Kamis, 10 April 2014

Ini Alasan Dominasi Warna Biru Muda Pada Pesawat Kepresidenan RI



Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, memaparkan alasan pemilihan desain warna pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang didominasi warna biru. Sudi mengklaim dalam perencanaan warna dan desain pesawat tak ada intervensi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang punya ikon warna biru.


Ini Alasan Dominasi Warna Biru Muda Pada Pesawat Kepresidenan RI
Pesawat kepresidenan Republik Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4).Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 (BBJ2) varian dari Boeing 737 seri 800.
TEMPO/Subekti


"Kebetulan yang mengoperasikan Angkatan Udara, warnanya mirip dengan seragam mereka," kata Sudi, sambil menunjuk seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang mengenakan seragam berwarna biru langit, Kamis, 10 April 2014.

Menurut Sudi, desain dan warna pesawat Presiden adalah hasil karya seorang mayor desainer di TNI Angkatan Udara. Penggunaan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, yaitu sebagai warna kamuflase saat terbang.

Sudi menyatakan penetapan warna dan desain adalah kewenangan Sekretariat Negara (Setneg). Pada awalnya, menurut dia, Setneg menggelar secara terbuka kemungkinan desain dan warna pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green kepada sejumlah pejabat. Setneg kemudian menerima sekitar 14 alternatif desain dan warna.

Keputusan untuk menggunakan desain yang didominasi warna biru diklaim berdasarkan suara terbanyak saat pemilihan. Sudi mengklaim lebih dari 50 persen pejabat dan tokoh yang hadir memilih desain biru. "Saya masih simpan semua berkasnya. Jadi, memang transparan," kata Sudi.

Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.

Pesawat presiden dilengkapi dengan meeting room atau ruang pertemuan dan dua fasilitas VVIP (pejabat tinggi). Selain itu, terdapat 12 kursi di area eksekutif dan 44 kursi di area staf. Pesawat ini dapat terbang dengan ketinggian maksimal 41 ribu kaki selama 10 jam dan kecepatan antara 0,785-0,85 mach.

Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.

Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkata Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing. (Tempo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar