Minggu, 09 November 2014

Haruskah Cinta Kering dengan SU-35 ?



 
Sukhoi SU-35
Sukhoi SU-35
Heran saja, menurut saya SU-35 bukan segala-galanya. Sepertinya sebagian warjager dihinggapi perasaan paranoid sampai-sampai berkomentar kalau SU-35 tidak jadi dibeli, maka akan kecewa berat dan frustasi… he he he.
Kalau saya pribadi lebih memilih dan mengejar negara mana yang berani memberi ToT untuk mempercepat reverse engineering kita dalam proyek IFX. Kalau memang negara Eropa berani memberi ToT seperti Eurofighter maupun SAAB, saya lebih baik menyarankan memilih mereka dibanding membeli SU-35, tapi tidak dapat teknologinya sama sekali.

Kalau seperti itu sama saja kita hanya jadi bangsa konsumen dan tidik mandiri yang tetap saja rentan dan disepelekan negara lain, karena tahunya hanya menggunakan doang. Walau punya jet tempur SU-35 sampai 100 unitpun Negara-negara lain tidak akan takut !.
Sampai berapa kali sih deterennya alutsista banyak tapi hasil dari membeli ?. Kalau dipakai perang juga lama kelamaan akhirnya bakal hancur dibuat musuh, seterusnya bagimana ? Beli lagi?.
Sementara jika dalam keadaan perang nilai mata uang pasti anjlok, dan produsen senjata tidak bakal mau pakai uang itu sebagai pembayaran dalam pembelian alutsista. Terus akhirnya apa? Tidak bisa beli alutsista lagi dan sialnya tidak bisa buat pula ?.
Sudah tahukan akhirnya jadi apa negara tersebut ?. Lebih baik pemerintah mencari negara dan perusahaan alutsista yang mau berbagi Transfer of Technology (ToT) dan teknologi. Tidak membeli SU-35 pun bagi saya tidak otomatis kita kalah dan keder dengan negara-negara yang usil, toh kita juga memiliki matra laut dan darat yang cukup kuat.
Saya lebih memilih kita ambil Typhon atau Gripen yang mau berbagi teknologi sambil kita memperkuat radar-radar pertahanan dan juga pertahanan udara berbasis rudal berdaya jangkau jauh maupun sedang. Itu saja sudah cukup kuat dan bakal membuat keder berpikir ulang negara-negara yang coba-coba menyerang dengan memnggunakan pesawat tempur seperti punya Sonora, Sonotan, Upil dan lain-lain. Jadi, bukan hanya memikirkan Sukhoi SU-35 kalau tidak ada SU-35, negara ini bakal hancur. (by: Pedro Baretta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar