JAKARTA-(IDB) : Apa yang ada di dalam benak Panglima TNI Jenderal Moeldoko, terkait
kehidupan berbangsa Indonesia saat ini ?. Menurut Panglima TNI, ada 4
anomali yang terjadi mengiringi kehidupan bangsa Indonesia,
pasca-reformasi 1997-1998.
Hal ini disampaikannya Panglima TNI dalam
acara Forum Pemred bertajuk Kongres Kebangsaan, Jakarta (10/12/2013).
“Saat ini, di Indonesia ada beberapa kejadian yang menarik kita catat.
Ada yang namanya sebuah anomali. Inilah yang akan saya sampaikan,” kata
Jenderal Moeldoko.
Pertama, anomali politik. Indonesia memiliki sistem
pemerintahan presidensial, namun, dilakukan banyak partai yang
mengakibatkan mahalnya biaya politik di Indonesia.
“Saat ini ada 2.000 anggota legislatif di tingkat kabupaten, kota
provinsi yang bermasalah dalam hukum. Ada 309 kepala daerah yang
terlibat korupsi baik status tersangka, terdakwa dan terpidana. 94
persen Kepala Daerah dan Wakilnya sudah pecah kongsi,” ujar Moeldoko.
Kedua, anomali ekonomi. Berdasarkan data BPS tahun
2010, jumlah buruh menjacai 30,72 juta orang. Kekuatan buruh menjadi
kekuatan parlemen jalanan.
“UU 21 tahun 2000 tentang kebebasan berserikat di Indonesia ini
menjadi anugerah dan bencana karena kekuatan buruh terpecah dalam
berbagai serikat dan federasi. Selama ini gerakan buruh cenderung
reaktif sehingga menuai kecaman dari masyakarat. Pemerintah diperlukan
sebagai penegah dan pengawas sehingga gesekan-gesekan buruh dan
pengusaha dapat ditekan jumlahnya,” papar dia
Ketiga, anomali sosial dan budaya. Dalam masalah
sosial ada beberapa masalah, misalnya soal perilaku menyimpang yang
dilakukan pengusaha atau pemerintah atau pihak yang berstatus sosial
tinggi yang memaksakan keinginan mereka.
Keempat, anomali otonomi. “Karena setelah terjadi
otonomi daerah ada pemerintahan yang terbentuk di daerah dan kadangkala
terlepas dari kebijakan pemerintah pusat dan tidak saling seiiring
sejalan,” kata Jenderal Moeldoko.
Dalam kesempatan di Forum Pemred ini, Panglima TNI Jenderal Moeldoko
juga menjelaskan teori tentang chaos. “Chaos jangan dipandang sebagai
hal yang negatif tetapi ada peluang yaitu peluang kemajuan, lalu
dialektika kultural, persaingan, peningkatan etos kerja dan peningkatan
daya kreatifitas dan produkifitas,”.
“Lalu ada juga sebenarnya chaos positif. Nah saya ingin memahami
berbagai ketidakteraturan yang kita alami saat ini untuk menghentikan
chaos ini,”. Menurut dia, ada 3 senjata untuk menghentikan chaos ini,
kontrol, kreatifitas dan komunikasi.
Sumber : JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar