Israel
menyebutkan bisa saja melancarkan serangan ke lokasi penyimpanan
senjata kimia yang diduga dimiliki oleh Suriah. Negara Yahudi bermaksud
melakukan serangan agar senjata itu tidak jatuh ke tangan kelompok
Hizbullah atau kelompok yang berkaitan dengan Al Qaeda.
Sejak
lama Israel mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Pemerintahan
Presiden Bashar Al-Assad, yang bisa saja kehilangan kendali dari senjata
kimia yang dimilikinya. Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom
mengatakan, para pejabat tinggi militer Israel melakukan pertemuan
khusus untuk membahas senjata kimia Suriah.
Menurut
Shalom, berpindahnya senjata kimia milik Suriah ke kelompok yang
dianggap berbahaya, dianggap akan menjadi perubahan menuju kehancuran.
"Tentunya
ini (perpindahan senjata kimia) dianggap melanggar sehingga membutuhkan
pendekatan berbeda bahan sebuah serangan. Kami akan membuat keputusan,"
ujar Shalom, seperti dikutip Associated Press, Senin (28/1/2013).
Mantan
Deputi Direktur Shin Bet, Yisrael Hasson mengatakan, Israel masih terus
mengikuti perkembangan yang terjadi di Suriah. Hasson yang merupakan
tokoh kunci di intelijen Israel menambahkan, pengawasan yang dilakukan
negaranya kepada Suriah tidak lebih dari pengawasan agar senjata kimia
milik Assad tidak jatuh yang salah.
"Suriah
memiliki senjata kimia dalam jumlah besar, bisa senjata itu jatuh ke
tangan yang lebih ekstrim dari Suriah atau teroris global, maka akan
merupah peta ancaman secara keseluruhan," tegas Hasson.
Setelah 22
bulan perang saudara terjadi di Suriah, banyak kekhawatiran bahwa
senjata kimia yang dimiliki Pemerintah Assad bisa jatuh ke tangan yang
salah. Tetapi Suriah berulangkali menegaskan bahwa pihaknya tidak
memiliki senjata kimia.
Sumber :okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar