Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun berjanji akan memperluas dan mengintensifkan operasinya di Gaza setelah Hamas menolak proposal gencatan senjata Mesir. Para pejabat Hamas menyatakan mereka tidak diajak berkonsultasi mengenai proposal gencatan senjata dan tidak akan menghentikan serangan tanpa suatu perjanjian penuh.
Brigade Ezzeddine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menolak proposal Mesir bagi gencatan senjata itu untuk diikuti oleh pembicaraan.
Jubir Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan gerakan tersebut tidak diajak konsultasi mengenai usaha gencatan senjata itu, dan menyebut gagasan menghentikan tembakan sebelum menyetujui syarat-syrata "tak dapat dditerima".
Sementara itu, serangan terbaru Israel membunuh dua warga Gaza, menaikkan jumlah korban meninggal menjadi 194 orang dalam kekerasan yang telah berlangsung delapan hari.
Warga Israel itu meninggal dalam serangan roket atas wilayah Israel dekat Erez yang berseberangan dengan Gaza. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar