JAKARTA (MI) : Badan Intelejen Negara (BIN) sudah menyiapkan data dan kajian terkait
permasalahan strategis seperti pertahanan, keamanan, politik, dan energi
untuk presiden yang akan terpilih pada pemilihan presiden 9 Juli
mendatang. Data dan kajian tersebut diprediksi valid hingga akhir masa
jabatan presiden baru pada tahun 2019 nanti.
Seluruh hasil kajian
BIN itu dituangkan dalam buku berjudul 'Menyongsong 2014-2019:
Memperkuat Indonesia Dalam Dunia Yang Berubah'.
Pengerjaan penelitian ini dikoordinasi
Dewan Analis Strategis (DAS) BIN melibatkan belasan akademisi seperti
Anies Baswedan dan Kurtubi.
Wawan Purwanto, satu dari empat editor buku ini, mengatakan data-data ini penting sebagai dasar pengambilan kebijakan negara.
"Tanpa data yang valid, akan muncul kesesatan dan kerancuan
kebijakan," ujarnya usai peluncuran bedah buku ini di Balai Kartini,
Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Materi yang dikaji dalam buku ini antara lain
wilayah-wilayah di dalam negeri yang rawan konflik. Dengan data ini,
menurut Wawan, pemerintah bisa menentukan skala prioritas keamanan.
Meskipun dikerjakan dalam kurun waktu April 2013 hingga
Februari 2014, Wawan meyakini hasil kajian ini akan tetap relevan dengan
kondisi yang akan dihadapi presiden Indonesia terpilih.
"Bila memang harus ada revisi, angka-angkanya tidak akan
jauh berubah, kecuali terjadi revolusi. Namun, saya rasa itu berlebihan
karena negara kita berjalan dalam koridor yang benar," tuturnya.
Kajian yang dilakukan DAS BIN ini merupakan implementasi
tugas dan fungsi pokok BIN untuk melakukan deteksi dini dan memberikan
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan nasional.
Berbeda dari kebiasaan sebelumnya, kajian ini dapat diakses
masyarakat luas. Muhammad AS Hikam menuturkan versi digital buku ini
sudah bisa diunduh mulai Senin (26/5/2014).
"Semakin banyak yang membaca dan mendiskusikan maka akan semakin baik," ucap mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.
Sumber : TRIBUNNEWS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar