Rekaman TV menunjukkan sejumlah gerilyawan Islam berdiri dekat pesawat sipil yang terbakar di aspal dan gedung-gedung rusak.
Pada Sabtu awal, koalisi menyatakan pasukan mereka maju ke bandara dan telah mengambil alih jalan terdekat.
Pengumuman itu, apabila benar, berarti kemunduran bagi milisi pro-sekuler dari kota Zintan dan mereka bisa dikeluarkan dari ibu kota Tripoli.
Tapi beberapa pengamat menyatakan bahwa milisi Zintan bisa melakukan pembalasan dalam beberapa hari kedepan, menyitir pernyataan bahwa tumpukan amunisi sudah dibawa ke Tripoli.
Bandara strategis Tripoli telah berada di bawah kendali milisi kelompok Zintan sejak huru-hara tahun 2011 yang telah menggulingkan pemimpin Libya Muammar Gaddafi.
Tapi sejak 13 Juli, gerilyawan Islam telah melancarkan serangan untuk merebutnya.
Bentrokan mematikan antara kedua pihak telah menyebabkan setidaknya 102 orang tewas dan 452 lainnya terluka di Tripoli saja dan zona perang telah meluas ke kota-kota utama seperti Benghazi, Gharyan dan Zawiya.
Media lokal menyebut konflik itu telah sepenuhnya berubah menjadi perang sipil.
Misi Pendukung Perserikatan Bangsa Bangsa di Libya menyatakkan pada Sabtu bahwa mereka akan melanjutkan mediasi antara kedua kelompok yang berseteru meskipun usaha yang baru-baru ini dilakukan gagal mengakhiri pertikaian, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
REUTERS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar