking 15 Dunia - Update GFP Tahun 2013

Situs Global Fire Power GFP telah merilis hasil analisis tahun 2013 dengan memberikan penilaian yang obyektif untuk menunjukkan peta kekuatan militer negara-negara di seluruh dunia, peringkat GFP tahun ini setidaknya mengunakan lebih dari 40 faktor untuk menentukan Indeks skor keukuatan militer masing-masing negara ("PwrIndx"). 
Kekuatan Militer Indonesia Ranking 15 Dunia - Update GFP Tahun 2013
Kekuatan Militer Indonesia Ranking 15 Dunia - Update GFP Tahun 2013


Jupiter Aerobatic Team akan tampil di Malaysia

Tim aerobatik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara bernama "Jupiter Aerobatic Team" akan tampil di "Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013", Malaysia, 26-30 Maret 2013. "Kegiatan itu merupakan ajang pameran kedirgantaraan dan produk alat utama sistem senjata (alutsista) kedirgantaraan," kata Koordinator "Jupiter Aerobatic Team" (JAT) Letnan Kolonel (Letkol) Pnb Dedy "Leopard" Susanto di Yogyakarta, Kamis.
Jupiter Aerobatic Team akan tampil di Malaysia
Jupiter Aerobatic Team (JAT) akan tampil di Malaysia

Menurut dia, "Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2013" yang diselenggarakan di wilayah utara negara Malaysia itu merupakan "event" tahunan yang cukup besar.


Kesenjangan Sosial Pemicu Konflik Berkepanjangan di Papua

Daerah Papua kembali bergejolak dengan tewasnya 12 orang di Puncak Jaya. Wakil Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Demianus Ijie mengatakan penyebab konflik yang selama ini terjadi karena rakyat Papua belum pernah merasakan manisnya kemerdekaan Indonesia.
Kesenjangan Sosial Pemicu Konflik Berkepanjangan di Papua

"Kami belum pernah merasakan kemerdekaan Indonesia, yang ada hanya air mata, darah dan nyawa melayang setiap hari, itulah nasib warga papua. Setiap 17 Agustus merayakan kemerekahan Indonesia bukan kemerdekaan," kata Jimmy dengan nada lantang saat jumpa pers terkait konflik yang kembali terjadi di Papua, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/2).


Kemhan Masih Kaji Pembelian Apache

AH-64D Longbow. (Foto: army technology)

15 Februari 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan saat ini masih mengkaji rencana pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) khususnya helikopter jenis Apache dari Amerika Serikat (AS).


Helikopter jenis Apache berfungsi sebagai heli serang dengan spesifikasi sebagai penghancur tank lapis baja dan bunker-bunker.


Sebagai alternatif, Kemhan juga sedang mempertimbangkan pengadaan helikopter jenis Black Hawk. Helikopter jenis Black Hawk berfungsi sebagai untuk melakukan serbuan (heli serbu) dan juga bisa mengangkut pasukan.



Hercules Hibah Australia Direncanakan Tiba Akhir Mei 2013

C-130H Hercules. (Foto: RAAF)

15 Februari 2013, Jakarta: Indonesia dan Australia melalui masing - masing angkatan udaranya sedang menjajaki kemungkinan kerja sama pendidikan bidang geospasial dan imagery (Geosmery). "Adanya rencana ini yang secara rinci akan dibicarakan lebih lanjut pada kesempatan Airman To Airman Talk tahun 2013," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsdya TNI Ida Bagus Putu Dunia di Mabesau, Jakarta, Kamis (14/2).



Kemhan Masih Kaji Pembentukan Kogabwilhan dan Armada Tengah

Korvet KRI Fatahilah. (Foto: Ian Johnson)

20 Februari 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih membahas dan mengaji rencana Markas Besar TNI membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan. Kemhan juga masih mengaji rencana TNI AL membentuk Komando Armada RI Kawasan Tengah dan rencana pembangunan Komando Armada RI Kawasan Timur di Sorong, Papua.



Pengamat: Rencana Pembelian Black Hawk Tepat

UH-60A Black Hawk dilengkapi External Stores Support System (ESSS), perangkat ini dapat membawa tangki bahan bakar hingga meningkatkan daya jelajah. (Foto: Sikorsky)

19 Februari 2013, Jakarta: Rencana pembelian helikopter serbu Black Hawk oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) disambut positif. TNI AD memang sangat membutuhkan helikopter serbu. Selama ini TNI AD masih memakai helikopter jenis Bell yang notabene sudah ketinggalan dari negara lain.



Dua SU-30 MK2 Baru Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin

Pesawat angkut Antonov AN-124-100 menurunkan pesawat Sukhoi pesanan pemerintah Indonesia di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Sabtu (23/2) dini hari. Dari enam pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 pesanan pemerintah Indonesia , dua diantaranya tiba di Lanud Hasanuddin. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/13)

23 Februari 2013, Makassar: TNI Angkatan Udara kembali menambah kekuatan udaranya dengan dua unit Flanker, yaitu dua pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2.



F-5 Tiger Akan Menghuni Museum Dirgantara



24 Februari 2013, Yogyakarta: Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, (Muspusdirla) terletak di Pangkalan Udara Adisutjipto itu tersimpan 42 koleksi pesawat terbang. Ke-42 pesawat tersebut tertata dalam dua tempat, yaitu 36 pesawat dalam ruang alutsista dan 6 pesawat lainnya di halaman museum.

Sebentar lagi koleksi pesawat ke 43 segera hadir di Museum Pusat TNI Angkatan udara ini. Lahan museum yang luas telah dibangun shelter seluas 20 x 11 meter, dengan lantai cor dan tahan gempa. Shelter ini berada di halaman museum Dirgantara Mandala bersebelahan dengan pesawat jenis TU-16 buatan Uni Soviet.


Shelter yang diperuntukkan pesawat jenis F-5 ini akan mengisi koleksi pesawat Museum Dirgantara mandala. Pesawat F-5 ini telah bersama mengudara selama 33 tahun yang lalu. Pesawat buatan Amerika ini di produksi oleh Northrop mulai tahun 1960, namun generasi yang digunakan oleh TNI AU F-5 Tiger II.


Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala Letkol Sus Drs. Sudarno, di ruang kerjanya, Jumat (22/2). “Selain pesawat tempur “tempo doeloe”, pesawat A-4 Skyhawk yang pernah memperkuat Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 12, sejak tahun 2007 juga menjadi penghuni Museum Dirgantara Mandala. Menurut rencana F-5 Tiger menyusul pada bulan Maret 2013, imbuhnya.


Sumber:
Pentak Lanud Adisutjipto

Rabu, 20 Februari 2013

Ide Merubah Papua Menjadi Halaman Depan NKRI

Ada diskusi menarik seputar gagasasn memindahkan ibukota Indonesia ke Papua. Sekaligus mengubah Papua dari halaman belakang menjadi halaman muka. Realistiskah gagasan semacam ini? Berikut sekelumit diskusi yang dilontakarkan oleh Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute. Serta tanggapan dari beberapa kawan yang menaruh perhatian pada kepentingan nasional Republik Indonesia. 
Ide Merubah Papua Menjadi Halaman Depan


Hendrajit:

Ancaman Kapal Selam Kelas Herder Terhadap Pertahanan Laut Indonesia

Singapura meski telah memiliki 6 kapal selam modern, terus memperkuat armada bawah laut mereka dengan memesan 4 kapal selam Scorpene class SSKs dari DCNS Perancis. Menurut kawat rahasia yang disadur oleh Quentin Michaud dalam http://www.infosdefense.com proses pengadaan kapal selam Singapura itu sedang dibahas oleh Departemen Pertahanan Perancis, untuk mengatur penjualannya.

Kapal Selam Scorpene
Kapal Selam Scorpene yang dipesan Singapura

Penjualan 4 kapal selam Scorpene Perancis ini juga mencakup transfer teknologi dan transfer manufaktur. Namun semua ini akan berjalan lancar jika disetujui oleh Komisi ekspor peralatan perang Perancis (CIEEMG), karena pembelian kapal selam ini meliputi peralatan sensitif, antara lain deteksi sonar jarak jauh.

3 Kapal Selam Baru Tiba di Indonesia Mulai 2015

Kementerian pertahanan sudah jatuh cinta kepada kapal selam Chang Bogo buatan Korea Selatan, untuk dijadikan kapal selam terbaru Indonesia, mengalahkan kontestan terdahulu kapal selam Kilo Rusia.



Kapal Selam Chang Bogo Korea Selatan
Kapal Selam Chang Bogo Korea Selatan


Kementerian pertahanan memilih kapal selam Chang Bogo ini, karena merasa yakin telah memegang teknologi yang akan membuat kapal selam ini menjadi sangat senyap namun mematikan.

“Kita sudah memiliki teknologi untuk membuat kapal selam ini senyap dan handal dalam medan perang”, ujar seorang sumber di Kementerian Pertahanan.

Maret 2013, Pesawat CN-295 Pertama Produksi PT Dirgantara Indonesia dipamamerkan di Malaysia

Pesawat militer CN-295 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) siap dipamerkan pada acara Langkawi Airshow, di Malaysia tanggal 26-28 Maret 2013. Pesawat generasi terbaru dari CN 235 tersebut merupakan produk hasil kerjasama dengan Airbus Military, Spanyol.
Pesawat militer CN-295 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Pesawat militer CN-295

Dirut PT DI Budi Santoso menuturkan pihaknya akan membawa dan memamerkan produk unggulan terbaru ini di acara pameran produk-produk kedirgantaraan sipil dan militer di Malaysia tersebut.

"Yang akan dipamerkan CN 295, dulu kita pamerkan CN 235. Ini punya angkutan udara (TNI AU)," tutur Budi kepada detikFinance, Selasa (19/2/2013).

Pesawat yang dibandrol dengan harga 25 juta euro ini atau sekitar Rp 325 miliar, nantinya untuk pangsa pasar Asia akan diproduksi dan dipasarkan oleh PT DI di Bandung
sementara untuk pasar di luar Asia akan diproduksi oleh Airbus Military.


Kendaraan Tempur Komodo 4x4 Harapan Baru Kejayaan PT. Pindad

Komodo. Itulah nama yang diberikan pada kendaraan taktis 4x4 terbaru kebanggaan PT Pindad ini. Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi memberikan nama hewan asli Indonesia ini pada perhelatan Indo Defence Expo and Forum, November 2012 yang lalu. Presiden memiliki harapan agar kendaraan taktis ini dapat tangguh di medan perang, kuat di segala medan, dan pulang dengan membawa kejayaan bagi Indonesia.
Kendaraan Tempur 4x4 Komodo dengan Rudal Mistral
Kendaraan Tempur 4x4 Komodo dengan Rudal Mistral


Jika ingin sedikit kembali ke masa lalu, tepat tanggal 26 Oktober 2011, Presiden mengunjungi pameran alutsista di PT Dirgantara Indonesia. Saat itu, Presiden memberikan tantangan pada tim Pengembangan Produk dari Pindad untuk membuat kendaraan taktis 4x4.

Para teknisi Divisi Kendaraan Khusus menyetujuinya. Lalu dimulailah perjalanan mewujudkan kendaraan taktis yang kini menjadi kebanggaan Pindad ini.



Jumat, 15 Februari 2013

Sistem Pertahanan Udara Komposit TD-2000B Jalani Uji Coba

Suasana pengujian sistem pertahanan udara TD-2000B (all photos : PussenArhanud, Kaskus Militer)

Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam

Uji terima ulang Sista Hanud Terintegrasi TD-2000B Rudal Meriam dilaksanakan pada hari Selasa 29 Januari 2013 dan Senin 4 Februari 2013 di Balai Produksi dan Pengujian Roket (BPPR) LAPAN dan Pangkalan TNI AU, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.



Hasil tembakan amunisi 57 mm proximity pertama (gambar kiri) dan kedua (gambar kanan)


Optimisme Riset Pesawat Tempur KFX/IFX

Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan dan Indonesia saat ini dalam tahap pengembangan. Projek prestisius ini telah menimbulkan optimisme luar biasa bagi semua yang terlibat dalam projek ini, bahkan akan selalu menjadi topik hangat di kalangan military enthusiast hingga suatu saat nanti pesawat ini terwujud dan dioperasikan oleh kedua negara.


Optimisme Riset Pesawat Tempur KFX/IFX



TNI AU dan RSAF Laksanakan Latihan di Lombok

EMPAT pesawat Hawk 109/209 TNI AU dan enam pesawat F-5 Tiger Royal Singapore Air Force (RSAF) melaksanakan  latihan Combined Formation Flight/terbang formasi bersama di wilayah Lombok  dan Sumbawa.
Pilot Pesawat Tempur Hawk TNI AU
Pilot Pesawat Tempur Hawk TNI AU
foto : majalahpotretindonesia.com
 
Combined Formation Flight merupakan bagian dari latihan bersama (Latma) Indopura XVII/12 antara TNI Angkatan Udara dengan RSAF. Pada kesempatan tersebut dilaksanakankan pula photo sesstion pada masing-masing pesawat serta gabungan kedua jenis pesawat.


Rabu, 13 Februari 2013

Kemenhan Bantah Militer Indonesia Paling Korup di Dunia

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memberikan tanggapan atas pernyataan salah satu lembaga survei internasional Transparency International (TI) yang berpusat di Inggris.

Dalam laporan survei tersebut dinyatakan bahwa Indonesia mendapatkan nilai jelek dalam indeks korupsi di sektor pertahanan (Government Defense Anti Corruption Index).

Kemenhan Bantah Militer Indonesia Paling Korup di Dunia


Hasil survei yang dirilis Januari 2013 lalu
dari skala A-F lembaga survei ini memberikan nilai E bagi Indonesia, dimana A adalah nilai terbaik dan F adalah terburuk. Negara lain yang juga mendapat nilai E, antara lain Afghanistan, Irak, Uganda, Zimbabwe, dan Filipina. Sedangkan, negara yang mendapat F antara lain Libya, Mesir, dan Kamerun.

Saat dikonfirmasi kepada Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, hasil survei tersebut tidaklah benar. Dia menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai otoritas yang ditunjuk oleh negara sebagai lembaga audit independen menyatakan, Kemenhan dalam status wajar dengan pengecualian.

"Seluruh aset dan anggaran dari tiap tahun, sampai lima tahun diaudit secara proporsional dan dikerjakan secara profesional," ungkap Sjafrie kepada wartawan, di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2013).


Asia Tenggara Mulai Agresif Beli Senjata

Tidak hanya Indonesia yang tengah giat memperkuat alat utama sistem persenjataan. Tetangga-tetangganya di Asia Tenggara pun belakangan ini mempercanggih persenjataan mereka.
Kapal Selam Kilo Class pesaman Vietnam Tengah dikerjakan di Rusia
Kapal Selam Kilo Class pesaman Vietnam Tengah dikerjakan di Rusia
Menurut kantor berita Reuters, dengan bersumber dari sejumlah lembaga pengamat, setidaknya ada tiga negara ASEAN yang tengah memperkuat Alutsista. Indonesia sedang membeli sejumlah unit kapal selam dari Korea Selatan dan sistem radar maritim dari China dan AS. Vietnam pun menambah kapal selam dan jet tempur Rusia.

Singapura tak ketinggalan. Negeri mungil itu berstatus importir senjata terbesar kelima di dunia dan terus menambah persenjataan yang canggih. Mengantisipasi pengembangan kekuatan militer China dan juga didukung pertumbuhan ekonomi yang sedang pesat, negara-negara Asia Tenggara lagi jor-joran membelanjakan anggaran militer demi memperkuat jalur pelayaran, pelabuhan, dan batas-batas maritim yang vital bagi aliran ekspor dan energi.

Menurut kalangan pengamat, sengketa wilayah di Laut China Selatan - yang mengandung sumber minyak dan gas alam melimpah - membuat Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei harus antisipasi atas pengembangan kapabilitas militer China, yang turut berkepentingan atas perairan itu.


Tim Angkatan Udara AS Survei Lanud Iswajudi Terkait Hibah Pesawat F-16

Guna mempercepat pencapaian program Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essestial Force/MEF). Tim United States Air Force (USAF) atau Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan survei ke Lapangan Udara Iswahjudi di Madiun, terkait hibah pesawat tempur F-16, Selasa (12/2). Tim USAF diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna.

Tim Angkatan Udara AS Survei Lanud Iswajudi Terkait Hibah Pesawat F-16
Amerika Serikat Segera Mengirimkan Pesawat Temput F-16

Marsma TNI Yuyu Sutisna mengatakan, hibah pesawat tempur F-16 merupakan bentuk kerja sama di bidang keamanan kawasan dan dalam kerangka perjanjian kemitraan komprehensif antara pemerintah Indonesia dengan Amerika serikat.

Lebih lanjut, Marsma TNI Yuyu Sutisna menambahkan, semoga dengan telah dilakukan survei di Lanud Iswahjudi oleh tim dari USAF, mampu memberikan masukan demi kelancaran pelaksanaan hibah pesawat tempur F-16.


“Dengan adanya penambahan pesawat tempur F-16 tersebut, mampu menambah kekuatan alat utama sistem senjata TNI khususnya TNI Angkatan Udara serta mempercepat pencapaian Program Minimum Essential Force (MEF)” ungkapnya seperti dilansir dalam siaran pers Kapentak Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Wahyudi, S.Sos.

Selama mengadakan survei ke Lanud Iswahjudi, tim USAF meninjau Skadron Teknik 042 serta Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Pesawat F-16 yang akan dihibahkan itu sudah ditingkatkan kemampuannya, sehingga pesawat akan mampu terbang dalam kurun waktu sekitar 15 sampai 20 tahun. (jurnas)

Selasa, 12 Februari 2013

Indonesia Sudah mampu Membuat Senjata Nuklir

Indonesia Tidak Akan Pernah Buat Senjata Nuklir

Indonesia berkomitmen untuk tidak menggunakan teknologi nuklirnya untuk membuat senjata nuklir. Indonesia pun dianggap berhak untuk meminta kompensasi dari negara-negara maju atas komitmennya tersebut.


Indonesia Sudah mampu Membuat Senjata Nuklir
Ilustrasi

"Indonesia sudah berkomitmen untuk tidak membuat senjata nuklir. Indonesia hanya akan menggunakan teknologi nuklirnya untuk hal-hal yang bermanfaat untuk manusia dan kemanusiaan," ujar anggota Komisi I DPR, M. Nadjib, di sela-sela seminar Kawasan ASEAN Tanpa Senjata Nuklir di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (12/2/2013).

"Dengan komitmennya itu Indonesia berhak untuk mendapatkan kompensasi dari negara-negara maju yang mendukung pemusnahan senjata nuklir," lanjut Nadjib.



JF-17 Setara F-16?


Berdasarkan informasi dan diskusi dengan sumber yang bisa dipercaya nampaknya pertanyaan ini cukup beralasan. Pesawat JF (Joint Fighter)-17 yang sebelumnya bernama FC-1 (Fighter China-1) nampak sekilas seperti pesawat Northop F-20. Hasil kerjasama dengan pembiayaan pengembangan 50:50 antara China dan Pakistan ini dibuat oleh Chengdu Aircraft Corporation dan Pakistani Aeronautical Complex. Pengembangan utama dilaksanakan di Chengdu Aircraft Design Institute dengan mesin penggerak utama  Klimov RD-93 buatan Rusia yang juga digunakan untuk pesawat MiG-29.

Minggu, 10 Februari 2013

Rusia Bangkitkan Lagi Produksi Ekranoplan


Dinas Penjaga Perbatasan Rusia berencana membangun pusat produksi ekranoplan untuk meningkatkan patroli pengamanan perbatasan laut negara itu.

Anggaran Dipotong, Militer India Pastikan Tetap Beli 126 Rafale


Militer India menegaskan tetap berniat untuk membeli jet tempur buatan Prancis, Rafale, walaupun sedang terancam pemotongan anggaran. Pembelian Rafale diperkirakan dapat menghabiskan biaya hingga USD10 milyar atau setara dengan Rp97.1 triliun (Rp9.710 per USD).

China Kerahkan Armada Intai Ke Laut China Selatan


Walau bukan kapal perang angkatan laut, namun China mengerahkan dua armada kapal intai di Laut China selatan dan Laut China Timur. Sebelumnya Tokyo memanggil Duta Besar China untuk Jepang, Cheng Yonghua, guna menyampaikan protes kepada Beijing atas konflik Kepulauan Senkaku. 

Chiron, Rudal Panggul Anti-Pesawat Paskhas AU Terkini?

Rudal Chiron AD Korea Selatan
Setelah peringatan HUT Paskhas TNI-AU beberapa hari yang lalu, semakin santer kabar rencana akuisi persenjataan baru bagi satuan Paskhas yakni meriam penangkis serangan udara Oerlikon 35 mm dan rudal panggul (MANPADS atau SHORAD) Chiron. Meriam PSU Oerlikon twin canon sudah beberapa tahun didengungkan bahkan Paskhas ingin mendapatkannya mulai dari tahun 2009. Tidak cuma Paskhas, korps marinir AL juga hendak memperolehnya dari bulan Mei tahun ini untuk memperkuat batere pertahanan udara termasuk pengamanan udara kompleks istana negara. Rencana pembelian Chiron merupakan perkembangan baru dari kedekatan kerjasama pertahanan dengan Korea Selatan. AB Indonesia tercatat memiliki sejumlah arsenal rudal panggul dari beberapa pemasok. Paskhas AU sendiri sebelumnya sangat intensif memperkuat diri dengan rudal panggul buatan RRC Qian Wei 3 bahkan dilengkapi dengan simulator. Satuan AD seperti Kostrad dilengkapi dengan rudal SHORAD buatan Polandia PZR Grom dan rudal buatan Swedia RBS-70. Sementara beberapa kapal AL dipersenjatai rudal buatan Perancis MBDA Mistral versi Simbad dan Tetral.

Kekuatan Defensif dan Ofensif Anti-Kapal Selam Asia

Perkembangan negara Asia dalam pengadaan kapal perang jenis frigat ataupun korvet dan kapal serbu amfibi jenis LPD (Landing Platform Dock) ataupun LHD (Landing Helicopter Dock) menciptakan permintaan heli angkatan laut/marinir. Pesawat bersayap putar dan tetap patroli maritim mampu membesut kekuatan defensif dan ofensif kapal perang. Tipe heli yang dipelukan berupa heli serbaguna untuk transpor, utilitas, SAR, dan medis. Tipe lebih spesifik berupa misi anti-selam (ASW/Anti-submarine Warfare, anti-permukaan (AsuW/Anti-Surface Warfare), anti-ranjau (counter-mining), dan peringatan dini (EW/Early Warning). Pengadaan heli dengan kemampuan AKS (Anti-Kapal Selam) makin mendesak seiring meningkatnya populasi dan teknologi kapal selam negara-negara Asia terutama India dan China RRC yang memicu kehangatan regional. Di samping alasan-alasan taktis untuk mengamankan jalur suplai perniagaan lewat laut.

Rudal Pertahanan Udara Indonesia







Di awal Januari tahun ini  mengemuka hasrat dari pimpinan pertahanan udara TNI-AU untuk membeli rudal pertahanan udara jarak menengah LY-80 buatan RRC. Sistem rudal pertahanan jarak menengah menjadi salah satu shopping list TNI-AU dalam skema MEF (Minimum Essensial Forces). Militer Indonesia tidak lagi memiliki rudal pertahanan udara yang andal selain era Bung Karno yang pernah membeli S-75 Dvina (SA-2 Guideline) buatan Uni Soviet pada dekade 1960-an. Rudal S-75 bisa menghajar sasaran udara sejauh 45 km setinggi 20 km dengan kecepatan 3,5 Mach. Pesawat mata-mata U-2 Lady Dragon AS yang melintas di atas Jawa Barat pernah dikuncinya namun tidak sampai ditembak. Rudal SA-2 kemudian tidak aktif seiring putusnya hubungan dengan blok komunis (Uni Soviet dan RRC). Di era Orde Baru, misil pertahanan udara sepenuhnya berupa SHORAD (Short Range Air Defense) dan MANPADS (Man Portable Air Defense System) berupa rudal maupun kanon anti-pesawat jarak pendek. Demikian juga kapal perang Indonesia (frigat dan korvet) hanya memiliki rudal pertahanan udara jarak pendek seperti Sea Cat, Mistral Simbad, dan Strella II.

Jumat, 08 Februari 2013

Jerman Akan Dengarkan Indonesia Terkait Konflik Laut China Selatan

Langkah Indonesia dalam mengupayakan stabilitas keamanan kawasan Laut China Selatan akan didengar Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle yang berencana mengungungi Indonesia pada tanggal 10-11 Februari mendatang, kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel.
 Jerman Akan Dengarkan Indonesia Terkait Konflik Laut China Selatan


"Kami percaya Indonesia telah melakukan pekerjaan istimewa dan apa yang kami lihat adalah banyak sekali kesepakatan untuk mengurangi konflik (di kawasan Laut China Selatan) atau sengketa teritorial yang mungkin terjadi," kata Witschel dalam jumpa pers di Kedutaan Jerman Jakarta, Kamis.
 

Westerwelle akan membahas isu kawasan Laut China Selatan bersama Menteri Marty Natalegawa dan Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh.


"Saya kira menteri kami akan bertanya ke Menteri Marty tentang posisi ASEAN dan China terkait tata perilaku (di Laut China Selatan). Jadi, itu adalah proses pembelajaran," kata Witschel.


PT DI Akan Lahirkan Kembali Pesawat N-250

PT Dirgantara Indonesia siap melahirkan kembali pesawat N-250 atau 'The New N-250' peninggalan BJ Habibie. Pesawat komersial yang terhenti pengembangannya sejak 1998 ini, dalam waktu enam bulan ke depan akan diputuskan kelanjutan atau masa depan pengembangannya.


Pesawat N-250 Kembanggan Nasional Produksi IPTN / PT.DI Akan dibangun Kembali
Pesawat N-250 Kembanggan Nasional Produksi IPTN / PT.DI Akan dibangun Kembali

Dirut PT DI, Budi Santoso menjelaskan, tahap awal pihaknya akan melakukan riset atau studi pasar mengenai prospek pesawat bermesin turboprop ini di mata industri penerbangan internasional.

PANSER ANOA



Sebelum Wapres Jusuf Kalla mencetuskan komitmen pemerintah pemerintah untuk mengadakan 150 panser bagi TNI AD, semua orang hanya bisa berangan-angan mengenai konsep Infanteri Mekanis.

Bayangkan, ketika menggelar operasi keamanan di Aceh, TNI hanya mengandalkan truk Reo alias gun truck yang dipasangi plat baja dan dipersenjatai. 

Ranpur yang ada VAB dan V-150 tidak dapat di maksimalkan. Keputusan ini disambut baik TNI AD, yang sudah meminta Pindad melahirkan panser mandiri saat Panglima TNI Jenderal Endrianrtono Sutarto saat itu, berkunjung ke Pindad, 14 Juli 2003.

RCWS DeFNder Kandidat Kuat Sistem Senjata Remot Panser Anoa







Kualitas Panser Anoa 6x6 produksi Pindad sejauh ini sudah lumayan baik. Akan tetapi, berbagai penyempurnaan terus dilakukan, baik oleh PT.Pindad sendiri maupun 'user'nya yaitu TNI Angkatan Darat. Salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah mengawinkan Sistem Senjata Remot (RCWS) ke Panser Anoa. Dan seperti diketahui, PT.Pindad sendiri saat ini sedang menyeleksi berbagai tipe RCWS produk luar.

Yogyakarta, 19 Desember 1948 Percakapan Dramatis Soekarno dan Soedirman


19 Desember 1948, dalam waktu singkat pasukan Belanda berhasil menguasai Kota Yogyakarta. Tujuan utama mereka menangkap Presiden RI Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta, membubarkan pemerintahan dan menghancurkan TNI. Belanda ingin menghapus Republik Indonesia dari peta dunia dan berkuasa kembali di tanah jajahannya.

Breitling Jet Team Akan Atraksi di Langit Jakarta


Indonesia akan kedatangan tamu jet-jet pengukir langit yang telah memiliki reputasi dunia. Mereka adalah Breitling Jet Team -- tujuh jet tempur Aero L-39 Albatros warna hitam yang disponsori produsen jam Breitling. Lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu, 2 Maret 2013, mereka akan mengguncang langit selama 25 menit dengan manuver dan formasi khas.

Formasi khas nan ketat itu adalah Rocket, Crossbow, Black Diamond, Blackbird, Avenger dan Arrowhead. Sementara manuver yang dipertontonkan, di antaranya, adalah loop & turn in arrowhead, ¼ clover, apache roll, dan ocean masterwave. Tontonan langka ini merupakan bagian dari kunjungan tim Breitling ke Asia. Mereka tampil di Indonesia setelah unjuk gigi di Filipina. Dari Indonesia mereka lalu akan bertandang dan mempertontonkan atraksi serupa di Singapura, Malaysia, Bangkok dan terakhir di Vietnam.

Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan Perlu Ditingkatkan


Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengingatkan agar wawasan kebangsaan masyarakat di wilayah perbatasan harus terus ditumbuhkan karena perbatasan adalah wilayah strategis dan berpotensi terjadi ancaman disintegrasi.

Dunia Perbatasan di Mata Kostrad



Ketika membaca buku Ancaman Di Batas Negeri: Kostrad di Perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia), apresiasi patut diberikan kepada sang penulis, Maria Dominique. Dalam setiap penulisan buku, tentunya ada kisah dan perjuangan dibaliknya, namun apa yang dialami oleh Maria menurut saya sungguh luar biasa. Seorang wanita mampu menaklukkan rimba Kalimantan yang tergolong lebat dan jarang terjamah. Sebuah situasi yang sudah biasa dihadapi oleh anggota satuan militer Kostrad, seperti yang diceritakannya.