Minggu, 31 Mei 2015

“NEGERI SHIND”

image001
Atas dasar membaca komen-komen dari para sahabat yang sering kali menyebutkan bahwa : “Tuntutlah ilmu sampai negeri China” maka saya berkehendak untuk menyampaikan :
“SHIND itu Nusantara!”


Pada kisaran abad ke VII, dunia sedang melalui salah satu masa kelamnya. Di benua Eropa pada saat itu sedang mengalami era ‘Dark Ages’ – Masa Kelam. Kerajaan Romawi yang dominan dengan sifat ekspansif disertai militernya yang terkenal tangguh sedang mengalami turbulensi diakibatkan oleh korupnya kepemerintahan dan tersandera oleh pemberontakkan domestik. Di belahan bumi lainnya yakni benua Amerika, suku-suku Indian juga saling bersaing menghancurkan sesamanya demi dapat diakui eksistensinya. Sedangkan di benua hitam Afrika dan jazirah Arab pada masa itu masih terbelakang dengan suku-suku nomadennya yang berpindah-pindah tempat mengikuti hembusan angin.
 

Jauh di sudut Selatan bumi yaitu benua Australia, dihuni oleh suku asli aborigin yang berbudaya primitif. Di Asia, kita langsung saja ke China, tidak perlu disangsikan lagi bagaimana pada tempo itu sedang berkecamuk perang saudara besar-besaran diantara 5 dinasti yaitu Sui, Chen, Jian, Jin dan Tang yang telah memporak-porandakan seluruh dimensi dalam aspek kehidupan bermasyarakatnya. Jadi, adakah sekiranya yang patut dijadikan contoh suri tauladan diantara diatas?
Hadits : “Uthlubul ilmi walaw bi shind” / “Tuntutlah ilmu meskipun dengan SHIND”
SHIND dalam Sansekerta kuno memiliki arti NEGERI BERPERADABAN MAJU.
Kata Shind di sini bukanlah China tapi Hindia Timur (Nusantara).

Hadits ini disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa kenabian Beliau dimana kondisi dimuka bumi ini sedang dikonsumsi oleh demoralisasi secara masif yang bersifat jahilliyah (kebodohan) yang dapat berakhir kepada kemunduran bahkan kehancuran peradaban kemanusiaan itu sendiri. Sudah sepatutnya Beliau akan mereferensikan umat manusia untuk mengambil ilmu dari negeri-negeri yang maju dan layak dijadikan uswatun hasanah (contoh kebaikkan).
Syahdan, ada sebuah negeri yang memiliki kriteria gemah ripah loh jinawi termaksud, dimana iklim tropis nan bersahabat dilindungi oleh langit biru nan ceria yang dihiasi oleh banyak mahluk indah berwarna-warni beterbangan dan dilengkapi oleh dataran nan hijau subur kaya hayati maupun nabati disertai terbentang luasnya lautan nan biru penuh isi. Itulah negeri yang merupakan kepingan surga yang jatuh serta mendapat berkah dari langit maupun bumi dan disitulah Negeri Shind.
Menelaah jabaran kondisi di bumi yang berkontradiksi dengan saat itu dimanakah sekiranya alam Negeri Shind terlabuh? Di ujung Hindia bagian Timur!!! Di sanalah tempatnya, sebuah wilayah yang kita kenal sekarang dengan sebutan Nusantara. Pada era tersebut didominasi oleh sebuah kerajaan besar yang mendunia. Yang apabila disebutkan namanya niscaya akan menggetarkan hati lawan maupun kawan. Elok dan permai negerinya tapi jangan sekali-kali meremehkannya, serentak para ksatrianya akan meluluhlantakkan para musuh.
Julukan Lumbung Pangan Dunia digelarkan karena pencapaian keakbarannya dalam swasembada pangan, dengan disertai masyarakatanya yang taat hukum, berperadaban maju, tertata dalam bernegara dan sudah tentunya sebagai penguasa maritim dunia. Kerajaan ini dikenal dengan sebutan Kerajaan Sriwijaya dan era keemasan wilayah Negeri Shind ini dilanjutkan oleh Kerajaan Majapahit yang tidak kalah dahsyatnya.
Belum lagi kita bicarakan masa-masa jauh sebelum keemasan kerajaan-kerajaan diatas. Bila kita perhatikan dengan seksama di relief-relief yang terdapat di candi-candi yang ada di Nusantara, terpahat jelas bahwa peradaban leluhur kita semua adalah sangat tinggi. Manusia dari seluruh penjuru dunia datang untuk belajar dan tunduk kepada nenek moyang kita (Salah satu contoh : Relief Candi Penataran – banyak peradaban dari luar datang untuk ditatar/digurui).
Sejarah peradaban bangsa kita lebih tua dan jauh lebih maju dari peradaban manapun di dunia! Bukti, Gunung Padang dengan usia, mega stuktur dan segala kemisterian yang terkandung dirahimnya dan kita yakini bahwa masih banyak Gunung-gunung Padang lainnya yang belum terdeteksi.
Jadi, sangatlah benar sabda Nabi Muhammad SAW untuk merujuk ke Negeri Shind sebagai tempat pembelajaran dimana kita hidup sekarang ini. Sesungguhnya kitalah bangsa pemilik DNA yang berperadaban paling maju di dunia dalam segala bidang dan hal inilah yang sangat ditakuti oleh bangsa lain, yakni apabila bangsa Indonesia terbangun dan tersadarkan atas jati diri sesungguhnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mensyukuri serta memahami bahwa leluhur kita hebat dan sudah waktunya pula kita membangun kembali kejayaan masa lalu itu untuk mengejar kemajuan hari ini dan anak cucu kita di masa hadapan.

Oleh : Raymond / JKGR
Hasil rangkuman dari berbagai para pakar dan sumber ilmiah, al :
http://en.wikipedia.org/wiki/Early_Middle_Ages
http://www.kamusbesar.com/
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/185507-oppenheimer–peradaban-dunia-dari-indonesia
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/…/Mr.-Frank-J.-Hoff-PPT.pdf/
http://google.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar