Jakarta (MI) : KRI Bung Tomo 357 singgah di Pelabuhan Islam
Jeddah, Rabu (20/8/2014). Tiba di Pelabuhan, awak kapal langsung
disambut oleh Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin dan
sejumlah ABK. Kemudian, Kamis sore (21/8/2014) sebanyak 25 siswa Sekolah
Indonesia Jeddah (SIJ) didampingi dua orang guru berkesempatan untuk
melihat bagian dalam KRI Bung Tomo 357.
Di geladak kapal, siswa mendapat penjelasan seputar kapal perang teranyar yang baru saja dibeli Indonesia dari Inggris dan pengalaman perjalanannya. "Ini adalah kapal pertama dari tiga kapal yang dibeli negara kita dari Inggris. Dua kapal lainnya KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 dengan tipe yang sama juga sedang menyusul di belakang dalam perjalanan ke Tanah Air," ujar Kepala Divisi Senjata Atas Air Kapten Marten kepada seluruh siswa, Sabtu (23/8/2014).
Usai mendapatkan penjelasan singkat, rombongan siswa dibagi menjadi dua regu. Masing-masing regu dibawa petugas ABK mengitari geladak serta ruang-ruang yang terdapat didalam kapal dan melihat-lihat sistem persenjataan yang dimiliki KRI Bung Tomo 357. Mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu geladak kapal perang termoderen yang dimiliki Indonesia saat ini mengakibatkan siswa antusias dengan mengajukan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang terlontar antara lain terkait keunggulan dan kecanggihan KRI Bung Tomo 357 dibandingkan kapal sejenis, sistem persenjataan, kemampuan dan kecepatan jelajah, dan sistem navigasi.
"Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan adik-adik siswa sekalian seputar sistem pertahanan laut negara kita. Siapa tahu kelak ada dari kalian yang berminat berkarir di dunia kemiliteran angkatan laut," ucap Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin.
KRI Bung Tomo 357 merupakan salah satu kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF). Kapal tersebut memiliki sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm serta torpedo anti kapal selam.
KRI Bung Tomo 357 didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara. Dengan berat 1,941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter serta dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (Combined diesel and diesel), KRI Bung Tomo 357 mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knots dan jarak jelajah 9,000km.
Di geladak kapal, siswa mendapat penjelasan seputar kapal perang teranyar yang baru saja dibeli Indonesia dari Inggris dan pengalaman perjalanannya. "Ini adalah kapal pertama dari tiga kapal yang dibeli negara kita dari Inggris. Dua kapal lainnya KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 dengan tipe yang sama juga sedang menyusul di belakang dalam perjalanan ke Tanah Air," ujar Kepala Divisi Senjata Atas Air Kapten Marten kepada seluruh siswa, Sabtu (23/8/2014).
Usai mendapatkan penjelasan singkat, rombongan siswa dibagi menjadi dua regu. Masing-masing regu dibawa petugas ABK mengitari geladak serta ruang-ruang yang terdapat didalam kapal dan melihat-lihat sistem persenjataan yang dimiliki KRI Bung Tomo 357. Mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu geladak kapal perang termoderen yang dimiliki Indonesia saat ini mengakibatkan siswa antusias dengan mengajukan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang terlontar antara lain terkait keunggulan dan kecanggihan KRI Bung Tomo 357 dibandingkan kapal sejenis, sistem persenjataan, kemampuan dan kecepatan jelajah, dan sistem navigasi.
"Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan adik-adik siswa sekalian seputar sistem pertahanan laut negara kita. Siapa tahu kelak ada dari kalian yang berminat berkarir di dunia kemiliteran angkatan laut," ucap Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin.
KRI Bung Tomo 357 merupakan salah satu kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF). Kapal tersebut memiliki sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm serta torpedo anti kapal selam.
KRI Bung Tomo 357 didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara. Dengan berat 1,941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter serta dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (Combined diesel and diesel), KRI Bung Tomo 357 mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knots dan jarak jelajah 9,000km.
KRI Bung Tomo Singgah di Jeddah, Awak Umrah
Kapal
perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo bernomor lambung 357 singgah
di Pelabuhan Jeddah atau Jeddah Islamic Port Arab Saudi, Rabu hingga
Sabtu, 20-23 Agustus 2014.
Kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF) ini bersandar Rabu pagi, 20 Agustus 2014, sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Dalam pelayaran menuju Tanah Air, KRI Bung Tomo yang dipimpin Komandan Kolonel (Laut) Yayan Sofiyan membawa ABK sebanyak 87 personel yang terdiri atas strata pangkat perwira, bintara, tamtama, ditambah dengan lima orang sipil dari warga negara asing sebagai teknisi kapal.
"Selama transit di Jeddah, anak buah kapal melakukan sejumlah kegiatan, di antaranya kunjungan kehormatan Komandan KRI Bung Tomo kepada Komandan Armada Barat, Kepala Otoritas Pelabuhan, Kepala Satuan Pengamanan Pelabuhan dan kepada Konjen RI Jeddah," ungkap siaran pers KJRI Jeddah yang diterima Tempo, Sabtu, 23 Agustus 2014.
Pada hari yang sama, ABK melaksanakan ibadah umrah dilanjutkan dengan ziarah ke kota wafatnya Rasulullah, Madinah Al-Munawwarah. Pada Jumat, diadakan acara cocktail party di atas geladak kapal yang mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan selama sandar di Pelabuhan Jeddah.
Kegiatan cocktail party dihadiri Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdurrahman Muhammad Fachir, Konjen RI Jeddah Dharmakirty SP, serta Atase Pertahanan KBRI Riyadh Kol. Chb. Roedy Roemin. Hadir pada acara tersebut jajaran korps diplomatik, otoritas Pelabuhan Arab Saudi, Angkatan Laut Arab Saudi dan masyarakat Indonesia di Jeddah.
Sabtu, 23 Agustus 2014 tepat pukul 08.00, KRI Bung Tomo kembali melanjutkan perjalanannya ke Indonesia. Sesuai agenda perjalanan ke Indonesia, KRI Bung Tomo 357 juga akan singgah di beberapa kota pelabuhan, yaitu Pelabuhan Portland (Inggris), Malaga (Spanyol), Civitavecchia (Italia), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Salalah (Oman), Cochin (India), Jakarta dan berakhir di Surabaya.
KRI Bung Tomo adalah kapal perang berbobot 1.941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter. Dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (combined diesel and diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knots dan jarak jelajah 9.000 kilometer.
Selain itu, KRI Bung Tomo 357 juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm dan torpedo anti kapal selam. Didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara.
Kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan atau Multi Role Light Frigate (MRLF) ini bersandar Rabu pagi, 20 Agustus 2014, sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Dalam pelayaran menuju Tanah Air, KRI Bung Tomo yang dipimpin Komandan Kolonel (Laut) Yayan Sofiyan membawa ABK sebanyak 87 personel yang terdiri atas strata pangkat perwira, bintara, tamtama, ditambah dengan lima orang sipil dari warga negara asing sebagai teknisi kapal.
"Selama transit di Jeddah, anak buah kapal melakukan sejumlah kegiatan, di antaranya kunjungan kehormatan Komandan KRI Bung Tomo kepada Komandan Armada Barat, Kepala Otoritas Pelabuhan, Kepala Satuan Pengamanan Pelabuhan dan kepada Konjen RI Jeddah," ungkap siaran pers KJRI Jeddah yang diterima Tempo, Sabtu, 23 Agustus 2014.
Pada hari yang sama, ABK melaksanakan ibadah umrah dilanjutkan dengan ziarah ke kota wafatnya Rasulullah, Madinah Al-Munawwarah. Pada Jumat, diadakan acara cocktail party di atas geladak kapal yang mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan selama sandar di Pelabuhan Jeddah.
Kegiatan cocktail party dihadiri Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdurrahman Muhammad Fachir, Konjen RI Jeddah Dharmakirty SP, serta Atase Pertahanan KBRI Riyadh Kol. Chb. Roedy Roemin. Hadir pada acara tersebut jajaran korps diplomatik, otoritas Pelabuhan Arab Saudi, Angkatan Laut Arab Saudi dan masyarakat Indonesia di Jeddah.
Sabtu, 23 Agustus 2014 tepat pukul 08.00, KRI Bung Tomo kembali melanjutkan perjalanannya ke Indonesia. Sesuai agenda perjalanan ke Indonesia, KRI Bung Tomo 357 juga akan singgah di beberapa kota pelabuhan, yaitu Pelabuhan Portland (Inggris), Malaga (Spanyol), Civitavecchia (Italia), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Salalah (Oman), Cochin (India), Jakarta dan berakhir di Surabaya.
KRI Bung Tomo adalah kapal perang berbobot 1.941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter. Dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (combined diesel and diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knots dan jarak jelajah 9.000 kilometer.
Selain itu, KRI Bung Tomo 357 juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm dan torpedo anti kapal selam. Didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar