Pembahasan Pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik INDONESIA dan Dunia
Minggu, 27 Juli 2014
Patroli Maritim dan Anti-Kapal Selam Ilyushin Il-38N
Pesawat patroli maritim dan Perang anti-kapal selam, Ilyushin Il-38N Rusia (photo Nikolai Novichkov)
Rusia – Produksi pertama serial pesawat patroli maritim dan perang anti-kapal selam, Ilyushin Il-38N ‘May’ telah diserahkan kepada Angkatan Laut Rusia oleh Ilyushin Aviation Complex, 25 Juli 2014.
Pesawat Il-38N adalah upgrade dari pesawat patroli maritim (MPA) Il-38, yang merupakan turunan dari pesawat angkut Il-18 ‘Coot’, yang dirancang untuk mandiri (atau joint) dalam melakukan kegiatan anti-kapal selam jarak jauh, pengintai angkatan laut, operasi SAR, pemantauan ekologi, dan operasi pemasangan ranjau.
Perusahaan Ilyushin telah meng-upgrade lima pesawat Angkatan Laut Rusia Il-38 menjadi pesawat standar baru Il-38N, dengan nilai kontrak RUB3.45 miliar (USD150 juta) yang diberikan oleh Departemen Pertahanan Rusia (MoD) pada 25 Mei 2012. Kontrak ini ditandatangani setelah suksesnya prototipe Il-38N masuk ke dalam Armada Utara Rusia di bulan Maret 2012. Pejabat Ilyushin menyatakan bahwa 28 unit pesawat anti-kapal selam Il-38 akan di-upgrade ke tingkat Il-38N hingga tahun 2020.
Upgrade Il-38N melibatkan instalasi piranti navigasi penerbangan baru dan search and track system Novella (STS), yang meliputi radar, hidroakustik, magnetometric, pengintaian elektronik, pengintaian image termal, komputasi, dan subsistem navigasi.
Untuk mendeteksi kapal selam, pesawat Il-38N dilengkapi STS Novella, dimulai dengan melokalisir kontak dengan melakukan pelacakan dan menghancurkan target dalam mode otomatis tingkat tinggi. Fungsi yang disisakan untuk kru hanyalah pengawasan dan pengambilan keputusan.
Efisiensi pencarian di zona dekat dan jauh telah diperbaiki oleh empat faktor – memungkinkan satu pesawat Il-38N (single) untuk meng-cover area empat kali lebih besar dari yang bisa dilakukan Il-38 original. Dengan demikian, Novella secara bersamaan dapat melacak 32 target baik atas dan bawah air.
Subsistem radar memiliki slot antena penerima array / antena pemancar yang secara mekanis terus menerus pemindai azimuth dan mencocokkan alat pemancar. Radar dapat mendeteksi target udara sejauh 90 km, kapal permukaan sejauh 320 km, dan menjejak periskop kapal selam (dengan 1 m² echoing area) di 30-35 km.
Subsistem dual modul radio hidroakustik dapat beroperasi dengan pelampung (buoys) melalui 96 saluran, dan dijalankan oleh operator tunggal. Setiap modul menyediakan siklus lengkap penerimaan dan pengolahan informasi dari delapan buoys. Tiga jenis sonar buoys digunakan untuk: RGB-41 pasif, sonar non-directional; RGB-48 pasif, sonar directional; dan sonar buoy GB-58 active emitter. Untuk pengintaian hidrologi yang digunakan adalah buoys RTB-93, dan RMB-81 buoy yang baru, digunakan untuk mendeteksi kapal selam berdasarkan jejak magnet (magnetic signature). Pada pesawat juga dipasang quantum magnetometer dengan jangkauan deteksi kapal selam hingga 900 meter.
Sementara itu, sistem gyro-stabilised elektro-optik inframerah, (EOIR) menyediakan kebutuhan deteksi, pelacakan, dan kategorisasi target permukaan.
Subsistem komputer digunakan untuk memproses output dari semua subsistem lain dan untuk mengontrol seluruh kerumitannya. Dua operator bekerja dengan sistem informasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas taktis, dimana operator ketiga menjalankan subsistem radar dan radio pengintaian. Saat perusahaan Ilyushin Aviation merancang STS yang baru, perhatian khusus diberikan kepada meminimalkan jumlah kontrol yang harus dilakukan operator pesawat.
Perusahaan yang terlibat dalam program modernisasi Il-38N mencakup Ilyushin, Myasishchev Machine Building Plant, dan Leninets Central Research and Production Association. (janes.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar