JAKARTA (MI) :
Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies
(CINAPS) Guspiabri Sumowigeno mengatakan, Australia berusaha menekan
Indonesia dengan permasalahan Papua setelah kedua negara bersitegang
masalah penyadapan.
"Indonesia nampak menghindari ketegangan diplomatik yang berlarut-larut
dengan Australia. Kartu Papua merupakan jurus Australia memaksa
Indonesia untuk melakukan hubungan bilateral kedua negara tersebut,"
kata Sumowigeno, Ahad (1/12).
Menurut dia, setelah surat PM Australia, Tony Abbott, diterima Presiden
Susilo Yudhoyono, Indonesia menyodorkan ajakan pada Australia menyusun
protokol dan kode etik bagi hubungan kedua negara.
"Sebenarnya tidak lazim suatu negara yang dirugikan malah berinisiatif
menyodorkan solusi untuk perbaikan hubungan yang rusak," katanya.
Sentimen publik, ujarnya, sebenarnya menginginkan Indonesia bisa lebih
tegas menghukum Australia, tetapi hal itu sulit dipenuhi pemerintah. Hal
ini karena Indonesia cukup tergantung pada kerja sama politik dengan
Australia dalam menjamin status politik wilayah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar