Korea Utara diyakini memiliki lebih dari 1.000 rudal dengan berbagai
kemampuan, termasuk rudal jarak jauh yang suatu hari bisa mencapai
daratan Amerika Serikat. Program rudal Pyongyang telah berkembang pesat
dalam beberapa dekade terakhir dari awalnya hanya berupa roket artileri
taktis jarak pendek pada tahun 1960 dan 70-an menjadi rudal balistik
jarak menengah pada tahun 1980 dan 90-an.
Insititut Analisis Pertahanan Korea Selatan (KIDA) mengatakan bahwa sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh Pentagon kepada Kongres AS, Korea Utara setidaknya telah memiliki hingga 200 Transporter Erector Launcher (TEL)*, 100 rudal Scud jarak pendek, 50 rudal Nodong jarak menengah dan 50 rudal Musudan jarak jauh. Sebelumya Seoul juga memperkirakan bahwa negara komunis yang dikenal secara resmi sebagai Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK) itu memiliki tidak lebih dari 94 TEL mobile (bergerak).
Insititut Analisis Pertahanan Korea Selatan (KIDA) mengatakan bahwa sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh Pentagon kepada Kongres AS, Korea Utara setidaknya telah memiliki hingga 200 Transporter Erector Launcher (TEL)*, 100 rudal Scud jarak pendek, 50 rudal Nodong jarak menengah dan 50 rudal Musudan jarak jauh. Sebelumya Seoul juga memperkirakan bahwa negara komunis yang dikenal secara resmi sebagai Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK) itu memiliki tidak lebih dari 94 TEL mobile (bergerak).
Laporan AS juga menunjukkan bahwa Korea Utara bertekad memperluas program rudalnya meskipun ekonominya sedang sulit. Hal ini terutama difokuskan pada wilayah-wilayah tertentu yang asimetris dapat menimbulkan ancaman bagi korea Selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di Korea Selatan.
Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat tajam sejak Desember lalu, ketika Korea Utara menguji coba rudal jarak jauh Taepodong-2, diikuti tes nuklir ketiga (underground) pada Februari 2013.
PBB menanggapinya dengan sanksi. Latihan militer baru-baru ini antara Korea Selatan dan Amerika Serikat telah membuat marah Korea Utara, yang mengancam akan melakukan serangan nuklir di daratan Amerika, serta pasukan AS di wilayah tersebut.
KEKUATAN RUDAL KOREA UTARA
Kekuatan rudal Korea Utara terdiri dari berbagai rudal jarak pendek seperti KN-02, yang memiliki jangkauan 120 km dan dapat menargetkan instalasi militer di Korea Selatan. Ada juga Hwasong-5 dan Hwasong-6, yang juga dikenal sebagai rudal Scud-B dan C, memiliki jangkauan masing-masing 300 km dan 500 km. Rudal ini berhulu ledak konvensional, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa dipersenjatai dengan hulu ledak biologis, kimia, bahkan nuklir.
Rudal Hwasong-5 dan 6 keduanya sudah diuji coba dan disebarkan. Ahli persenjataan sudah meyakininya dan memungkinkan bagi Korea Utara untuk menyerang wilayah manapun di Korea Selatan. Menurut beberapa media barat, rudal Hwasong-6 juga telah dijual Korea Utara ke Iran, di mana rudal ini dikenal di Iran dengan nama Shehab-2.
Hwasong-5
Hwasong-5 adalah rudal balistik taktis permukaan-ke-permukaan jarak pendek yang terlahir dari rudal Elbrus R-17 Uni Soviet dan berdasarkan rudal balistik Scud-B buatan Rusia.
Hwasong-6
Hwasong-6 adalah rudal balistik taktis yang diproduksi oleh industri pertahanan Korea Utara. Uji coba pertama dari rudal Hwasong-6 telah sukses pada Juni 1990 (tiga kali penembakan). Rudal ini dibuat berdasarkan teknologi rudal Scud-C Rusia.
Hwasong-13
Sistem rudal balistik ini masih tergolong baru. Diresmikan saat parade militer Pyongyang 15 April 2012. Sistem rudal ini tiga tahap dengan sistem propulsi berbahan bakar cair. Rudal ini memiliki berat lepas landas 45 ton, dan mampu terbang balistik dengan jangkauan 7.500 km. Sistem peluncur rudal ini dipasang pada truk 16 roda (8 as) yang dirancang dan diproduksi di China.
Rudal Hwasong-13 yang dikenal juga sebagai KN-08 dan Nodong-C (Foto : Pedro Ugarte/Getty via WP) |
Pada akhir 1980-an,
Korea Utara telah meluncurkan sebuah program untuk mendesain dan
memproduksi rudal balistik baru jarak menegah yang akhirnya dikenal
sebagai Nodong yang memiliki jangkauan 1.000 km, bisa menargetkan
Jepang. Rudal ini didasarkan pada desain rudal Scud-D, tetapi 50% lebih
besar dan memiliki mesin yang lebih powerfull.
Nodong-A
Nodong-A yang disebut juga Nodong 1 atau juga Rodong 1 adalah rudal balistik jarak menengah yang dibuat berdasarkan teknologi rudal balistik Scud-D Rusia. Sistem ini dikembangkan oleh industri pertahanan Korea Utara. Keberadaannya mulai terdeteksi dunia saat di landasan peluncuran pada Mei 1990.
Rudal Nodong memiliki jangkauan sekitar 1.000-1.300 km. Kekuatan rudal diyakini 2.000-4.000 m CEP untuk jarak maksimum.
Nodong-B (BM-25 Musudan)
Nodong-B (BM-25 Musudan) adalah rudal balistik darat-ke-darat jarak menengah yang desainnya berbasis pada teknologi rudal balistik Scud-C buatan Rusia. Sistem ini dikembangkan oleh Industri Pertahanan Korea Utara dan diresmikan pertama kali saat parade militer 10 Oktober 2010, dalam perayaan ulang tahun ke-65 Partai Pekerja.
Intelijen Israel meyakini rudal ini memiliki jangkuan 2.500 km sedangkan Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) memperkirakan rudal ini memiliki jangkuan 3.200 km, dan sumber intelijen lain menyebutkan 4.000 km.
Nodong-A
Nodong-A yang disebut juga Nodong 1 atau juga Rodong 1 adalah rudal balistik jarak menengah yang dibuat berdasarkan teknologi rudal balistik Scud-D Rusia. Sistem ini dikembangkan oleh industri pertahanan Korea Utara. Keberadaannya mulai terdeteksi dunia saat di landasan peluncuran pada Mei 1990.
Rudal Nodong memiliki jangkauan sekitar 1.000-1.300 km. Kekuatan rudal diyakini 2.000-4.000 m CEP untuk jarak maksimum.
Nodong-B (BM-25 Musudan)
Nodong-B (BM-25 Musudan) adalah rudal balistik darat-ke-darat jarak menengah yang desainnya berbasis pada teknologi rudal balistik Scud-C buatan Rusia. Sistem ini dikembangkan oleh Industri Pertahanan Korea Utara dan diresmikan pertama kali saat parade militer 10 Oktober 2010, dalam perayaan ulang tahun ke-65 Partai Pekerja.
Intelijen Israel meyakini rudal ini memiliki jangkuan 2.500 km sedangkan Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) memperkirakan rudal ini memiliki jangkuan 3.200 km, dan sumber intelijen lain menyebutkan 4.000 km.
Rudal Nodong-B (Foto via leaksource.wordpress.com) |
Langkah selanjutnya pengembangan rudal Korea Utara adalah Taepodong-1
dan Taepodong-2 (dikenal sebagai Paektusan di Korea Utara).
Taepodong adalah rudal besar berbahan bakar cair. Perlu beberapa konfigurasi untuk meluncurkannya, seperti halnya roket ruang angkasa. Waktu persiapannya (perakitan) cukup lama, diluncurkan dari lokasi statis (non-mobile) dengan bantalan peluncuran di tanah.
Akurasi rudal tetap menjadi penting, namun bukan lagi hal utama karena satu ton hulu ledak kimia atau biologi dari rudal ini akan memiliki efek yang dahsyat. Korea Utara dikenal barat memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata biologis dan kimia.
Taepodong-1
Taepodong-1 atau juga lebih dikenal oleh Korea Utara sebagai Paektusan-1, adalah rudal multi tahap pertama buatan dalam negeri. Jangkauannya sekitar 2.200 km, namun diyakini rudal ini kurang akurat ketimbang Nodong.
Taepoong-1 telah sukses uji coba terbang pada tanggal 31 Agustus 1998 sebagai roket ruang angkasa, tidak membawa muatan hulu ledak seperti rudal balistik biasanya, rudal ini membawa tahap ketiga dan kemungkinan berbahan bakar padat. Ini dimaksudkan untuk menempatkan satelit kecil ke orbit rendah Bumi.
Taepodong-2
Perkiraan kinerja Taepodong-2 jauh lebih spekulatif. Sebelum Desember 2012, Taepodong-2 sudah diuji coba sebanyak tiga kali, pada tahun 2006, 2009 dan April 2012.
Taepodong 2 atau Paektusan-2 juga merupakan rudal balistik tiga tahap, namun sudah jauh lebih maju daripada Taepodong-1. Jangkauannya diperkirakan 5.000 km hingga 15.000 km. Jika jangkauan ini memang benar, maka AS yang berjarak 9.693 km dari Korea Utara sudah bisa menjadi target Taepodong-2.
Taepodong adalah rudal besar berbahan bakar cair. Perlu beberapa konfigurasi untuk meluncurkannya, seperti halnya roket ruang angkasa. Waktu persiapannya (perakitan) cukup lama, diluncurkan dari lokasi statis (non-mobile) dengan bantalan peluncuran di tanah.
Akurasi rudal tetap menjadi penting, namun bukan lagi hal utama karena satu ton hulu ledak kimia atau biologi dari rudal ini akan memiliki efek yang dahsyat. Korea Utara dikenal barat memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata biologis dan kimia.
Taepodong-1
Taepodong-1 atau juga lebih dikenal oleh Korea Utara sebagai Paektusan-1, adalah rudal multi tahap pertama buatan dalam negeri. Jangkauannya sekitar 2.200 km, namun diyakini rudal ini kurang akurat ketimbang Nodong.
Taepoong-1 telah sukses uji coba terbang pada tanggal 31 Agustus 1998 sebagai roket ruang angkasa, tidak membawa muatan hulu ledak seperti rudal balistik biasanya, rudal ini membawa tahap ketiga dan kemungkinan berbahan bakar padat. Ini dimaksudkan untuk menempatkan satelit kecil ke orbit rendah Bumi.
Taepodong-2
Perkiraan kinerja Taepodong-2 jauh lebih spekulatif. Sebelum Desember 2012, Taepodong-2 sudah diuji coba sebanyak tiga kali, pada tahun 2006, 2009 dan April 2012.
Taepodong 2 atau Paektusan-2 juga merupakan rudal balistik tiga tahap, namun sudah jauh lebih maju daripada Taepodong-1. Jangkauannya diperkirakan 5.000 km hingga 15.000 km. Jika jangkauan ini memang benar, maka AS yang berjarak 9.693 km dari Korea Utara sudah bisa menjadi target Taepodong-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar