Moskow sejatinya sudah lama menentang rencana Washington itu. Pemasangan perisai rudal itu diklaim AS sebagai pencegah serangan senjata nuklir. AS juga berupaya meyakinkan Rusia bahwa perisai rudal itu bertujuan sebagai pelindung dari negara-negara "nakal" seperti Iran dan bukan ditujukan untuk Rusia.
Setelah kesepakatan nuklir Iran tercapai Juli 2015 lalu, Teheran setuju untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo dari negara-negara Barat secara bertahap. Sejak itu pula, Rusia meningkatkan retorika untuk menentang rencana AS memasang perisai rudal di Eropa.
”Kami tidak melihat alasan untuk melanjutkan program ini (pemasangan perisai rudal), apalagi dipercepat dan dengan tujuan yang jelas yakni (melawan) potensi serangan nuklir Rusia,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/8/2015).
Rencana AS itu dianggap Rusia memperburuk hubungan antara Moskow dan Washington yang sekarang ini berada pada titik terendah sejak Perang Dingin. Buruknya hubungan kedua negara itu dipicu oleh konflik Ukraina, di mana AS menuduh Rusia melakukan agresi terhadap Ukraina.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan rencana penempatan perisai rudal AMD AS di Eropa tidak ada lagi pembenarannya.
”Kita semua mungkin ingat bahwa pada bulan April 2009 di Praha, Presiden AS (Barack) Obama mengatakan bahwa, jika isu program nuklir Iran beres, maka tugas selanjutnya membuat wilayah Eropa bebas dari sistem pertahanan rudal,” kata Lavrov, mengutip janji Obama.
Sumber : Sindo
"Hi!.. Greetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier. Thanks admin, and everything." Aktual
BalasHapus