Empat bulan setelah memimpin koalisi konservatif Liberal-Nasional dia mengklaim berhasil memenangkan Operasi Kehormatan di Perbatasan. Dia menyatakan berhasil menghentikan masuknya pada pencari suaka menggunakan kapal seperti dia janjikan saat kampanye, seperti dilansir majalah the Economist, awal bulan ini.
Pada akhir bulan lalu Menteri Imigrasi Scott Morrison mengklaim sudah tidak ada lagi manusia perahu atau para pencari suaka memasuki perairan Australia selama sebulan terakhir. Durasi itu adalah yang terlama dalam lima tahun terakhir.
Namun akibat dari kebijakannya itu hubungan Australia dengan Indonesia memanas. Pasalnya Angkatan Laut Australia menghentikan kapal para pencari suaka yang akan memasuki perairan Negeri Kangguru itu dengan mengusirnya ke arah perairan Indonesia.
Laporan sejumlah media di Australia dan Indonesia mengatakan Angkatan Laut Australia itu sudah mengusir enam kapal pencari suaka ke Indonesia.
Seorang pencari suaka pada awal Januari lalu mengatakan kepada stasiun televisi ABC bahwa mereka mengalami luka bakar lantaran dipaksa memegang mesin kapal oleh Angkatan Laut Australia. Menanggapi berita itu Abbot menyangkal peristiwa itu dan menyebut ABC, stasiun televisi asal Australia, tidak nasionalis.
Kritik dari dalam negeri Australia juga tidak sedikit. John Ingram, pensiunan Kapten Angkatan Laut, mengatakan kebijakan soal para pencari suaka itu sangat tidak bermoral dan tidak bisa dipertahankan. Dia khawatir Angkatan Laut Australia hanya dijadikan permainan politik. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar