Namun, hal itu sepertinya tidak membuat pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terpengaruh. Pemimpin Korea Utara yang menggantikan ayahnya Kim Jong-il ini malah memperingatkan akan terjadi bencana nuklir.
Seperti dilansir Reuters, Rabu 1 Januari 2014, itulah pernyataan presiden yang baru saja mengeksekusi mati pamannya satu bulan lalu ini. Dia menyatakan tidak mengharapkan meletusnya perang dengan saudara mereka Korea Selatan.
Untuk itu, Kim menyatakan akan terus melakukan pendekatan kepada Korea Selatan agar perang tidak benar-benar terjadi. Hal ini dilakukan Kim setelah datang ancaman dari pihak Selatan yang bisa saja sewaktu-waktu melakukan penyerangan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
“Jika perang ini benar-benar terwujud, maka akan membawa bencana nuklir yang besar. Dan Amerika Serikat tidak akan terhindar dari hal ini,” katanya.
Korea bersaudara ini sebetulnya secara teknis masih dalam kondisi berperang setelah gencatan senjata yang mengakhiri perang Korea pada 1950-1953. Hingga kini pun Amerika Serikat masih mempertahankan 28.500 tentara di Korea Selatan guna bertahan dari Korea Utara.
Kim telah melakukan eksekusi terhadap pamannya Jang Song-thaek yang dianggap membahayakan pemerintahan dan kepentingan nasional.
"Partai kami mengambil tindakan tegas untuk menyingkirkan pengganggu yang ada di dalam partai," kata Kim dalam siaran televisi. (VIvaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar