(Foto: Pentak Abd Saleh)
5 Maret 2013, Malang: Pesawat Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud
Abdulrachman Saleh, Malang, berfungsi memberikan bantuan serangan udara
ke darat (air to ground) dalam setiap operasi penyerbuan maupun
perebutan suatu wilayah kekuasaan, maka latihan demi latihan terus
dilakukan, agar fungsi utama pesawat ini dapat dimaksimalkan..
Super Tucano terus diujicobakan untuk melakukan pengeboman dengan
mengambil lokasi Air Weapon Range (AWR) di Pandanwangi Lumajang Jawa
Timur. Latihan ini merupakan upaya perdana, karena di negeri asalnya,
pesawat ini belum pernah digunakan untuk melaksanakan operasi
pengeboman, selain hanya difungsikan sebagai pesawat latih dasar bagi
para calon penerbang. Oleh karenanya, unsur lambangja / safety dalam
pelaksanaan uji coba pengeboman ini sangat diperhatikan agar tidak
terjadi insiden maupun eksiden.
Terkait dengan latihan tersebut, Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI
Gutomo, S.IP. didampingi Kadispers Lanud Abd Saleh meninjau langsung
latihan Air to Ground Skadron Udara 21 di AWR Pandan Wangi, Lumajang,
Jawa Timur dengan menggunakan helikopter Colibri (1/3).
Diawal latihan hari Jum’at (1/3), Pesawat Super Tucano melakukan
pengeboman dengan ketinggian 2500 kaki. Selanjutnya pada sorti kedua
mencapai ketinggian 10.000 kaki. Sedangkan di sorti ketiga, dengan
penerbang Komandan Skadron 21 sendiri Letkol Pnb James Singal,
pengeboman dilaksanakan pada ketinggian 8000 kaki dan mengena tepat
sasaran.
Dengan latihan pengebomam air to ground ini, diharapan para penerbang
semakin profesional dalam melaksanakan pengeboman dari udara ke darat
dan dapat mencapai tepat sasaran sebagaimana yang direncanakan, sehingga
ke depan semakin siap menghadapi tantangan tugas yang dipercayakan
kepadanya. Hal ini dimaksudkan bahwa pesawat yang masih baru ini juga
baru pertama kalinya digunakan sebagai pesawat pengebom. Sehingga hal
ini merupakan tantangan baru bagi para fighter Skadron Udara 21 untuk
mampu memaksimalkan kemampuan Pesawat Super Tucano itu sendiri.
Melihat hasil latihan tersebut, Komandan Lanud Abd Saleh langsung
melakukan briefing penerbangan yang dilaksanakan di ruang rapat Skadron
Udara 21, dengan dihadiri oleh Kadisops, Kadislog, Kadispers, Komandan
Skadron 21 dan para pejabat Skadron 21. Dalam briefingnya, Marsma
Gutomo memberikan penekanan, agar para pejabat yang terlibat lebih
serius mensikapi latihan tersebut dengan tidak meninggalkan lambangja,
sehingga latihan dapat berjalan dengan lancar, aman dan selamat.
Sumber: Pentak Abd Saleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar