"Khusus introduksi pesawat CN-295 telah diperoleh minat dari lima negara untuk Angkatan Udara dan Kepolisian," kata Sjafrie.
Menurut Sjafrie, CN-295 dapat digunakan untuk operasi kemanusiaan dan kepentingan militer. Pesawat buatan tanah air ini dibandrol seharga US$ 30 juta.
Kelebihan CN-295 antara lain bisa mendarat di landasan rumput sepanjang runway 650 meter, memiliki daya muat 9 ton, dan mampu terbang 9 jam non stop.
"Pesawat ini bisa memuat 71 pelompat atau 50 penerjun, dan bisa mengangkut dua mobil jenis sedan," ungkap dia.
Pada akhir tahun 2014, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan demo flight CN-295 di Brunei Darussalam.
"Untuk lima negara yang menyatakan minat dengan CN-295 akan mengirimkan tim observasi untuk untuk pembahasan teknis dan administrasi dengan PT DI," ujarnya.
2 Proyek Nasional
Kementerian Pertahanan saat ini juga sedang membahas perkembangan alih teknologi kapal selam dan pesawat tempur KF-X/IF-X.
Saat ini Indonesia telah memiliki dua kapal selam. Ke depan, Indonesia akan bekerjasama dengan Korea Selaran untuk membuat tiga kapal selam.
"Dari tiga yang kita buat bekerja sama dengan Korsel, satu kapal selam akan dibuat di Indonesia yakni di PT PAL Surabaya," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Purnomo berharap 1-2 tahun mendatang kapal selam itu dapat dibuat di Indonesia. Untuk itu, pemerintah sedang mempersiapkan infrastrukturnya.
Sementara untuk pesawat tempur KF-X/IF-X, pemerintah akan bekerjasama dengan Korea. KF-X/IF-X merupakan pesawat tempur generasi 4,5.
"Ini lebih canggih dari F16 dan Sukhoi," kata Purnomo dengan bangga. (Viva News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar