JKGR-(IDB) : Perkembangan teknologi di dunia militer menuntut perubahan taktik dan
strategi demi memenangkan suatu pertempuran. Pada awal abad ke 21,
satuan Light Infanteri atau Infanteri berjalan, masih menjadi kekuatan
utama angkatan darat di semua Negara. Akan tetapi dengan tuntutan
mobilitas yang tinggi serta efektifitas penggunaan manpower maka banyak
negara mulai menggunakan system Mounted Infantry atau Infanteri Mekanis,
termasuk Indonesia.
Saat ini TNI AD memiliki 3 batalyon infanteri Mekanis yang berada di
bawah Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti, Kodam Jaya. Ketiga Batalyon
Infanteri Mekanis itu adalah: Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya
Yudha, Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela serta Batalyon
Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning.
Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha
Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha diresmikan pada tanggal 16
Februari 2010 dan bermarkas di Jl. Raya Bogor Km 26 Gandaria Jakarta
Timur. Perbedaan yang paling menonjol dari Batalyon Infanteri Mekanis
adalah penggunaan Kendaraan Tempur berupa Panser yang jumlahnya sebanyak
82 kendaraan tempur Panser, untuk Yonif Mek 201/JY.
Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha mempunyai tugas
melaksanakan pertempuran jarak dekat di darat dengan menggunakan
kendaraan tempur angkut lapis baja guna mencari, mendekati,
menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan
mempertahankan medan, baik berdiri sendiri maupun dalam hubungan yang
lebih besar dengan Brigade Infanteri ataupun Komando Utama (Kotama).
Kemampuan bela diri para prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya
Yudh rata-rata telah tingkat Dan satu Karate. Satuan ini berada di
bawah jajaran Satuan Brigade Infanteri 1 Pengamanan Ibu Kota/Jaya Sakti
Kodam Jaya.
Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
Pada tahun 2010, KSAD Jenderal George Toisutta mencanangkan
pembangunanan 3 Batalyon Mekanis di 3 Kodam yang dimulai dari Kodam
Jaya. Tujuan pembentukan Btalyon Infanteri Mekanis untuk mensetarakan
kekuatan dan kemampuan tempur serta mobilitas satuan TNI Angkatan Darat
dengan satuan-satuan angkatan darat negara maju yang telah
memiliki kemampuan mekanis.
Untuk tujuan itu, dibentuk lagi Batalyon Infanteri Mekanis
202/Tajimalela pada bulan Juni 2011 bermarkas di Rawalumbu Bekasi Jawa
Barat. batalyon ini telah menerima 45 unit ranpur ANOA 6×6 yang
menjadi kekuatan baru di jajaran TNI-AD dalam upaya meningkatkan
kekuatan pertahanan.
Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning.
Batalyon Infanteri Mekanis yang dibentuk di bawah Brigade Infanteri 1
Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti adalah Yonif Mekanis 203/ Arya
Kamuning. Batalyon ini memiliki sejarah yang panjang dalam operasi
militer maupun berubahan teritorial.
Singkat cerita, pada tahun 1962 Yonif 325/Arya Kamuning yang semula
di bawah Brigade Infanteri 1 Siliwangi (Brigif 1/Slw) dijadikan pasukan
organik Brigif 12/Guntur. Selanjutnya 1 Januari 1964, Yonif 325/Arya
Kamuning dimasukkan ke dalam Kodam V/Jayakarta dan berubah nama
menjadi Yonif 203/ Arya kamuning. Pada tahun 2012, Batalyon ini berubah
nama dan mendapatkan status menjadi Yonif Mekanis 325/ AK.
Pengembangan Batalyon Infanteri Mekanis
Untuk meningkatkan kemampuan mereka, ketiga Batalyon Infanteri
Mekanis yang berada di bawah Kodam Jaya, sering terlibat dalam Pasukan
PBB yang bertugas di Lebanon maupun Kongo. Batalyon Infanteri Mekanis,
juga secara rutin melakukan latihan perang dengan Batalyon Mekanis
negara sahabat, seperti dengan Singapura dalam Safkar Indopura 2013.
Sebelumnya 26 Agustus hingga 22 September 2012 sejumlah personel
Batalyon Infanteri Mekanis melakukan latihan bersama tentara Australia
di Puckapunyal, Victoria dan 1st Brigade di Darwin
dalam Kartikaburra 2012.
Kegiatan Kartikaburra Exchange Program
merupakan kegiatan pertukaran perwira TNI AD ke Australia untuk melihat
dan mencari informasi tentang pembinaan satuan mekanis Australian Army yang telah menggunakan model infanteri mekanis sebagai satuan utamanya.
Latihan Bersama Indonesia – Australia (JOCIT) |
Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti
Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti merupakan pasukan yang bertugas
mengamankan Ibukota Negara Indonesia, Jakarta. Komposisi pasukan ini:
- Yonif 201/Jaya Yudha (basis Gandaria, Jakarta Timur)
- Yonif 202/Taji Malela (basis Bekasi)
- Yonif 203/Arya Kemuning (Tangerang)
- Yonkav 9/Cobra di Serpong, Tangerang
- Peleton Intai Keamanan (Tontaikam)
- Kompi Protokol
Brigade Infanteri 1-1 Pik/Jaya, memiliki unit yang lebih kecil
yakni Peleton Intai Keamanan (Tontaikam), dengan kemampuan super dalam
menanggulangi aksi terorisme. Untuk selalu terampil dan kemampuannya
terpelihara, satuan ini memiliki program pelatihan yang terus menerus,
sehingga Tontaikam selalu siap digerakkan kapan saja.
Latihan itu
termasuk dengan satuan anti teroris dari Angkatan Udara, Angkatan Laut,
dan Polri. Komandan Peletonnya berpangkat Letnan Satu dengan jumlah
personel 46 orang.
TNI Angkatan Darat berencana membentuk tiga Batalyon Infanteri
Mekanis di tiga komando daerah militer (kodam) untuk menghadapi ancaman
sesuai perkembangan lingkungan strategis global yang makin dinamis dan
beragam.
Pembentukan tiga batalyon infanteri mekanis merupakan bagian
dari penataan organisasi Angkatan Darat menghadapi tuntutan dan
kebutuhan organisasi, agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugas. Selain di Kodam Jaya, Batalyon Infanteri Mekanis juga akan
dibentuk di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam VI/ Tanjungpura.
Sumber : JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar