Sabtu, 17 Mei 2014

Iran Rekrut Warga Afganistan Jadi Tentara Bayaran di Suriah

Keterlibatan Iran dalam perang Suriah semakin kentara. Dilaporkan, pemerintah Syiah Iran membayar pengungsi Afghanistan di negara mereka untuk ikut berperang di Suriah. Para pengungsi ditawarkan uang dan kompensasi lainnya agar mau turun ke medan perang.


Iran Rekrut Warga Afganistan Jadi Tentara Bayaran di Suriah


Hal ini diberitakan oleh koran Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber pejabat Afganistan dan Barat Kamis lalu. Menurut sumber WSJ, pemerintah Hassan Rouhani menawarkan gaji setara Rp5,7 juta per bulan bagi pengungsi Afghanistan yang ingin jadi tentara bayaran di Suriah. Selain itu, mereka juga akan dapat izin tinggal.

Selain itu, anak-anak para pengungsi akan disekolahkan dengan gratis di Iran. Hal ini dikonfirmasi kebenarannya oleh kantor Grand Ayatullah Mohaghegh Kabuli, pemimpin Syiah Afganistan di kota Qom, Iran. Tentara Garda Revolusi Iran (IRGC) juga membenarkan hal ini.

"IRGC menemukan orang-orang di komunitas pengungsi dan mulai meyakinkan para pemudanya untuk pergi dan berperang di Suriah. Mereka dijanjikan mulai dari gaji hingga tempat tinggal," kata kantor Kabuli.

Menurut sumber pejabat negara Barat yang tidak disebutkan namanya pada WSJ, Iran akan menempatkan tentara bayaran Afganistan di garis depan. Tujuannya, untuk memperkecil angka kematian di antara tentara Iran dan militan Hizbullah asal Lebanon di Suriah.

Upacara Kamis lalu setidaknya membenarkan hal ini. Saat itu di kota Mashhad, dekat perbatasan Afganistan, empat warga Afgan terbunuh di Suriah dimakamkan.

Sebelumnya tahun lalu, mengutip laporan The Independent, Iran juga disebut telah mengirim 4.000 pasukan elit Garda Revolusi untuk membantu rezim pemerintah Syiah Bashar al-Assad. Tidak hanya tenaga tentara, Iran juga dilaporkan mengirim teknologi tempur ke Suriah.

Salah satunya yang dikirim adalah pesawat nirawak atau drone untuk membantu memantau dan menyerang dari udara. Teknologi drone Iran memang kian maju. Minggu lalu, Iran mengumumkan telah berhasil mencontek teknologi drone AS yang mereka jatuhkan tahun lalu.  (VIvaNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar