Menteri
Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry (kiri) bertemu Presiden Mesir
Abdel Fattah al-Sisi di Kairo, Mesir, Selasa (22/7). Israel melancarkan
serangan ke sejumlah target di sepanjang Jalur Gaza Selasa kemarin,
mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat
sementara diplomat AS dan PBB mendesak diadakannya pertemuan untuk
menghentikan pertempuran yang telah menelan lebih dari 500 korban jiwa.
Dikirim oleh Presiden AS Barack Obama ke Timur Tengah untuk mengupayakan
gencatan senjata, Kerry menggelar sejumlah pertemuan di Kairo dengan
Menteri Luar Negeri Sameh Shukri. (REUTERS/Charles Dharapak)
New Delhi (ANTARA News) - Para perunding Israel dan Palestina akan
bertemu Jumat di Mesir untuk memulai pembahasan setelah gencatan
senjata Gaza 72 jam disepakati kedua pihak, kata seorang pejabat Amerika
Serikat.
Pejabat, yang menemani Menteri Luar Negeri John Kerry pada kunjungan ke India, mengatakan bahwa pejabat utusan Timur Tengah AS Frank Lowenstein Jumat akan menuju ke Kairo untuk pembicaraan itu, lapor AFP.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry sebelumnya mengatakan, Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan senjata 72 jam dalam konflik Gaza.
Kerry mengatakan bahwa kedua pihak akan memulai gencatan senjata pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT) dan bahwa Israel dan Palestina akan mengadakan pembicaraan di Kairo.
Diplomat tertinggi AS itu mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama 72 jam "kecuali jika diperpanjang."
"Selama ini pasukan di lapangan akan tetap di tempat," kata Kerry.
"Gencatan senjata ini sangat penting untuk memberikan warga sipil tak berdosa yang sangat membutuhkan penangguhan hukuman dari kekerasan," kata Kerry dalam satu pernyataan Jumat pagi yang buru-buru diatur pada kunjungan ke New Delhi.
Kerry mengatakan dia mengumumkan gencatan senjata bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang juga telah menginvestasikan upaya serius dalam menengahi diakhirinya konflik berdarah itu.
Kerry mengatakan dia telah bekerja melalui ponsel dengan Timur Tengah dari New Delhi dengan harapan menengahi penghentian konflik, yang telah menewaskan 1.435 orang selama 24 hari, sebagian besar warga sipil Palestina.
Israel melancarkan serangan pada 8 Juli dengan dalih mengakhiri serangan roket Hamas, kelompok gerilyawan Islam yang secara efektif mengontrol Jalur Gaza yang padat penduduk itu.
Pejabat, yang menemani Menteri Luar Negeri John Kerry pada kunjungan ke India, mengatakan bahwa pejabat utusan Timur Tengah AS Frank Lowenstein Jumat akan menuju ke Kairo untuk pembicaraan itu, lapor AFP.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry sebelumnya mengatakan, Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan senjata 72 jam dalam konflik Gaza.
Kerry mengatakan bahwa kedua pihak akan memulai gencatan senjata pukul 08.00 waktu setempat (05.00 GMT) dan bahwa Israel dan Palestina akan mengadakan pembicaraan di Kairo.
Diplomat tertinggi AS itu mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama 72 jam "kecuali jika diperpanjang."
"Selama ini pasukan di lapangan akan tetap di tempat," kata Kerry.
"Gencatan senjata ini sangat penting untuk memberikan warga sipil tak berdosa yang sangat membutuhkan penangguhan hukuman dari kekerasan," kata Kerry dalam satu pernyataan Jumat pagi yang buru-buru diatur pada kunjungan ke New Delhi.
Kerry mengatakan dia mengumumkan gencatan senjata bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang juga telah menginvestasikan upaya serius dalam menengahi diakhirinya konflik berdarah itu.
Kerry mengatakan dia telah bekerja melalui ponsel dengan Timur Tengah dari New Delhi dengan harapan menengahi penghentian konflik, yang telah menewaskan 1.435 orang selama 24 hari, sebagian besar warga sipil Palestina.
Israel melancarkan serangan pada 8 Juli dengan dalih mengakhiri serangan roket Hamas, kelompok gerilyawan Islam yang secara efektif mengontrol Jalur Gaza yang padat penduduk itu.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar