Sky News, mengabarkan dalam laporan eksklusifnya, bahwa ISIS telah mampu menciptakan robot bom tersebut dan memperbaharui misil-misil usang.
Bersamaan dengan momen itu, Rusia yang semakin terlibat dalam konflik Suriah juga mengeluarkan senjata baru mereka melalui media sosial terutama Youtube.
Senjata robot yang dikeluarkan adalah Uran-9 sebuah tank tak berawak yang mempunyai kemampuan layaknya tank tempur plus pertahanan udara.
Sistem ini sudah disetujui oleh komite industri Rusia (MIC) untuk diproduksi massal dan diekspor. Rencananya tahun depan sistem ini sudah dioperasikan.
Dikutip dari defense-update.com, walaupun Rusia mengakui ketertinggalan teknologi dari Barat dan Cina, Uran-9 diyakini mampu menjalankan misinya, khususnya dalam mempertahankan wilayah, sterilisasi dan pembersihan ranjau.
Rusia melakukan otomatisasi dengan mengombinasi pada beberapa platform yang sudah teruji dalam medan tempur.
Selain Uran-9, senjata jenis unmanned ground combat vehicles (UGCV) lainnya yang diciptakan adalah Uran-6, Uran-14 dan Mobile Autonomous Robotic System (MARS).
Dukungan untuk sistem ini disuarakan netizen dalam video promo Uran-9 di Youtube, dibuat Russia Insider.
"Kirim langsung ke Suriah," kata seorang berakun slavixtube.
Akun lainnya menambahkan, "Kita butuh pemburu dan penghancur teroris, kirim 500 ke Suriah dan bersihkan kota demi kota," kata akun jonthfc1010.
"Lucu & Mematikan. Kirim dan hancurkan ISIS!," tulis akun RoryAddict
Keterlibatan Rusia di konflik Suriah telah dimanfaatkan oleh militer untuk menguji coba sistem persenjataan Rusia terbaru.
Sementara itu, konflik Suriah sendiri telah merenggut ratusan ribu korban. Banyak penduduk yang terjebak di kantong-kantong pihak yang bertikai. Mereka hidup dalam kelaparan dan mengakibatkan bencana kemanusiaan yang mengerikan. (Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar