Kuala Lumpur (MI) : Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin memimpin delegasi
Indonesia dalam Defence Service Asia 2014 di Malaysia. Ada 15 industri
pertahanan RI yang ikut dalam pameran produk ini.
"Membawa industri kita lebih baik. Dan negara menginteraksikan peluang industri pertahanan Indonesia," jelas Sjafrie di Kuala Lumpur, Senin (14/4/2014).
Dalam DSA di Malaysia ini, Sjafrie melakukan pertemuan dengan sejumlah negara. Mulai dari Tiongkok, Belarusia, Ceko, Malaysia, Pakistan, dan Inggris.
"Dalam DSA yang dilaksanakan tahun ini, industri pertahanan melaksanakan 13 pertemuan bilateral. Mereka mengharapkan ada kerjasama kedua belah pihak," jelas Sjafrie.
Dengan Malaysia, ada komitmen untuk meningkatkan observasi dalam lini produksi. "Industri pertahanan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan Malaysia. Kita membawa payung koridor interaksi antara pembeli dan produsen," jelasnya.
Sedang dengan Brunei Darussalam kini tengah dalam tahap akhir pembelian 32 kendaraan militer Anoa. Kendaraan ini tengah dalam uji coba. Sementara dengan Polandia, dijajaki ujicoba transfer teknologi.
"Membawa industri kita lebih baik. Dan negara menginteraksikan peluang industri pertahanan Indonesia," jelas Sjafrie di Kuala Lumpur, Senin (14/4/2014).
Dalam DSA di Malaysia ini, Sjafrie melakukan pertemuan dengan sejumlah negara. Mulai dari Tiongkok, Belarusia, Ceko, Malaysia, Pakistan, dan Inggris.
"Dalam DSA yang dilaksanakan tahun ini, industri pertahanan melaksanakan 13 pertemuan bilateral. Mereka mengharapkan ada kerjasama kedua belah pihak," jelas Sjafrie.
Dengan Malaysia, ada komitmen untuk meningkatkan observasi dalam lini produksi. "Industri pertahanan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan Malaysia. Kita membawa payung koridor interaksi antara pembeli dan produsen," jelasnya.
Sedang dengan Brunei Darussalam kini tengah dalam tahap akhir pembelian 32 kendaraan militer Anoa. Kendaraan ini tengah dalam uji coba. Sementara dengan Polandia, dijajaki ujicoba transfer teknologi.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar