Korsel-AS pada Senin besok memulai pelatihan militer tahunan "Ulchi Freedom Guardian" yang bertujuan untuk menguji kesiapan tempur menghadapi kemungkinan invasi Korut.
Kendatipun sebagian besar dlakukan melalui komputer, pelatihan itu melibatkan puluhan ribu tentara Korsel dan AS.
Dalam satu pernyataan yang disiarkan Ahad oleh kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA), militer Korut menuduh Washington dan Seoul merencanakan satu latihan perang nuklir.
"Kami menyatakan sekali lagi bahwa kami akan melakukan serangan terbuka yang sangat kuat, serangan mendahului dengan gaya kami sendiri setiap saat atas kebijakan kami sendiri," katanya.
Tentara Korut akan menjadikan pangkalan-pangkalan agresi lautan api dan abu, kata pernyataan itu.
Pelatihan itu diselenggarakan saat ketegangan meningkat di semenanjung Korea setelah serangkaian uji coba rudal dan roket Korut dalam bulan-bulan belakangan ini.
Resolusi-resolusi PBB melarang Korut melakukan peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik.
Tetapi, negara komunis yang memiliki senjata nukliritu membela ujicoba itu sebagai saru pelatihan sah untuk memprrtahankan diri.
Seoul mengusulkan perundingan tingkat pejabat tinggi dengan Pyongyang untuk membicarakan reuni keluarga bagi mereka yang terpisah oleh Perang Korea tahun 1950-1953 dan masalah-masalah lain "kepentingan bersama".
Tetapi, pihak Pyongyang sejauh ini tidak memberikan tanggapan resminya.
(Uu.H-RN)
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar