Korea
Utara (Korut) berencana kembali melakukan uji coba nuklir dan
peluncuran roket. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket
tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni Amerika
Serikat (AS).
Pernyataan
ini diungkapkan otoritas Korut menanggapi pengetatan sanksi Dewan
Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk Korut. Pernyataan ini juga sekaligus
menjadi peringatan bagi seteru terdekat Korut, yakni Korea Selatan
(Korsel).
Komisi
Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan ini pasca rapat yang
dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pekan ini. Namun Korut tidak
menjelaskan lebih lanjut waktu pelaksanaan uji coba tersebut. Hanya
dijelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari 'aksi habis-habisan'
untukmenandai 'fase baru' dalam perjuangan anti-AS.
"Kami
tidak akan menyembunyikan bermacam satelit dan roket jarak jauh yang
akan kami luncurkan, demikian halnya dengan uji coba nuklir tingkat
tinggi yang akan kami lakukan, akan kami tujukan kepada musuh abadi
kami, Amerika Serikat," demikian pernyataan Komisi Pertahanan Nasional
Korut seperti dilansir AFP, Jumat (25/1/2013).
"Menyelesaikan
permasalahan dengan AS perlu dilakukan dengan tindakan, bukan dengan
kata-kata," imbuh mereka seperti dikutip media resmi Korut, Korean
Central News Agency (KCNA).
Namun
sayangnya, Korut tidak menjelaskan lebih langung uji coba 'tingkat
tinggi' yang dimaksud. Beberapa pengamat memprediksikan, adanya
kemungkinan Korut akan melakukan uji coba bom uranium, daripada bom
plutonium yang pernah diluncurkan pada dua uji coba sebelumnya.
Jika
memang prediksi tersebut benar adanya, maka hal ini sekaligus
mengindikasikan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih dari
Korut. Sebab, tidaklah mudah untuk membuat uranium yang benar-benar
tingkat tinggi, atau yang biasa disebut highly enriched uranium (HEU).
Pada
Selasa (22/1) lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas
pengetatan sanksi bagi Korut pasca peluncuran roket yang dilakukan
negara komunis tersebut pada Desember 2012 lalu. Sebagai salah satu
anggota Dewan Keamanan PBB, AS mengajukan langsung resolusi yang berisi
pengetatan sanski bagi Korut. Resolusi tersebut kemudian disepakati oleh
15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China yang notabene
merupakan sekutu Korut.
Hal ini
langsung memicu kemarahan Korut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Korut
sedikit menyiratkan bahwa pihaknya akan melawan dengan melakukan 'aksi
tegas'.
Sumber :detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar