JAKARTA (MI) : Pemerintah Indonesia menyikapi serius krisis
Laut China Selatan yang jadi ajang perseteruan China dan Vietnam. Krisis
itu telah memicu demonstrasi berdarah anti-China di Vietnam yang
memakan korban jiwa dan 4 ribu warga China terpaksa dievakuasi ke
Beijing.
Jika krisis sengketa Laut China Selatan yang di dalamnya ada perebutan lahan minyak antara China dan Vietnam tidak kunjung reda, pemerintah Indonesia khawatir perseteruan bisa berdampak terhadap Indonesia.
Kekhawatiran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa yang ditemui Sindonews, di sela-sela konferensi pelucutan nuklir di Jakarta, Senin (19/5/2014).
”Bila terus terjadi eskalasi di sana (Laut China Selatan), Indonesia mungkin akan terkena dampak langsung dari konflik tersebut. Tak bisa dipungkuri, saat ini di sana memang sedang terjadi sengketa perebutan wilayah,” kata Marty.
Seperti diketahui, Laut China Selatan adalah jalur utama perdagangan di kawasan Asia. Marty mencontohkan, dampak langsung yang akan terasa bagi Indonesia adalah terganggunya proses ekspor dan impor Indonesia, yang pada akhirnya mempengaruhi sektor ekonomi nasional. Marty mendesak China dan Vietnam untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi.
Jika krisis sengketa Laut China Selatan yang di dalamnya ada perebutan lahan minyak antara China dan Vietnam tidak kunjung reda, pemerintah Indonesia khawatir perseteruan bisa berdampak terhadap Indonesia.
Kekhawatiran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa yang ditemui Sindonews, di sela-sela konferensi pelucutan nuklir di Jakarta, Senin (19/5/2014).
”Bila terus terjadi eskalasi di sana (Laut China Selatan), Indonesia mungkin akan terkena dampak langsung dari konflik tersebut. Tak bisa dipungkuri, saat ini di sana memang sedang terjadi sengketa perebutan wilayah,” kata Marty.
Seperti diketahui, Laut China Selatan adalah jalur utama perdagangan di kawasan Asia. Marty mencontohkan, dampak langsung yang akan terasa bagi Indonesia adalah terganggunya proses ekspor dan impor Indonesia, yang pada akhirnya mempengaruhi sektor ekonomi nasional. Marty mendesak China dan Vietnam untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi.
Menlu Desak Utamakan Dialog
Memanasnya kondisi Laut China Selatan, membuat Indonesia ikut berperan.
Upaya tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Marty
Natalegawa yang meminta pihak yang terkait mengutamakan dialog.
"Kita sudah melakukan berbagai usaha untuk menstabilkan kondisi laut China selatan salah satu dengan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China terkait situasi disana," tutur Menlu Marty, di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Indonesia merupakan tidak mengklaim wilayah Laut China Selatan, sehingga Indonesia berada di posisi netral yang bertujuan untuk menjaga stabiltas keamanan kawasan. Namun beberapa negara ASEAN ada yang turut mengklaim wilayah Laut China Selatan.
Sebelumnya Marty sempat khawatir atas dampak yang diberikan dari konflik yang terjadi di Laut China Selatan. Adapun dampak tersebut bisa dirasakan bagi Indonesia jika eskalasi diwilayah tersebut terus meningkat.
Memanasnya konflik di laut China selatan sempat memicu kerusuhan di Vietnam Selatan. Kerusuhan tersebut menyebabkan jatuhnya korban dan juga kerugian bagi China akibat serangan kelompok yang mengkalim dirinya sebagai massa anti China.
Melalui Kepala Angkatan Darat China Fang Fenghui, Negeri Tirai Bambu menyalahkan Vietnam sebagai penyebab kerusuhan yang bergejolak di wilayah Vietnam Selatan. Di wilayah ini, sekira dua orang warga China dilaporkan tewas akibat serangan massa anti-China.
Serangan massa anti-China tersebut dilakukan sebagai bentuk kemarahan warga Vietnam atas ulah China yang mendirikan kilang minyak di wilayah laut yang menjadi sengketa.
Fang menganggap operasi pengeboran kilang minyak yang dilakukan oleh China adalah wajar karena berada di wilayah perairan China dan dia pun bersumpah akan melindunginya.
"Kita sudah melakukan berbagai usaha untuk menstabilkan kondisi laut China selatan salah satu dengan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China terkait situasi disana," tutur Menlu Marty, di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Indonesia merupakan tidak mengklaim wilayah Laut China Selatan, sehingga Indonesia berada di posisi netral yang bertujuan untuk menjaga stabiltas keamanan kawasan. Namun beberapa negara ASEAN ada yang turut mengklaim wilayah Laut China Selatan.
Sebelumnya Marty sempat khawatir atas dampak yang diberikan dari konflik yang terjadi di Laut China Selatan. Adapun dampak tersebut bisa dirasakan bagi Indonesia jika eskalasi diwilayah tersebut terus meningkat.
Memanasnya konflik di laut China selatan sempat memicu kerusuhan di Vietnam Selatan. Kerusuhan tersebut menyebabkan jatuhnya korban dan juga kerugian bagi China akibat serangan kelompok yang mengkalim dirinya sebagai massa anti China.
Melalui Kepala Angkatan Darat China Fang Fenghui, Negeri Tirai Bambu menyalahkan Vietnam sebagai penyebab kerusuhan yang bergejolak di wilayah Vietnam Selatan. Di wilayah ini, sekira dua orang warga China dilaporkan tewas akibat serangan massa anti-China.
Serangan massa anti-China tersebut dilakukan sebagai bentuk kemarahan warga Vietnam atas ulah China yang mendirikan kilang minyak di wilayah laut yang menjadi sengketa.
Fang menganggap operasi pengeboran kilang minyak yang dilakukan oleh China adalah wajar karena berada di wilayah perairan China dan dia pun bersumpah akan melindunginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar