Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan tetap akan meneruskan
proses pemesanan pesawat Super Tucano dari Brasil, meskipun pagi ini
salah satu pesawat Tucano yang dipunyai TNI AU mengalami kecelakaan.
Menhan beralasan, dari 650 Unit pesawat Super Tucano yang sudah
diproduksi baru satu yang mengalami kecelakaan.
"Ini pesawat baru, 2012, masih 4 tahun. Pembuatan baru juga, tahun 2003. Jadi enggak ada masalah ini sudah memproduksi 650. Laku lah enggak cuma di Indonesia. Ini (kecelakaan) baru pertama kali. Yang (buatan) Korea itu tiga kan (yang kecelakaan), yang di Malaysia 2 dan waktu itu 1 (di Yogya)," kata Menhan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (10/2/2016).
"Ini pesawat baru, 2012, masih 4 tahun. Pembuatan baru juga, tahun 2003. Jadi enggak ada masalah ini sudah memproduksi 650. Laku lah enggak cuma di Indonesia. Ini (kecelakaan) baru pertama kali. Yang (buatan) Korea itu tiga kan (yang kecelakaan), yang di Malaysia 2 dan waktu itu 1 (di Yogya)," kata Menhan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (10/2/2016).
Oleh karena itu, proses pemesanan akan tetap berlanjut. Apalagi,
penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI AU di Malang pagi ini
juga belum diketahui.
"Kita enggak tahu (penyebabnya) dan enggak mau terburu-buru dikejar waktu susah juga. Paling tidak pesawat itu tidak terlalu rumitlah. Diharapkan cepatlah, jadi kalau nanti lama-lama banyak lagi kegiatan lain. Pesawat kan tidak terlalu rumit. Satu atau dua bulan kenapa enggak," jelas Ryamizard.
"Maka lihat dulu, kalau karena mesin harus dibongkar, kalau karena orang atau angin berarti orangnya diperbaiki," tegasnya.
Indonesia sebelumnya memesan pesawat Super Tucano dari perusahaan asal Brasil, Embraer Defence System. Dari 16 yang dipesan, sudah 12 yang sudah dikirimkan.
Sumber : Detik
"Kita enggak tahu (penyebabnya) dan enggak mau terburu-buru dikejar waktu susah juga. Paling tidak pesawat itu tidak terlalu rumitlah. Diharapkan cepatlah, jadi kalau nanti lama-lama banyak lagi kegiatan lain. Pesawat kan tidak terlalu rumit. Satu atau dua bulan kenapa enggak," jelas Ryamizard.
"Maka lihat dulu, kalau karena mesin harus dibongkar, kalau karena orang atau angin berarti orangnya diperbaiki," tegasnya.
Indonesia sebelumnya memesan pesawat Super Tucano dari perusahaan asal Brasil, Embraer Defence System. Dari 16 yang dipesan, sudah 12 yang sudah dikirimkan.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar