Selasa, 11 November 2014

Serangan drone AS tewaskan empat gerilyawan di Pakistan barat laut



Serangan drone AS tewaskan empat gerilyawan di Pakistan barat laut
Pesawat tanpa awak (defence.pk)
Bannu, Pakistan (ANTARA News) - Satu serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat menewaskan sedikitnya empat tersangka gerilyawan di Pakistan barat laut, Selasa, kata pejabat keamanan, serangan kesembilan belas yang dilaporkan tahun ini.


Serangan menghantam satu rumah dan kendaraan di Datta Khel, daerah suku Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan, kata tiga pejabat keamanan. Pemerintah Pakistan mengirim protes kepada pemerintah AS atas serangan tersebut, lapor Reuters.

Para pejabat memberikan jumlah korban tewas bervariasi antara empat sampai tujuh orang.

Jumlah tepatnya korban meninggal seringkali sulit untuk mendapatkan verifikasi karena Taliban sering memagar betis daerah-daerah di mana drone itu menyerang.

Seorang pejabat mengatakan bahwa truk itu mengangkut para pejuang asing dan beberapa telah melompat keluar sebelum penyerangan.

Sebagian besar Waziristan Utara adalah terlarang bagi penduduk sipil karena adanya serangan militer anti-Taliban yang dimulai 15 Juni.

Sebagian penduduk sipil diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka oleh militer sebelum serangan dimulai.

Pihak militer Pakistan mengatakan telah menewaskan ratusan gerilyawan dalam operasi tersebut, tapi korban tewas yang mereka berikan tidak dikonfirmasi secara independen.

Amerika Serikat mengatakan, pihaknya menargetkan gerilyawan dalam serangan pesawat tak berawak, tetapi tidak merilis rincian tentang serangan terhadap individu.

Beberapa dari mereka telah membunuh warga sipil, meskipun mayoritas orang yang mati diyakini tersangka militan. Jumlah serangan kini telah menurun sejak tahun 2010.

Semester pertama tahun ini, tidak ada serangan drone ketika
pemerintah baru Pakistan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk bernegosiasi damai dengan Taliban.

Serangan kembali dimulai sehari sebelum militer mengumumkan operasi di Waziristan Utara.

Menurut Biro Investigasi Jurnalisme, yang melacak serangan drone menggunakan laporan-laporan media, itu adalah yang ke-19 pesawat nirawak melakukan serangan tahun ini.

Tidak ada warga sipil dilaporkan meninggal dalam tahun ini.

Kekosongan serangan pada semester pertama tahun ini dan
kembalinya serangan itu berikutnya mendukung pandangan luas bahwa para pejabat Pakistan diyakini menyetujui beberapa serangan drone meskipun di depan publik mereka menolaknya.

Mantan Presiden Pervez Musharraf mengakui setelah mundur dari pemerintahnya bahwa secara diam-diam telah menandatangani  beberapa serangan.


REUTERS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar