Sabtu, 19 Maret 2016

Saudi Akan Akhiri Misi Militer di Yaman

Juru bicara koalisi militer pimpinan Arab Saudi di Yaman menyatakan bahwa operasi militer di Yaman akan segera berakhir, untuk kemudian digantikan dengan rencana jangka panjang untuk menciptakan situasi yang stabil di negara itu.

Dilaporkan Al-Arabiya pada Kamis (17/3), Brigadir Jendral Ahmed al-Assiri menyatakan serangan militer akan segera berakhir dan program rekonstruksi akan dimulai dalam waktu dekat.


Saudi Akan Akhiri Misi Militer di Yaman

Saudi memimpin koalisi serangan udara di Yaman sejak akhir Maret tahun lalu untuk menggempur kelompok pemberontak Houthi yang berhasil menguasai ibu kota Sanaa.

Kelompok yang didukung Iran ini berhasil memaksa Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi melarikan diri ke kota Aden, bahkan sempat berlindung ke Riyadh selama beberapa waktu sebelum akhirnya kembali ke Yaman.

Situasi mulai membaik ketika pekan lalu, Saudi dan Houthi menyepakati pertukaran tahanan dan gencatan senjata di sepanjang perbatasan. Delegasi Houthi juga dilaporkan berkunjung ke Saudi untuk membahas solusi damai.

Assiri menegaskan Saudi dan koalisinya akan "berdiri bersama pemerintahan Yaman dan menawarkan dukungan untuk mengembalikan stabilitas negara.

Sementara di Marib, Wakil Komandan Pasukan Yaman, Jendral Ali Mohsen al-Ahmar menyatakan bahwa timnya bersama dengan koalisi Arab, akan tetap berada di sana dan membantu membangun institusi publik yang dihancurkan militan Houthi.

Di Taizi, ratusan keluarga terlihat kembali ke rumah dan toko mereka. Kondisi kehidupan di sana terlihat kembali normal setelah berbulan-bulan dihancurkan oleh militan Houthi.

Pada awal Maret lalu, Hadi memaparkan bahwa tentara nasional dan pasukan perlawanan rakyat Yaman telah membebaskan lebih dari 85 persen wilayah Yaman dari kendali milisi Houthi dan pasukan yang loyal kepada presiden sebelumnya, Ali Abdullah Saleh.

Dalam wawancara eksklusif dengan media Arab Saudi, Saudi Gazette, Hadi mengaku bahwa Yaman mungkin akan hancur dalam empat hari dan menjadi negara bagian Iran jika militer Saudi tidak meluncurkan operasi "Badai Dahsyat" untuk membantunya melawan Houthi.

Hadi juga yakin bahwa ibu kota Sanaa, yang kini dikuasai oleh Houthi akan dapat direbut kembali setelah pembebasan kota Taiz dan Hudaidah.  (CNN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar