Senin, 03 November 2014

Pemantau: IS penggal delapan pemberontak Suriah yang menyerah



Pemantau: IS penggal delapan pemberontak Suriah yang menyerah
Ilustrasi. Gambar dari potongan video yang dipercaya diunggah oleh Negara Islam Sabtu (13/9) memperlihatkan tawanan David Haines asal Inggris sebelum ia dipenggal. Militan Negara Islam yang berperang di Irak dan Suriah merilis video untuk menunjukkan pekerja kemanusiaan Inggris David Haines Sabtu kemarin. Haines, seorang ayah dua anak berusia 44 tahun dari Perth, Skotlandia, itu diculik tahun lalu saat bekerja untuk badan kemanusiaan Perancis ACTED. (REUTERS/SITE Intel Group via Reuters TV)

Orang-orang itu menyerah di Albu Kamal karena IS telah menawarkan amnesti kepada orang-orang yang melawan mereka jika mereka menyerahkan diri."
Beirut (ANTARA News) - Kelompok garis keras Negara Islam (IS) pekan lalu memenggal delapan pemberontak Suriah yang menyerah di satu kota di perbatasan dengan Irak meskipun menjanjikan amnesti, kata satu pemantau Senin.


Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, orang-orang itu dieksekusi dan tubuh mereka tergantung di salib di Albu Kamal di provinsi timur Deir Ezzor, lapor AFP.

"Orang-orang itu menyerah di Albu Kamal karena IS telah menawarkan amnesti kepada orang-orang yang melawan mereka jika mereka menyerahkan diri," kata Direktur Observatory Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Sebaliknya, kata dia, para pejuang oposisi memenanggal delapan pemberontak itu dan kemudian menggantungnya pada salib dalam metode yang sering digunakan oleh kelompok jihad.

Pemantau, yang bergantung pada jaringan besar untuk sumbernya di Suriah, mengatakan orang-orang itu anggota sebuah kelompok yang telah berjuang melawan rezim Suriah dan Negara Islam (IS).

Sementara itu, di kota Deir Ezzor, ibu kota provinsi, para pejuang IS memenggal tiga orang, juga menggantung mayat mereka pada salib, kata Observatory.

Kelompok itu mengatakan tidak jelas kapan eksekusi berlangsung, dan menambahkan bahwa dua dari orang-orang itu dituduh bekerja sama dengan rezim Suriah dan ketiga melawan IS.

IS telah menyatakan apa yang disebut "khalifah" di wilayah yang mereka kontrol di Suriah dan Irak, dan memaksakan interpretasi ekstrem Islam serta mengeksekusi lawan. 


REUTERS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar