Kamis, 01 Oktober 2015

AYO MARI KITA BERHITUNG ! (Seri 9)


PEARL HARBOUR
image001
Maukah anda jika kapal=kapal kita seperti ini ?
Jika tidak mau, silakan baca uraian ini :
Pada tahun 2014 kita mengetahui bahwa RI sudah memiliki kapal-kapal korvet atau light fregat sejumlah :

16 korvet Parchim Class
4 korvet Fatahillah Class
4 korvet Diponegoro Class
3 light fregat Bung Tomo Class
16 + 4 + 4 + 3 = 27 kapal

Jika MEF 1 pencapaiannya adalah 38% maka untuk kekuatan kelas korvet / light fregat ini ke-27 kapal sama dengan 38% jadi berapa korvet atau light fregat dibutuhkan untuk 100% MEF ?
27 dibagi 0,38 = 71,05 dibulatkan 71 kapal korvet atau light fregat, jadi setidaknya dibutuhkan 71 atau paling sedikit 70 kapal korvet atau light fregat atau fregat untuk dapat memenuhi MEF.
Mari kita cek apakah perhitungan ini benar dan bagaimana perkiraan pencapaian jumlah korvet / fregat kita di tahun 2019 dan juga di tahun 2035.
14 Lantamal dan Contoh Natuna.
Dari Suara Pembaruan dikutip oleh Jakartagreater tanggal 22 Agustus 2015 ada judul :
Pangkalan TNI AL Sorong Menjadi Pangkalan Utama
image002
Pangkalan TNI AL (Lanal) Sorong naik status dari Pangkalan Kelas B menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV.
Jadi Sorong adalah Lantamal XIV atau Lantamal ke-14. Jadi sekarang ada 14 Lantamal.
Kira-kira perlu berapa KRI untuk ditempatkan di masing-masing Lantamal ?
Kita ambil sampel ya contohnya Natuna.
Dari Metrotvnews.com dikutip oleh Jakartagreater tanggal 16 September 2015 ada judul : Mau Coba Coba di Natuna ? Sekedar Berpikir pun, Jangan !
Ada kalimat : Oleh karena itu, Kemhan akan berkoordinasi dengan TNI untuk menambahkan alutsista di Natuna. Pemerintah Indonesia akan meletakkan satu flight atau empat unit pesawat tempur, tiga kapal perang jenis korvet, lima kapal patroli, dan dilengkapi dengan beberapa unit drone atau pesawat tanpa awak.

Jadi 3 korvet x 14 lantamal = 42 korvet atau light fregat.
Jadi di tahun 2019 minimal dibutuhkan 42 korvet atau light fregat untuk ditempatkan di masing-masing Lantamal.
Korvet dan light fregat di tahun 2019
Dari Koransindo dikutip Jakartagreater 20 Juli 2015 TNI AL Pesan 4 Tambahan Kapal Frigate Sigma disebutkan : Kendati demikian, dua kapal pengganti sedang dalam proses pembuatan oleh PT PAL. ”Kita juga sudah memasukkan tambahan empat. Karena itu, kita mengharapkan tidak berubah secara signifikan secara jumlah, tetapi kualitas. Jadi enam kapal ini, dua sudah dimulai, empat kita masukan dalam revisi MEF,” katanya.
image004
Jadi untuk PKR Sigma diharapkan akan jadi 6 kapal saat tahun 2019 ( 2 dibuat di Belanda dan 4 di Indonesia)
Kemudian coba lihat berita di Tempo berikut ini :

image005
Mengapa korvet stereguschy ini muncul di Tempo pada bulan September 2015 ini ?
Dari Wikipedia tentang Stereguschy export :
In 2007 the Indonesian Navy made an agreement in principle (pending a full contract) for four vessels of this type to replace their ageing Dutch-built Fatahillah-class corvettes. The first was to be built in Spain and fitted out in St. Petersburg, leaving open the option of Indonesian involvement in building the subsequent ships.[5] This agreement appears to have lapsed; in 2011 Indonesia signed a deal for two Milgem-class corvettes from Turkey.
image007
Di situ dibilang bahwa perjanjian stereguschy ini dibatalkan dan malah bahwa ada 2 (dua) Milgem Class dipesan dari Turkey. Coba catat 2 Milgem Class.
Apakah benar ? Coba lihat berita berikut dalam bahasa Turki :
image009
Disitu dikatakan 300 milyar, milyar dalam bahasa Turki tidak sama dengan milyar dalam bahasa Indonesia.
Milyar (Turki) = Million (Inggris) = Juta (Indonesia)
Nggak percaya Milyar (Turki) = Million (Inggris) ?
Coba tanya aja kepada teman saya Yasemin Allen (aktris berdarah campuran Turki dan Inggris)

image011
Hehehehe buyar konsentrasi ya ? Kepingin ya ? Dia sudah ada yang punya tuh. Hehehe…kembali ke bahasan.
Ada 2 Milgem Class.

Namun ini tidak menjawab pertanyaan mengapa korvet Stereguschy ini muncul di Tempo ?
Apa mungkin jawabannya ada di list yang diberikan oleh Bung Arthas79 di artikel AS Mulai Kehilangan Superioritas Udara di JKGR pada May 14, 2015 at 1:27 pm di situ dikatakan :
B-Corvette – STEREGUSCHY Class ( – RUSIA) : (9 units) (SOME DELIVERED)
Jadi saya Tukang Ngitung, PhD., curiga bahwa Stereguschy tidak dibatalkan dan malah jadi 9 kapal yang dipesan.
Sehingga untuk tahun 2019 diperkirakan ada :

16 parchim (masih aktif pada tahun 2019)
6 pkr sigma
4 sigma diponegoro class
2 fatahillah class mid life modernization (hanya tinggal 2 fatahillah class)
9 stereguschy
2 milgem class
3 bung tomo class

16+6+4+2+9+2+3 = 42 kapal
Cocok jumlahnya dengan perhitungan 3 korvet x 14 lantamal = 42 korvet atau light fregat.

Tetapi untuk mencapai minimum 70 kapal fregat / light fregat / corvet masih dibutuhkan 70 – 42 = 28 fregat lagi.
28 fregat di tahun 2019.
Coba lihat list Bung Arthas79 di artikel AS Mulai Kehilangan Superioritas Udara di JKGR pada May 14, 2015 at 1:27 pm di situ dikatakan :
B-Frigate – TALWAR Class (Krivak IV) “Admiral Grigorovich” ( – RUSIA) : (7 units) (TO BE DELIVERED)
(of 7 units TALWAR Class Frigate, as many as 4 units made by PT PAL and partners in Indonesia using indigenous LPI RADAR made by PT LEN)

D-Frigate – (xxxxx) Class ( – xxxxx / xxxxx) : (3 units)
D-Frigate – (xxxxx) Class ( – xxxxx) : (2 units)
B-Frigate – BREMEN Class (F122) ( – GERMANY) : (4 units) (SOME DELIVERED)
B-Frigate – (xxxxx) Class ( – xxxxx) : (5 units)
B-Frigate – (xxxxx) Class ( – xxxxx) : (4 units)
D-Frigate – (xxxxx) Class ( – xxxxx) – GRANT : (3 units) (ALL DELIVERED)

Coba dihitung ya :
7 + 3 + 2 + 4 + 5 + 4 + 3 = 28 fregat

Jika dibagi untuk ditempatkan di 14 Lantamal maka akan terdapat : 28 dibagi 14 = 2 fregat di masing-masing Lantamal.
Bung Jagarin Pane dari http://analisisalutsista.blogspot.co.id/ menyatakan di artikelnya berjudul “Tidak Sekedar Buat Garasi” tertulis :”… ketersediaan minimal 3 korvet, 2 fregat dan 4 kapal patrol…”
3 korvet x 14 lantamal = 42 kapal sudah dihitung.
2 fregat x 14 lantamal = 28 kapal sudah dihitung

Yang belum adalah kapal patroli sejumlah 4 x 14 Lantamal = 56 kapal patroli.
Dari SIPRI
image012Di table ini tertulis 24 KCR 40
image014
Dari JKGR artikel KCR 60 M Gunakan Rudal C705 tanggal 20 Mei 2015 disebutkan :
Dalam sebuah wawancara di Jakarta 13 Agustus 2014, mantan Kepala Staf Laksamana Marsetio mengatakan kepada IHS Jane bahwa angkatan laut direncanakan mengakusisi setidaknya 16 kapal KCR-60M pada 2018
image016
Dari indomiliter.com :
Finally! TNI AL Resmi Pesan 4 Unit KCR Klewang Class Posted on 16/08/2014
Dari Wikipedia :
KRI Kakap (811), KRI Kerapu (812), KRI Tongkol (813), KRI Barakuda (814),
KRI Andau (650), KRI Singa (651), KRI Tongkak (652), KRI Ajak (653)
KRI Pandrong (801), KRI Sura (802)
KRI Todak (803), KRI Hiu (804), KRI Layang (805),KRI Lemadang (806)

Jumlah 14 unit FPB 57
image018
Mari kita hitung :
24 kcr 40
16 kcr 60
4 kcr trimaran klewang class
14 FPB 57
24+16+4+14 = 58

Jika 58 kapal patroli ini dibagi 14 Lantamal maka : 58 dibagi 14 = 4 kapal untuk masing-masing Lantamal dan masih ada kelebihan 2 kapal lagi sebagai cadangan.
Jadi untuk tahun 2019 diharapkan minimal ada sejumlah 70 striking force (42 korvet/light fregat plus 28 fregat) dan 58 patrol force sekelas KCR untuk menggenapi MEF.
Itu baru untuk tahun 2019 lho.
Tapi pasti ada yang protes, destroyernya mana ?
Bung TUKANG TIPU August 19, 2015 at 9:49 am bilang “…TT nak BERKHAYAL jap yer … mase akhir MEF Indonesia dah mempunyai 80 Striking Forces,…”
Wah 80 – 70 = 10 kapal ; masih kurang 10 kapal nih, dari mana ya ? Apa dari sini :
Coba lihat lagi list Bung Arthas79 di artikel AS Mulai Kehilangan Superioritas Udara di JKGR pada May 14, 2015 at 1:27 pm di situ dikatakan :
B-Destroyer – SOVREMENNY Class “Admiral Gremyashchiyy” ( – RUSIA) : (5 units) (SOME DELIVERED)
B-Destroyer – UDALOY Class “Marshall Shaposnikov” ( – RUSIA) : (5 units) (SOME DELIVERED)

Oh iya, bagaimana dengan jumlah Lantamal kita ? Jika di tahun 2015 ini jumlah Lantamal adalah 14 Lantamal dan jika ini menggambarkan 40% dari Lantamal ideal maka perkiraan jumlah Lantamal maksimum di tahun 2035 adalah :
14 dibagi 0,4 = 35 Lantamal
Benarkah ini ? Sebagai pembanding coba lihat berapa jumlah propinsi kita saat ini ?
image020
Apakah masing-masing propinsi akan mendapat jatah satu lantamal di tahun 2035 ?
Dan berapa perkiraan striking force dan patrol force kita di tahun 2035 ?
Sebagai gambaran coba lihat lukisan berikut ini :
image022
Ih, tatuuut ….kabuuurrrr….xixixi
Dari Tukang Ngitung, PhD/ JKGR

1 komentar: