Jakarta (MI) :
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan proyek produksi pesawat tempur dengan Korea atau Korea Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX) akan dilanjutkan. Korsel sudah memastikan diri akan meneruskan proyek yang sempat tertunda pada tahun 2013.
"Kita sedang pembangunan pusat tempur KFX. Dalam waktu dekat akan diselesaikan dengan baik. Wakil dari pemerintah Korea menyatakan kesediaan untuk melanjutkan ini karena parlemen sudah setuju dan sudah mengucurkan uang," kata Purnomo di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis (13/2/2014).
Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers serah terima pesawat tempur T-50i. Sebanyak 16 pesawat tersebut didatangkan oleh TNI AU dari Korea Selatan.
Purnomo menegaskan kerjasama ini akan melancarkan transfer teknologi antara Korsel dan Indonesia. Menurutnya, investasi yang sudah Indonesia lakukan tidak akan sia-sia meski proyek ini sempat tertunda. Sedangkan Presdir Korean Aerospace Industries, Ha Sung Yon yang memegang proyek ini di Korsel menegaskan, proyek ini akan terus dilanjutkan dan ia yakin akan sukses.
"Saya melihat proyek ini suatu kerjasama internasional bersama dan saya sangat berharap kerjasama yang cocok bisa berlangsung antar dua negara. Saya percaya bahwa proyek ini akan sukses," kata Ha yang juga hadir di konferensi pers ini.
Ha mengungkapkan beberapa alasan mengapa ia yakin kerjasama Indonesia dan Korsel akan sukses. Indonesia dan Korsel punya persahabatan yang sangat istimewa. Kedekatan secara geografis juga memungkinkan komunikasi yang efisien dan efektif.
Ha juga menilai, banyak persamaan antara budaya Indonesia dan Korsel sehingga akan memudahkan kerjasama. Indonesia juga dianggap punya pengalaman pengembangan pesawat terbang dan helikopter.
Salah satu bentuk konkret kerjasama yang telah direncanakan adalah penggantian F16. Ha menuturkan bahwa dalam kerjasama ini maka akan tersedia pengganti F16 dengan kualitas yang lebih baik.
"Saya percaya dengan persahabatan yang erat ini kami bisa memenuhi kebutuhan pengganti F16 di masa yang akan datang," ujar Ha.
Joint production ini sebelumnya sempat berjalan mulus. Tetapi pada tahun 2013 Korsel menyatakan menunda 1,5 tahun proyek ini.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan proyek produksi pesawat tempur dengan Korea atau Korea Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX) akan dilanjutkan. Korsel sudah memastikan diri akan meneruskan proyek yang sempat tertunda pada tahun 2013.
"Kita sedang pembangunan pusat tempur KFX. Dalam waktu dekat akan diselesaikan dengan baik. Wakil dari pemerintah Korea menyatakan kesediaan untuk melanjutkan ini karena parlemen sudah setuju dan sudah mengucurkan uang," kata Purnomo di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis (13/2/2014).
Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers serah terima pesawat tempur T-50i. Sebanyak 16 pesawat tersebut didatangkan oleh TNI AU dari Korea Selatan.
Purnomo menegaskan kerjasama ini akan melancarkan transfer teknologi antara Korsel dan Indonesia. Menurutnya, investasi yang sudah Indonesia lakukan tidak akan sia-sia meski proyek ini sempat tertunda. Sedangkan Presdir Korean Aerospace Industries, Ha Sung Yon yang memegang proyek ini di Korsel menegaskan, proyek ini akan terus dilanjutkan dan ia yakin akan sukses.
"Saya melihat proyek ini suatu kerjasama internasional bersama dan saya sangat berharap kerjasama yang cocok bisa berlangsung antar dua negara. Saya percaya bahwa proyek ini akan sukses," kata Ha yang juga hadir di konferensi pers ini.
Ha mengungkapkan beberapa alasan mengapa ia yakin kerjasama Indonesia dan Korsel akan sukses. Indonesia dan Korsel punya persahabatan yang sangat istimewa. Kedekatan secara geografis juga memungkinkan komunikasi yang efisien dan efektif.
Ha juga menilai, banyak persamaan antara budaya Indonesia dan Korsel sehingga akan memudahkan kerjasama. Indonesia juga dianggap punya pengalaman pengembangan pesawat terbang dan helikopter.
Salah satu bentuk konkret kerjasama yang telah direncanakan adalah penggantian F16. Ha menuturkan bahwa dalam kerjasama ini maka akan tersedia pengganti F16 dengan kualitas yang lebih baik.
"Saya percaya dengan persahabatan yang erat ini kami bisa memenuhi kebutuhan pengganti F16 di masa yang akan datang," ujar Ha.
Joint production ini sebelumnya sempat berjalan mulus. Tetapi pada tahun 2013 Korsel menyatakan menunda 1,5 tahun proyek ini.
Mampu Gantikan F16
Direktur Utama Korea Aerospace Industries, Ha Sung Yong, merasa yakin
pesawat jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment
yang kini sedang dikembangkan bersama dengan Indonesia akan dapat
menggantikan pesawat F16 di masa yang akan datang.
Setelah
proyek pengembangan bersama KFX/IFX (yang sempat dihentikan)
dilanjutkan pada Januari 2014, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
mengatakan pada 2020 prototipe pesawat dapat ditampilkan dan akan mulai
diproduksi pada tahun berikutnya.
Menurut Sung Yong,
pesawat tempur K/IFX apabila dikembangkan, dapat dijadikan sebagai
pesawat pengganti F16 dan F4 pada 2025 mendatang.
“Pengganti
F16 pada 2025 akan sangat dibutuhkan. Saya percaya dengan kerjasama
yang kuat kami dapat memenuhi pengganti F16 di masa yang akan datang,”
jelasnya saat ditemui seusai acara serah terima pesawat tempur T-50i
Golden Eagle di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (13/02/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar