Senin, 28 Januari 2013

Korut Tegaskan Uji Coba Nuklir Ditargetkan ke Amerika Serikat



Korea Utara (Korut) berencana kembali melakukan uji coba nuklir dan peluncuran roket. Bankan tidak segan-segan, Korut menyatakan, roket tersebut akan diarahkan kepada 'musuh abadi' mereka yakni Amerika Serikat (AS). 

 
Pernyataan ini diungkapkan otoritas Korut menanggapi pengetatan sanksi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan untuk Korut. Pernyataan ini juga sekaligus menjadi peringatan bagi seteru terdekat Korut, yakni Korea Selatan (Korsel).
 
Komisi Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan ini pasca rapat yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pekan ini. Namun Korut tidak menjelaskan lebih lanjut waktu pelaksanaan uji coba tersebut. Hanya dijelaskan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari 'aksi habis-habisan' untukmenandai 'fase baru' dalam perjuangan anti-AS.
 
"Kami tidak akan menyembunyikan bermacam satelit dan roket jarak jauh yang akan kami luncurkan, demikian halnya dengan uji coba nuklir tingkat tinggi yang akan kami lakukan, akan kami tujukan kepada musuh abadi kami, Amerika Serikat," demikian pernyataan Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dilansir AFP, Jumat (25/1/2013).
 
"Menyelesaikan permasalahan dengan AS perlu dilakukan dengan tindakan, bukan dengan kata-kata," imbuh mereka seperti dikutip media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
 
Namun sayangnya, Korut tidak menjelaskan lebih langung uji coba 'tingkat tinggi' yang dimaksud. Beberapa pengamat memprediksikan, adanya kemungkinan Korut akan melakukan uji coba bom uranium, daripada bom plutonium yang pernah diluncurkan pada dua uji coba sebelumnya.
 
Jika memang prediksi tersebut benar adanya, maka hal ini sekaligus mengindikasikan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih dari Korut. Sebab, tidaklah mudah untuk membuat uranium yang benar-benar tingkat tinggi, atau yang biasa disebut highly enriched uranium (HEU).
 
Pada Selasa (22/1) lalu, Dewan Keamanan PBB menggelar rapat untuk membahas pengetatan sanksi bagi Korut pasca peluncuran roket yang dilakukan negara komunis tersebut pada Desember 2012 lalu. Sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, AS mengajukan langsung resolusi yang berisi pengetatan sanski bagi Korut. Resolusi tersebut kemudian disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China yang notabene merupakan sekutu Korut.
 
Hal ini langsung memicu kemarahan Korut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Korut sedikit menyiratkan bahwa pihaknya akan melawan dengan melakukan 'aksi tegas'.

Sumber :detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar