PEARL HARBOR 19/0/2014 – Setelah meneliti sebuah bangkai kapal di dasar Laut Jawa pada Juni lalu, sejumlah arkeolog bawah laut dari Angkatan Laut Amerika Serikat dan tim penyelam TNI AL menyimpulkan bahwa bangkai tersebut sesuai dengan identifikasi kapal perang AS, USS Houston (CA 30), yang merupakan peninggalan Perang Dunia II, dan mereka juga menemukan bukti kuat bahwa situs peninggalan tersebut pernah diusik oleh pihak yang tidak berwenang.
“Kami berterima kasih kepada mitra-mitra dari Indonesia yang telah mendukung upaya menjaga USS Houston,” ungkap Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Harry Harris. “Hasil perbincangan kami dengan mitra TNI AL memperlihatkan bahwa mereka juga memiliki rasa tanggung jawab yang sama besarnya dengan kami dalam melindungi situs arkeologi ini dan situs-situs lainnya,” sambungnya.
Ia juga mengatakan, “Penelitian situs tersebut hanya langkah pertama dalam menghormati para awak kapal yang telah berkorban demi kemerdekaan dan keamanan yang kita nikmati hari ini.”
Sebagai bagian dari rangkaian latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2014 Juni silam, penyelam AL AS yang tergabung dalam tim Mobile Diving and Salvage Unit One, Kompi 1-5, bersama personil TNI AL, memeriksa bangkai kapal tersebut. Mereka melakukan 19 kali penyelaman. Mereka menandai kedua ujung kapal dengan pelampung dan mendokumentasikan sisi kiri dan geladak kapal dengan video.
Data-data yang masuk dikaji oleh dinas kesejarahan AL AS, Naval History and Heritage Command, dan disimpulkan bahwa bangkai kapal tersebut sesuai dengan identifikasi USS Houston.
Situs tenggelamnya USS Houston merupakan salah satu lokasi menyelam paling populer. Namun, situs itu juga merupakan “tempat beristirahat”-nya sekitar 700 awak kapal dan marinir. Hasil pengkajian juga menunjukkan orang-orang yang tidak berwenang telah melepaskan paku keling lambung kapal dan pelat besi dari kapal perang tersebut. Pihak AS dan Indonesia tengah bekerja sama untuk merancang langkah-langkah pencegahan agar situs itu tidak diusik lagi.
Pada 11 Juni, di sela-sela aktivitas survey, tim gabungan AS-Indonesia juga melakukan upacara tabur bunga untuk mengenang mereka yang telah gugur yang dipimpin oleh Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Kristen Bauer.
Hasil pengkajian juga mengungkapkan, “barang bukti memperlihatkan penemuan amunisi yang belum diledakkan yang diambil dari bangkai kapal oleh pihak yang tidak berwenang, meresahkan keselamatan dan keamanan publik” dan “terdapat rembesan minyak yang masih aktif dari paku keling lambung kapal.” Para arkeolog bawah laut masih mengkaji data penyelaman tersebut dan laporan terakhir dijadwalkan rampung pada musim gugur tahun ini.
USS Houston, yang diberi julukan “Hantu Berderap Pesisir Jawa,” karam saat Pertempuran Selat Sunda tahun 1942, yang terjadi selama Perang Dunia II. Komandan kapal Kapten Albert H. Rooks, yang gugur dalam pertempuran, dianugerahi medali Medal of Honor untuk jasa kepahlawanan yang luar biasa, sementara USS Houston dianugerahi dua bintang perang dan Presidential Unit Citation. (US Embassy Jakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar