"Jika diabaikan, saya yakin bahwa setelah satu bulan mereka akan mencapai Eropa dan, setelah satu bulan lagi, Amerika," kata Abdullah ibn Abdilaziz pada penerimaan untuk duta besar asing di Riyadh, lapor RIA Novosti.
"Para teroris ini tidak tahu nama kemanusiaan dan Anda telah menyaksikan mereka memenggal kepala dan memberikan mereka kepada anak-anak di jalan-jalan," tambah raja.
Raja Abdullah tidak menyebutkan nama kelompok teroris itu.
Sementara itu, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS) tetap merupakan kelompok militan paling aktif di Timur Tengah.
Negara Islam, yang sebelumnya Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS), telah memerangi pemerintah Suriah sejak 2012.
Pada 2014, militan IS melancarkan serangan di Irak utara dan barat.
Pada 29 Juni, kelompok ini memproklamasikan berdirinya Negara Islam di wilayah yang telah jatuh di bawah kendalinya.
Ofensif ISIS/IS telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
REUTERS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar