Iran adalah salah satu negara di dunia yang memproduksi senjata dan
peralatan militer canggih, kata seorang pejabat senior militer Iran pada
Sabtu, 1 Februari 2014. "Sebelum kemenangan Revolusi Islam, Iran
mengimpor hampir semua perangkat keras militer dari luar negeri, tapi
hari ini Iran menjadi produsen perangkat keras militer canggih di
dunia," kepala Army's Ideological and Political Organization Iran
Mohammad Ali Al-e Hashem mengatakan.
Sistem pertahanan udara Raad ditampilkan saat parade militer |
Berdiri teguh dalam 8 tahun perlawanan (Perang Iran-Irak 1980-1988)
melawan kekuatan arogan tentara Saddam Hussein dalam invasinya terhadap
Iran, mengakhiri campur tangan ahli militer asing, memproduksi berbagai
produk militer strategis seperti rudal, kapal perang, pesawat terbang
dan drone, dan memiliki akses untuk mengembangkan perangkat peperangan
elektronik, itu hanya beberapa dari sekian banyak prestasi yang lahir
dari Revolusi Islam Iran, Hashem menambahkan.
Teheran memaksakan diri mengembangkan senjata selama Perang Iran-Irak sebagai solusi atas embargo senjata AS. Sejak itu, Iran banyak mengambil langkah besar untuk merancang dan memproduksi berbagai senjata ringan, medium dan berat. Mulai tahun 1992, Iran sudah mampu memproduksi tank, kendaraan angkut personel lapis baja, rudal dan pesawat tempur.
Dua tahun lalu para pejabat militer Iran mengatakan bahwa negara itu telah mencapai swasembada dalam memproduksi sistem radar dengan frekuensi dan jangkauan berbeda.
Namun, Teheran selalu menegaskan bahwa militer dan program pengembangan senjatanya hanya ditujukan untuk defensif dan bukan merupakan ancaman bagi negara lain.
Pada tahun 2006, Iran mengirimkan kendaraan lapis baja Rakhsh 4x4 dan tank tempur utama (MBT) 72z ke Sudan.
Rakhsk adalah kendaraan taktis ringan 4x4 yang dirancang dan diproduksi oleh Iran melalui Kompleks Industri DIO's Shahid Kolah Dooz. Kendaraan ini digunakan oleh Angkatan Darat dan Kepolisian Iran.
Teheran memaksakan diri mengembangkan senjata selama Perang Iran-Irak sebagai solusi atas embargo senjata AS. Sejak itu, Iran banyak mengambil langkah besar untuk merancang dan memproduksi berbagai senjata ringan, medium dan berat. Mulai tahun 1992, Iran sudah mampu memproduksi tank, kendaraan angkut personel lapis baja, rudal dan pesawat tempur.
Dua tahun lalu para pejabat militer Iran mengatakan bahwa negara itu telah mencapai swasembada dalam memproduksi sistem radar dengan frekuensi dan jangkauan berbeda.
Namun, Teheran selalu menegaskan bahwa militer dan program pengembangan senjatanya hanya ditujukan untuk defensif dan bukan merupakan ancaman bagi negara lain.
Pada tahun 2006, Iran mengirimkan kendaraan lapis baja Rakhsh 4x4 dan tank tempur utama (MBT) 72z ke Sudan.
Rakhsk adalah kendaraan taktis ringan 4x4 yang dirancang dan diproduksi oleh Iran melalui Kompleks Industri DIO's Shahid Kolah Dooz. Kendaraan ini digunakan oleh Angkatan Darat dan Kepolisian Iran.
Kendaraan lapis baja angkut personel Rakhsk |
Tank Safir 74 |
MBT T-72z yang juga disebut sebagai Safir 74 adalah versi upgrade dari
MBT Rusia T-55. Informasi yang diperoleh mengenai tank Safir-74 adalah
upgrade besar untuk output dari mesin, transmisi, proteksi lapis baja
dan senjata dan sistem pemadam kebakaran juga telah dipasang.
Seorang mantan pejabat Iran lainnya mengatakan bahwa Iran telah menjual peralatan militer senilai USD 100 juta pada tahun 2003, dan pada tahun 2006 Iran telah mengekspor senjata ke 57 negara di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar