Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro menerima satu unit
pesawat Patroli Maritim Jenis CN 235-220 dari PT Dirgantara Indonesia
(DI), Rabu, 12 Maret 2014. Penyerahan pesawat dilakukan saat Gelar Kekuatan Alutsista TNI AL di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.
Dalam laporannya, Menhan mengatakan, ini adalah pesawat kedua yang
selesai dikerjakan PT DI, yang pertama telah diserahkan Juli 2013 lalu,
sedangkan pesawat ketiga dijadwalkan selesai dan diserahkan pada Juni
2014 mendatang.
"Total nilai tiga pesawat ini mencapai 80 juta Dollar AS,
penandatanganan telah dilakukan pada 2009 dan tahun ini selesai," kata
Menhan.
Penyerahan simbolis berupa miniatur pesawat dilakukan oleh Dirut PT DI
kepada Menhan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut.
(Klik pada gambar untuk resolusi yang lebih baik) |
Menhan menjelaskan beberapa Alutsista telah didatangkan untuk memperkuat jajaran TNI AL, yakni empat unit kapal perang jenis korvet kelas Sigma,
empat unit KRI kelas Landing Platform Dock (LPD) dua di antaranya
dibuat di PT PAL, empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR) type 40 M dan dua
unit Kapal Patroli Cepat (PC) type 43 M buatan industri pertahanan dalam
negeri.
Khusus Korps Marinir TNI AL, telah didatangkan 54 unit tank amfibi jenis
BMP-3F dan satu unit BERM-L (tank recovery), serta 15 unit panser LVT
7A1 (Landing Vehicle Tank), juga didatangkan dua unit CN 235-220 MPA
(Maritim Patrol Aircraft) dibuat di PT DI, empat unit pesawat latih
Bonanza G-36 dan tiga unit heli Bell-412 EP.
Dalam waktu dekat juga didatangkan tiga unit kapal perang jenis fregat
kelas MRLF (Multi Role Light Fregat), tiga unit KCR type 60 M buatan PT
PAL dan dua unit kapal patroli cepat type 43 M buatan industri
pertahanan dalam negeri.
Pengadaan Alutsista matra laut membutuhkan waktu lebih lama, sehingga
melampaui masa bakti KIB-II pada 20 Oktober 2014 mendatang. Alutsista
tersebut disajikan dalam bentuk model (miniatur) yaitu tiga unit kapal
selam satu di antara dibuat dalam negeri sebagai bagian dari alih
teknologi. Dua unit Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis frigat yang
sebagai modulnya di kerjakan di dalam negeri.
Selain itu ada juga kapal layar latih (Tall Ship) penganti Kapal Dewa
Ruci yang sudah berusia 62 tahun. Tiga kapal angkut tank satu di
antaranya untuk mengangkut tank Leopard, dua kapal bantu
hidro-oseanografi, dua kapal bantu cair minyak dibuat di industri
pertahanan dalam negeri.
TNI AL juga akan diperkuat lagi tiga unit pesawat CN-235 MPA buatan PT
DI, 11 heli anti kapal selam yang dilengkapi dipping sonar dan torpedo,
lima panser BTR-4 dan satu baterai multi launcher rocket system (MLRS).
Selain Menhan, turut mendampingi RI-1 saat meninjau yakni Panglima TNI
Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr
Marsetio, KSAD, Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Udara
Marsekal TNI I B Putu Dunia serta Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
dan Anggota Komisi I DPR RI.
Saat meninjau Alutsista Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono, didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, meninjau
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL baru, hasil pengolahan
program pembangunan kekuatan matra laut periode Rencana
Strategis(Renstra) 2005-2009 dan 2010-2014. (Kominfo Jatim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar