Wakil komandan CIA Michael Morell menyampaikan penilaian itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Wall Street Journal di saat dia sedang mempersiapkan diri untuk pensiun, setelah mengabdi selama 33 tahun dengan badan intelijen Amerika itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Star, Kamis (8/8).
Morell mengatakan saat ini ada lebih banyak petempur asing yang datang ke Suriah setiap bulannya untuk mengangkat senjata bersama dengan kelompok-kelompok yang tergabung dengan Al-Qaidah daripada mereka yang berangkat ke Irak untuk bertempur bersama Al-Qaida.
Dia juga menjelaskan persenjataan pemerintahan Suriah akan bisa diperoleh oleh siapa saja dan bisa dibeli oleh siapa saja seperti yang terjadi di Libya ketika Muammar Qaddafy jatuh dari kekuasaannya.
"Ini mungkin menjadi masalah paling penting di dunia saat ini," kata Morell tentang peperangan di Suriah, "Sebab apa yang sekarang sedang mengarah-- menuju kejatuhan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, demikian menurut Morell.
Morell juga mengatakan kekerasan di Suriah berpotensi merembet melintasi batas ke Lebanon, Yordania dan Irak.
Dia menjelaskan kepada Wall Street Journal bahwa Iran berada di tempat kedua daftar ancaman terbesar bagi keamanan Amerika, diikuti dengan ancaman global Al-Qaidah, Korea Utara, dan perang dunia maya.
Mengenai Al-Qaidah, Morell mengatakan Amerika telah secara signifikan menurunkan kekuatan-kekuatan kelompok itu di Pakistan dan Afghanistan.
Namun, teror Al-Qaidah juga ada yang mencapai sejumlah kemenangan, seperti penyebaran, yang dikatakan Morell telah menyebarkan ideologi serta menjangkau secara global.
Morell akan digantikan oleh Avril Haines, seorang pengacara berusia 43 tahun yang bekerja di Gedung Putih. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar