JAKARTA (MI) : Dugaan
penyadapan pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh
kedutaan Amerika Serikat (AS) di Jakarta menuai protes dari Pemerintah
Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa secara tegas
berkata tindakan AS sangat tidak bisa diterima.
"Kami sedang menunggu laporan jelas mengenai adanya alat penyadapan di
kedutaan besar AS di Jakarta," ujar Marty ditemui di Gedung Pancasila
Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Selasa (29/10/2013)
"(Bila terbukti) Kami akan melancarkan protes keras dan Duta Besar AS
akan kami panggil untuk berdialog bersama Kami tentang apa yang
sebenarnya terjadi," imbuhnya.
Sampai saat ini menurutnya belum ada kontak dengan Kedutaan AS mengenai
masalah ini, dikarenakan belum ada cukup bukti tentang keberadaan alat
penyadapan tersebut. Hanya saja perbuatan AS sangat tidak bisa diterima
oleh Indonesia.
Beberapa waktu lalu AS dituduh media Jerman melakukan penyadapan seluruh
pembicaraan telpon Kanselir Jerman Angela Merkel. Tidak sampai disitu
ternyata Negeri Adidaya ini juga dituduh menyadap telfon 35 pemimpin
negara dunia termasuk Indonesia.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar