Sabtu, 29 November 2014

Rusia lempar balik tuduhan HAM kepada AS atas kerusuhan Ferguson



Rusia lempar balik tuduhan HAM kepada AS atas kerusuhan Ferguson
Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/Setpres/Rusman/pras)
Moskow (ANTARA News) - Rusia Rabu menunjuk kerusuhan di Ferguson dan protes-protes di seluruh Amerika Serikat sebagai bukti bahwa para pengkritiknya di Washington adalah orang-orang munafik dan tidak dalam posisi untuk mengkuliahi Moskow mengenai hak asasi manusia.


Mengeluarkan dua pernyataan mengenai kerusuhan yang hanya dalam satu hari, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Amerika Serikat harus "fokus pada skala besar masalah dalam negerinya dengan menjaga hak asasi manusia" daripada berkhotbah kepada orang lain, lapor Reuters.

"Seperti ledakan besar kemarahan publik dan reaksi yang tidak proporsional di lembaga penegak hukum mengkonfirmasi lagi bahwa ini bukan insiden terisolasi, tetapi cacat sistemik di Demokrasi Amerika, yang telah gagal untuk mengatasi perbedaan ras, diskriminasi dan ketidakadilan," kata kementerian itu.

Pemerintah AS mengatakan, polisi Rabu telah menangkap sejumlah orang di berbagai kota yang memprotes keputusan untuk tidak menuntut polisi kulit putih untuk membunuh remaja kulit hitam tak bersenjata di Ferguson.

Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat merujuk tahun lalu ketika Washington menuduh Moskow destabilisasi Ukraina. Amerika Serikat juga telah berulang kali mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan penekanan atas perbedaan pendapat politik.


antaranews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar