Surat kabar the Guardian melaporkan, Sabtu (21/12), laporan yang dibocorkan oleh mantan pekerja kontrak Badan Keamanan Amerika (NSA) Edward Snowden itu memperlihatkan NSA dan intelijen Inggris menargetkan aktivitas organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Unicef dan organisasi Prancis Medecins du Monde yang menyediakan dokter dan sukarelawan di daerah konflik.
Tak hanya itu, dokumen intelijen Inggris pada Januari 2009 mengatakan intelijen itu menyadap surat elektronik sekutu penting Amerika yakni Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Mereka juga ternyata menyadap surat elektronik Menteri Pertahanan Israel ketika itu Ehud Barak, dan kepala stafnya, Yoni Koren.
Tokoh penting lain yang menjadi target penyadapan itu termasuk di antaranya Wakil Presiden Komisi Uni Eropa asal Spanyol Joaqin Almunia.
Kabar itu sontak menuai kecaman dari berbagai kalangan internasional.
Almunia dikabarkan berang ketika mengetahui namanya termasuk dalam dokumen intelijen Inggris. Direktur Eksekutif Medecins du Monde Leigh Daynes juga mengatakan terkejut dengan laporan itu. Dia menyatakan dokter-dokter, perawat, dan sukarelawan sama sekali bukan ancaman bagi keamanan nasional.
"Tak ada alasan untuk mengawasi aktivitas kami secara diam-diam," kata Daynes. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar