Minggu, 25 Mei 2014

Peringatan 50 Tahun Perang Rahasia Australia dan Indonesia




Sydney (MI) : Hari ini Sabtu (24/5) di Sydney digelar upacara penghormatan mengenang 50 tahun sejak tentara Australia bertolak menuju Indonesia untuk terjun dalam perang Konfrontasi di wilayah Malaya.
Antara tahun 1962 dan 1966, Indonesia terlibat perang rahasia dengan Malaysia sebagai upaya Indonesia mengguncang federasi Malaya.

Konflik itu terbentuk dari keyakinan Soekarno yang kemudian menjadi Presiden Indonesia kalau pembentukan federasi Malaysia merupakan upaya Inggris untuk tetap berkuasa dengan tameng memberikan kemerdekaan bagi mantan wilayah jajahannya tersebut.
Istilah konfrontasi – yang berarti perlawanan – diciptakan pada tahun 1963 oleh Menteri Luar Negeri Indonesia pada saat, Subandrio, dan muncul sebagai upaya Indonesia untuk mengacaukan dan memecah federasi baru tersebut.

Perang, yang dimulai ketika Indonesia meluncurkan serangkaian serangan lintas-perbatasan ke wilayah Malaysia pada awal 1963, menyebabkan keterlibatan pasukan Australia di bawah komando Inggris.

Pada saat itu, operasi rahasia lintas-perbatasan rahasia dan pertempuran yang terjadi mendapat sangat sedikit liputan di media Australia.


Perang rahasia Australia dengan Indonesia

Sekitar 300 veteran Malaya dan Borneo menghadiri upacara penghormatan mengenang 50 tahun sejak HMAS Sydney meninggalkan Garden Island untuk terjun dalam perang Konfrontasi tersebut.
Veteran Adam Henderson mengatakan penugasan mereka di Malaya tidak banyak yang mengetahui.
"Ada hal-hal tertentu yang terjadi dalam konfrontasi itu, dan karena alasan diplomatik – setidaknya itulah yang dikatakan kepada kami - akan mempermalukan pemerintah Australia," katanya.

"Banyak tindakan atau insiden yang terjadi diserahkan kreditnya kepada kepolisian Melayu lokal atau militer."

Veteran lain, Norman Park, mengatakan sifat rahasia operasi pasukan Australia meninggalkan perasaan "pembungkaman".

"Sejauh yang saya ketahui, pertempuran konfrontasi itu seperti halnya perang Korea," katanya.

"Kita tidak bisa banyak bercerita, kami dibungkam,’







Sumber :  Tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar