Pejabat pertahanan Arab Saudi memaparkan pengiriman pesawat ini demi meningkatkan usaha untuk menghancurkan kelompok militan ISIS.
“Kerajaan Saudi telah mengirimkan pesawat ke markas udara Incirlik di Adana, Turki,” ujar Brigadir Jendral Ahmed al-Assiri dikutip dari Al-Arabiya, sebagaimana dilansir dari AFP, Selasa (16/2/2016).
“Pesawat jet tempur Saudi dan krunya berada disana untuk meningkatkan operasi udara serta menjalankan misi yang diberikan oleh basis militer di Saudi Arabia,” tambah Assiri.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu pada Sabtu 13 Februari mengatakan bahwa pesawat jet Saudi akan dikirimkan ke Incirlik dan menyatakan bahwa kedua Saudi-Turki akan mulai berpartisipasi dalam serangan darat terhadap ISIS di Suriah.
Namun, muncul spekulasi bahwa ini juga sebagai bentuk bantuan terhadap pihak Amerika Serikat bersama pemberontak rezim Assad yang masih berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dari jabatannya.
Karena Turki dan Arab Saudi memang sudah menyatakan bahwa perdamaian di Suriah akan tercipta juga Assad turun dari ‘kursinya’, namun pekan lalu Menlu Suriah memberikan peringatan segala bentuk intervensi di darat akan mendapatkan respons yang keras.
Berkoalisi Dengan Turki
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki mengatakan negaranya dan Arab Saudi akan melancarkan serangan darat terhadap kelompok ISIS di Suriah.
Menurut media cetak Yeni Safak di Turki, seusai dirinya mengikuti konferensi keamanan di Munich, Jerman, Mevlut Cavusoglu mengatakan Arab Saudi sudah siap mengirimkan pesawat jet tempur dan pasukan ke basis militer udara Turki, yaitu Markas Incirlik.
“Turki dan Arab Saudi mungkin akan melancarkan operasi dari darat (terhadap ISIS),” papar Mevlut, sebagaimana dilansir dari Associated Press, Minggu (14/2/2016).
Menlu Turki tersebut tidak secara spesifik menyebut jumlah tentara, pesawat jet tempur, atau kapan tepatnya pengiriman pasukan dari Saudi ke Markas Incirlik. Markas Incirlik sendiri adalah basis militer yang digunakan oleh koalisi Amerika Serikat dalam operasi penyerangan terhadap ISIS.
“Di setiap pertemuan koalisi kami selalu menekankan perlunya strategi yang bersifat jangka panjang dalam perang melawan kelompok teroris (ISIS). Jika kami memiliki strategi seperti itu (hasil jangka panjang) maka Turki dan Arab Saudi akan memulai operasi militer darat (Suriah),” ujar Mevlut.
Namun, rencana serangan ke Suriah ini, momentumnya nyaris bertepatan dengan Menlu Arab Saudi, Adel al Juberi yang mengatakan solusi damai di Suriah adalah dengan lengsernya Presiden Bashar al Assad. (OkeZOne)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar