Ilustrasi Leopard Revolution |
Menurut analis militer MBT ini juga sering disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai di banyak negara dalam jumlah besar.
MBT Leopard 2A4 Milik TNI AD Dalam Parade HUT TNI 5 Oktober 2013 |
Leopard Revolution benar-benar berbeda dari pendahulunya, karena jika pendahulunya dirancang untuk menghadapi situasi perang medan terbuka karena dibuat pada masa Perang Dingin (Cold War) dimana sekutu Eropa sangat membutuhkan Tank yang mampu melawan Angkatan Darat Uni Soviet di medan terbuka. Sedangkan Leopard Revolution dibuat pada masa sekarang yaitu era perang kota (urban warfare) dan perang gerilya seperti perang yang terjadi di Irak, Kuwait, dan Afghanistan. Oleh karena itu tank ini lebih diperuntukkan untuk perang kota.
Leopard Revolution saat dipamerkan di Jakarta, Indonesia |
Sebagai proteksi dari serangan, tubuh MBT Leopard Revolution dilapisi oleh lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP) yang tentunya tidak sama dengan jenis proteksi pada Leopard 2A4. Lapisan pelindung ini terdiri dari nano-cheramic, titanium, dan juga alloy stell, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik dari tank-tank sejenis. Kata "modular" disini berarti sifatnya modular alias bisa dibongkar pasang, sehingga prajurit bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED). Dan jika lapisan proteksi itu terkena serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru.
Untuk meriam utama, Leopard Revolution masih menggunakan meriam seperti pendahulunya, yaitu jenis L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tank ini mampu membawa amunisi sebanyak 42 butir. 15 peluru sudah dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam (otomatis reload), sementara sisanya tersimpan di bagian dalam tank.
Dan sebagai pertahanan diri ringan, tank dilengkapi dengan heavy machine-gun kaliber 12,7 mm yang dioperasikan dengan remote control sehingga kru tank tak perlu keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.
Sumber: Military Today, Artilleri, Afrid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar