Selasa, 13 Mei 2014

Lebih Dalam Mengenai Bushmaster

Bicara soal MRAP , kategori kendaraan yang satu ini menjadi alutsista paling laris manis di dua palagan. Bayangkan, dari jumlah hitungan jari pada 2007, jumlah total MRAP yang digelar AS saja sudah mencapai 27.740 kendaraan. Sebanyak 24.000 MRAP yang digelar AS di Irak dan Afghanistan dalam program MRAP membuktikan bahwa kendaraan konsep lama yang dibungkus baru ini menjadi resep manjur untuk mengatasi ancaman IED. Dan untuk Bushmaster, Australia berhasil menemukan keseimbangan antara proteksi, kenyamanan, dan fungsi kendaraan untuk menjalankan misi yang dibebankan kepadanya. Untuk Indonesia sendiri sebanyak 3 unit Bushmaster telah siap dioperasikan Satuan Penanggulangan Teror Kopassus.



Soal proteksi, ini adalah inti dan merupakan alasan keberadaan bagi sebuah MRAP. Bushmaster PMV sudah mengaplikasikan proteksi maksimal untuk sekujur tubuhnya. Rating armor untuk MRAP kebanggaan Australia ini sudah mampu melindungi penumpangnya dari terjangan peluru 7,62x51mm NATO. Resep rahasia dari kulit keras Bushmaster adalah baja khusus yang diperkeras buatan perusahaan Bisalloy yang bermarkas di Illawara. Bajanya sendiri diperoleh dari racikan pabrikan baja komersial Bluescope, dan ditambah setengah volume baja yang diimpor dari Republik Rakyat Cina. Baja ini kemudian diolah oleh Bisalloy dengan metode desulfurisasi dan vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen untuk merapatkan molekul bisalloy. Pemrosesan dilanjutkan dengan metode pemanasan sampai 900oc di dalam tungku khusus berbahan bakar gas alam dan kemudian didinginkan secara langsung di dalam air. Setelah dikeluarkan, bajanya masih diberikan treatment berupa shot blast untuk menghilangkan tonjolan-tonjolan partikel kasar pada pelat jadi. Proses ini mengubah struktur molekul menjadi lebih rapat, dengan produk akhir berupa pelat baja bernama Bisplate yang mampu menahan hantaman peluru ball 7,62x51mm serta tahan terhadap terpaan cuaca.
Bagi para penumpangnya dan prajurit yang pernah merasakan naik Bushmaster, semuanya akan mengungkapkan satu kata yang sama: nyaman. Dimulai dengan ukuran headroom yang mencapai 1.415mm, orang yang tinggi pun tidak harus menundukkan kepala saat duduk di kabin Bushmaster. Tiap prajurit duduk dalam kursi individual yang disusun berhadap-hadapan buatan Stratos. Bucket seat berwarna hitam ini terbuat dari thermoplastic dan tidak menempel ke permukaan dek kendaraan, sehingga saat ranjau meledak, impaknya tidak akan ditransfer seluruhnya ke tubuh penumpangnya. Ini adalah faktor krusial mencegah cedera parah penumpang kendaraan tipe MRAP. Setiap kursi didesain secara ergonomis dengan model individual dan dilengkapi sabuk pengaman, sehingga penumpang betah duduk selama perjalanan. Di bagian bawah setiap kursi biasanya ditambahkan kantung kanvas untuk menyimpan cadangan amunisi, peralatan medis, atau kotak peluru. Di antara kursi disediakan rak-rak untuk menggantungkan senapan serbu F88 Austeyr atau F89 Minimi.

(foto: IKAHAN)

Untuk bidang pandang dari dalam kendaraan, boleh dikatakan Bushmaster mampu mempertahankan situational awareness dari penumpangnya. Untuk kaca depan, tersedia satu kaca besar (slab) yang memanjang tanpa adanya frame pada bagian tengahnya, sehingga pandangan keluar dari pengemudi dan kendaraan relatif tak terhalang. Di sisi kiri dan kanan kendaraan, disediakan satu jendela bagi pengemudi dan komandan kendaraan, serta dua jendela untuk sisi penumpang. Seluruh kacanya memiliki rating anti peluru 7,62x51mm dan impak terhadap ledakan ranjau sekelas Claymore. Namun begitu, jangan harap bisa menurunkan kaca jendela, karena tebalnya kaca yang dipantek pada frame baja.

Pengemudi Bushmaster pasti merasa senang saat mengendarai MRAP yang satu ini. Maklum saja, walaupun tubuhnya gambot dan berbobot 10 ton, kendaraan tahan ranjau ini dihela oleh mesin diesel enam silinder Caterpillar 3126E ATAAC berdaya 330hp/ 246kW pada torsi 2.400rpm. Mesin dengan turbocharger ini dikawinkan dengan sistem transmisi otomatis ZF, sehingga memudahkan pengemudi dalam mengendalikan kendaraannya. Dengan rasio tenaga berbanding bobot mencapai 30-33hp/ ton, maka mudah saja Bushmaster dipacu sampai kecepatan 110km/ jam di jalanan aspal, dan kecepatan maksimal 120km/ jam. Dengan tangki bahan bakar besar di sisi kiri, di bawah jendela danran, maka Bushmaster mampu menempuh jarak sampai 1.000km, atau memenuhi radius jangkau untuk tiga hari penugasan. Kenyamanan penumpang juga semakin dimanjakan berkat penggunaan sistem suspensi double wishbone independen buatan Meritor/ Timoney. Kapasitas beban setiap sumbu adalah 7.700kg, atau melebihi kapasitas total dari Bushmaster. Daya tahan sistem suspensinya cukup mengagumkan, mampu menahan impak ledakan HE setara dengan 9,5kg TNT sehingga menambah faktor keamanan keseluruhan kendaraan.

(Foto: armyrecognition)
Di antara puluhan MRAP yang ditawarkan berbagai pabrikan, Bushmaster memiliki kemampuan untuk digelar dengan pesawat taktis sekelas C-130H Hercules, yang menjadi tulang punggung dari berbagai Angkatan Udara di dunia, termasuk Indonesia. Ini tentunya merupakan satu keunggulan desain, dimana penggelarannya hanya membutuhkan dukungan logistik secukupnya, dan mampu digelar ke berbagai titik dalam waktu singkat. Begitu kompaknya Bushmaster, helikopter gambot Rusia Mi-26 bahkan mampu menampung MRAP Australia ini di perutnya, yang dibuktikan dalam operasi Slipper di Tarin Kowt, Afghanistan pada bulan Maret tahun 2010. Satu Bushmaster milik Special Operations Task Group harus dievakuasi, dan hanya dengan persiapan singkat, Bushmaster sudah naik ke ruang kargo heli terbesar di dunia saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar