Sejarah tank
dimulai pada Perang Dunia I, ketika kendaraan tempur lapis baja segala
medan pertama kali digunakan sebagai respon terhadap taktik perang
parit, mengantarkan era baru perang mekanik. Meskipun pada awalnya tidak
dapat diandalkan, tank kemudian menjelma menjadi andalan pasukan
angkatan darat. Pada Perang Dunia II, desain tank telah maju secara
signifikan, dan tank yang digunakan dalam jumlah besar dalam berbagai
theatre perang. Selama periode Perang Dingin terlihat munculnya doktrin
tank modern dan munculnya tujuan umum Main Battle Tank (MBT).
Tank masih menjadi tulang punggung untuk berbagai operasi pertempuran darat di abad ke-21.
Tank masih menjadi tulang punggung untuk berbagai operasi pertempuran darat di abad ke-21.
Kekuatan tank masih dipandang sebagai simbol utama kemampuan tempur bagi berbagai Angkatan Darat modern. Pada tahun 2013, menurut globalfirepower.com,
Russia masih merupakan negara dengan kekuatan tank terbesar dengan
15.500 unit, disusul oleh China dengan 9.150 unit dan Amerika Serikat
dengan 8.325 unit.
MBT di Asia Tenggara
Di
wilayah Asia Tenggara, negara yang secara tradisional menjadi operator
tank yang lebih berat dari 35 ton adalah negara-negara Asia Tenggara
daratan seperti Vietnam, Thailand , Myanmar , Laos dan Kamboja.
Sedangkan negara yang merupakan kepulauan seperti Pilipina, Singapura,
Malaysia dan Indonesia relatif baru (atau akan) memasukan MBT sebagai
bagian dari kekuatan Angkatan Darat-nya.
Vietnam:
Vietnam
memiliki armada tank terbesar diantara negara Asia Tenggara dan
merupakan pengguna lama dari seri T-54/55 era Soviet dan tank medium
Type 59 China, dan beberapa unit diantaranya benar-benar merupakan tank
veteran Perang Vietnam.
Dari sekitar
600-850 tank T-54/55 Vietnam, sekitar 310 diantaranya dimodernisasi
dengan menggunakan teknologi Israel menjadi standar T-54/55M3 yang
mencakup penggantian canon 100mm Soviet dengan M68/L7 105mm, instalasi explosive reactive armor, peluncur granat asap, mesin baru 1.000 hp buatan Jerman, mortar 60mm dan teknologi meteo-sensor.
Ada
laporan laporan rencana Vietnam membeli 150 unit T-72 MBT buatan
Polandia, tetapi tidak terealisasi dan anggaran digunakan untuk membeli
aset angkatan laut.
Laos
Laos
merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era Soviet.
Negara ini memiliki sekitar 30 tank seri T-54/55 yang sebagian besar
dimiliki di jaman perang Vietnam.
Kamboja:
Negara
ini juga merupakan pengguna lama dari medium tank seri T-54/55 era
Soviet, mengoperasikan sekitar 300 unit tank yang juga diperoleh selama
era perang Vietnam.
Sejauh ini tidak diketahui ada program upgrade
tank atau pembelian tank baru, kecuali berita transfer 50 unit bekas
medium tank T-55 ke Kamboja dari Ukraina sewaktu terjadi ketegangan
dengan Thailand dalam sengketa wilayah dan perebutan kuil.
.Myanmar:
Myanmar
adalah negara lainnya di wilayah Asia Tenggara mainland yang mempunyai
kekuatan tank besar. Sebagian besar terdiri dari tank buatan Cina
seperti T-59D yang dilaporkan berjumlah sekitar 150 unit yang telah
digunakan selama beberapa dekade hingga sekarang.
MBT
Type-69 dan Type-69-II dilaporkan berjumlah 130 unit yang telah
beroperasi sejak tahun 1990, dan beberapa unit MBT-2000 Norinco buatan
China yang didatangkan pada tahun 2011. Angkatan Darat Myanmar juga
dilaporkan memiliki 139 unit tank T-72, beberapa diantaranya dibeli dari
Ukraina pada tahun 2002-2003 meskipun jumlah pastinya tidak jelas
akibat tidak adanya laporan akurat pengiriman.
Thailand:
Pemerintah
Kerajaan Thailand mengoperasikan sekitar 100 unit medium tank M48
Patton buatan Amerika. Batch pertama diterima sejak tahun 1979, dan
kemudian diperkuat oleh MBT M60A1 pada tahun 1991 dan M60A3 pada tahun
1996, jumlah total sekitar 170 unit tank. Semua tank tersebut merupakan
tank eks US Army yang dijual ke Thailand melalui program FMS (Foreign Military Sales).
Kekuatan
tank Angkatan Darat Thailand akan diperkuat oleh pembelian 49 unit MBT
baru T-84 Oplot-M dari Ukraina senilai 7.155 miliar bath yang diumumkan tahun 2011. Thailand mempunyai opsi hingga 200 unit tank untuk menggantikan tank ringan M-41 Bulldog.
Ada kritik terhadap keputusan pemerintah memilih MBT Ukraina mengenai isu fitur auto-loader-nya, awak tank Angkatan Darat Thailand sendiri konon lebih menyukai tank buatan Korea Selatan.
Pilipina:
Terakhir
kali Filipina memiliki tank adalah sekitar akhir tahun 1940-an dengan
dengan M4 Sherman eks US Army dan beberapa unit tank ringan M-41 Bulldogs yang diterima pada tahun 1965.
Max
Montero dari maxdefense.blogspot.com menyampaikan informasi dari
sumbernya yang mengatakan bahwa Pilipina memang telah berencana
memasukan kembali MBT menjadi bagian dari kekuatan Angkatan Darat
mereka, hanya saja bukan merupakan prioritas utama jangka dekat dan baru
akan dikejar dalam renstra ke dua atau ke tiga dari program modernisasi
militer mereka.
Namun Angkatan Darat Filipina sedang berencana mendapatkan 114 unit M113A2 APC (armoured personnel carrier) eks US Army dan tracked APC dan IFV baru untuk menambah ACV-300 yang sebelumnya telah dibeli dari Turki.
Brunei:
Karena
ukuran luas wilayah negara dan kebijaksanaan politiknya Brunei belum
pernah mengoperasikan tank dan tidak terdengar adanya rencana mereka
untuk membeli MBT ataupun medium tank.
Kondisi ini diproyeksikan akan tetap demikian hingga beberapa waktu ke depan.
.Malaysia:
Federasi Malaysia mengoperasikan MBT pertama mereka dengan 48 unit PT-91M Twardy dari Polandia plus kendaraan pendukungnya (6 WZT-91M armored recovery vehicles, 5 MID-91M engineering tanks, 5 PMC-91M Leguan armored bridge layers, dan 1 SJ-09 driver training tank).
Unit pertama diterima pada tahun 2005 sebagai bagian dari kontrak senilai US$370 juta.
Tank tersebut di Malaysia secara lokal dijuluki sebagai ‘Pendekar’ dan dioperasikan oleh Resimen ke-11, Kor Armor DiRaja (Royal Armoured Corps).
Pembelian MBT antara Malaysia dan Polandia dilakukan melalui barter dengan CPO (minyak kelapa sawit) yang merupakan salah satu produk utama Malaysia.
Singapura:
Negara
pulau ini diyakini telah memiliki MBT Centurion buatan Inggris,
khususnya 63 unit Mk.3 dan Mk.7 yang kabarnya diperoleh dari India pada
tahun 1975 dan unit tambahan diperoleh dari Israel di awal tahun
1990-an. Konon semua ditingkatkan kemampuannya dengan teknologi Israel
dan secara lokal kemudian dijuluki Tempest.
Tidak
ada bukti kredibel mengenai keberadaan MBT tersebut dalam Angkatan
Darat Singapura, tidak ada tersedia foto atau sumber terbuka yang
kredibel untuk membuktikan keberadaanya kecuali melalui beberapa
beberapa publikasi. Dan pemerintah Singapura juga mengambil sikap tidak
menyangkal ataupun mengkonfirmasi keberadaan mereka.
Tapi
saat ini desas desus tersebut sudah tidak relevan lagi mengingat bahwa
kemudian secara terbuka Singapura membeli 66 unit MBT Leopard 2A4 eks
Angkatan Darat Jerman ditambah beberapa tank cadangan, bersama dengan 10
unit ARV Bergepanzer 3 Buffel armored recovery vehicles pada sekitar tahun 2007-2008.
Sebagian besar tank di-upgrade ke standar Leopard 2SG dengan proteksi lapis baja modular
canggih dari IBD Deisenroth Engineering dan ST Kinetics pada tahun
2010. Singapura dianggap negara yang paling punya kemampuan dalam hal
kekuatan tank tempur di kawasan ASEAN, untuk saat ini.
Indonesia:
Indonesia
belum pernah mengoperasikan MBT sebelumnya dan merupakan negara ASEAN
paling akhir yang memutuskan memasukan MBT ke dalam kemampuan tempurnya.
Walau pendatang baru, Indonesia bergabung dengan negara pengguna MBT
lainnya di Asia Tenggara dengan pilihan gahar.
Kontrak dengan Jerman senilai US$280 juta mencakup 40 tank Leopard 2A4, 63 Leopard 2RI (upgrade/Revolution), 4 Buffel armored recovery vehicles, 3 Leguan armored bridge layers dan 3 Kodiak armored engineering vehicles, plus 50 Marder 1A2 infantry fighting vehicles.
Indonesia
juga masih mengoperasikan sekitar 400 lebih tank ringan yang sebagian
sudah mulai mendapat upgrade. Selain itu juga Indonesia berencana
membangun tank medium dalam negeri lewat kerjasama internasional dengan
berbagai negara.
10 Tank ‘Terbaik’
Diantara
negara-negara Asia tenggara sendiri terdapat berbagai jenis MBT dan
medium tank sebagai pilihan masing-masing negara. Kawasan yang termasuk
kawasan dimana sedang mengalami lonjakan belanja militer ini diisi
produk tank dari berbagai negara asal seperti Russia, Ukraina, Amerika
Serikat, Jerman, Inggris dan China. Lalu tank apa yang terbaik diantara
berbagai jenis MBT yang ada saat ini?
Setiap
negara dan produsen akan mengatakan tank mereka adalah yang terbaik.
Dan memang perbandingannya hanya bisa dilakukan melalui perbandingan
data di atas kertas. Sedangkan di dunia nyata ada banyak faktor yang
bisa menentukan hasil pertempuran seperti strategi, kemampuan crew dll. Sebagai gambaran berikut adalah 10 tank terbaik di dunia menurut versi military-today.com, tidak mencakup tank yang masih dalam pengembangan atau masih dalam tahapan prototype.
1.Leopard 2A7 (Jerman)
Tank
ini merupakan versi terbaru dari desain sukses Leopard 2. Memiliki
pelindung tambahan dan elektronik yang diperbarui, terlindung dengan
baik dari ancaman perang konvensional dan perkotaan, seperti terhadap
serangan RPG dan IED.
Leopard 2A7 memiliki akurasi yang lebih baik dan jangkauan tembak yang lebih jauh dibandingkan dengan tank lainnya berkat cannon yang kuat dan sistem fire control canggih.
MBT
ini didukung oleh pengembangan mesin 1500 hp yang telah terbukti
handal. Walau ada peningkatan bobot beratnya tapi diimbangi oleh
peningkatan mobilitas berkat upgrade komponen suspensi. Secara umum
kemampuan cross-country mirip dengan seri tank Leopard 2 lainnya.
2. K2 Black Panther (Korea Selatan)
Saat
ini Black Panther (K2) adalah salah satu MBT yang paling canggih di
dunia dan juga sekaligus yang paling mahal hingga saat ini.
Tank ini menggunakan baja komposit dari jenis yang dirahasiakan dan modul explosive reactive armor.
K2 juga dilengkapi dengan perlindungan aktif dan sistem penanggulangan.
Memiliki perlindungan luas yang mirip dengan M1A2 Abrams Amerika
Serikat namun dengan bobot yang jauh lebih ringan.
Tank
Korea Selatan ini dipersenjatai dengan kanon 120mm buatan Jerman
terbaru, serupa dengan yang digunakan pada Leopard 2A6 dan 2A7. Tank ini
memiliki sistem pengendalian tembankan yang sangat canggih yang bisa
melihat, melacak dan menembak secara otomatis pada target seukuran
kendaraan tempur bahkan helikopter yang terbang rendah tanpa perlu input
dari operator. K2 juga menggunakan amunisi canggih. Black Panther
dilengkapi dengan mesin diesel yang bertenaga. Mampu bergerak cepat dan
memiliki suspensi hydropneumatic paling mutakhir.
3. M1A2 Abrams (USA)
Tank
M1A2 Abrams memiliki teknologi dan perlindungan yang mumpuni. Tank ini
juga telah teruji dalam pertempuran dan dipandang sebagai salah satu MBT
yang paling ditakuti musuh.
M1A2
menawarkan perlindungan signifikan terhadap semua senjata anti-tank
terkenal berkat perlindungan lapis baja canggih yang diperkuat dengan
lapisan depleted uranium. Sedangkan akurasi senjatanya masih sedikit lebih rendah dibandingkan Leopard 2A7.
Penggerak
tank ini menggunakan turbin gas rumit yang menawarkan kinerja tinggi
namun menuntut perawatan, dukungan logistik dan juga boros bahan
bakar. M1A2 SEP merupakan varian terbaru yang paling canggih. Tipe tank
sebelumnya bisa di-upgrade kemampuannya ke standar M1A2 SEP
ini. M1A2 Abrams dioperasikan Amerika Serikat (lebih dari 1 500 unit),
Kuwait (218) dan Arab Saudi (373)
4. Challenger 2 (Inggris)
Challenger 2 memiliki Chobham armor
terbaru dan merupakan salah satu MBT paling terlindungi di dunia saat
ini karena menawarkan perlindungan terhadap serangan langsung yang
sangat tinggi.
Tank Inggris ini dipersenjatai dengan 120-mm rifled gun yang sangat akurat. Selongsong dalam kanon dibuat rifled (mempunyai jalur melingkar seperti pada sisi dalam barrel senapan untuk meningkatkan akurasi) sebagai lawan smoothbore (halus tanpa rifled)
yang digunakan oleh MBT modern lainnya. Jarak maksimum tembakkan lebih
dari 5 km. Saat ini Challenger memegang rekor untuk jarak terjauh tank-to-tank kill.
Mesin
Challenger 2 kurang bertenaga jika dibandingkan dengan saingan MBT
produk negara barat lainnya, juga tidak bisa bergerak secepat MBT
lainnya, namun tank ini terkenal dengan kehandalan mekanisme-nya.
Challenger 2 operasional di Angkatan Darat Inggris (386) dan Oman (38).
5. Merkava Mk.4 (Israel)
Merkava
Mk.4 adalah pengembangan terbaru terbaru dan lebih lanjut dari Israel
dari Merkava Mk.3 Israel. MBT ini memiliki desain yang tidak biasa
dengan mesin yang dipasang di depan yang memberikan perlindungan
tambahan dan kesempatan selamat bagi awak jika tank tersebut dilumpuhkan
oleh serangan dari depan.
Semua seri
tank Merkava memiliki kompartemen belakang yang dapat digunakan untuk
membawa pasukan dan kargo di bawah perisai. Kompartemen ini dapat
membawa hingga 10 pasukan jika amunisi dibongkar.
Tank Israel dipersenjatai dengan cannon smoothbore
120mm dan dilengkapi dengan sistem pengendali tembakan baru, yang
mencakup beberapa fitur yang sangat canggih. Salah satunya adalah
probabilitas hit tinggi ketika menembak helikopter yang terbang rendah menggunakan amunisi konvensional.
Mobilitasnya
sendiri hanya rata-rata karena berat bobotnya yang besar meskipun
diimbangi dengan mesin yang bertenaga. Merkava Mk.4 hanya operasional di
Israel (360 unit) karena tank ini tidak ditawarkan untuk ekspor.
6. TK-X (Jepang)
TK-X atau disebut juga Type-10
adalah tank pengembangan Jepang terbaru yang mulai beroperasi pada
tahun 2012 dan merupakan salah satu MBT yang paling canggih di dunia.
Tank ini merupakan light MBT baru yang lebih gesit, namun kemampuan perlindungannya masih berada di bawah tank kontemporer.
TK-X dipersenjatai dengan senjata smoothbore 120mm, secara umim mirip dengan cannon pada Leopard 2A5 dan M1A2 Abrams. Tank ini juga memiliki fire control system canggih dan memiliki mobilitas tinggi berkat perbandingan power-to-weight ratio yang mengesankan, dilengkapi Continuously Variable Transmission (CVT) dan suspensi hydropneumatic terkini.
TK-X
sudah operasional di AD Jepang (12 unit) dan tidak tersedia untuk
ekspor mengingat undang-undang Jepang yang tidak mengizinkan ekspor
peralatan militer.
7. Leclerc (Perancis)
Leclerc
adalah MBT buatan Perancis yang telah memasuki layanan sejak tahun
1992. Sejumlah fitur desain Leclerc kemudian digunakan pada tank Barat
lainnya.
MBT ini telah menggunakan composite armor canggih dengan add-on modular armor, diawaki 3 orang crew dan dilengkapi dengan autoloader.
Leclerc dilengkapi cannon yang berdaya hancur tinggi dan memiliki probabilitas hit tinggi terhadap target stasioner atau bergerak serta memiliki kemampuan hunter-killer. Tank ini memiliki mobilitas yang baik berkat mesin berkekuatan 1500 Hp dan suspensi hydropneumatic. Saat ini beroperasi di AD Perancis (406 unit) dan Uni Emirat Arab (388).
8. T-90 (Russia)
T-90
adalah tank Russia yang diproduksi dalam jumlah besar. Walau dipandang
tidak secanggih MBT saingan produk Barat, namun tank ini menggunakan
teknologi yang proven dengan biaya yang efektif. Merupakan MBT
paling sukses (secara komersial) di pasar global, sekaligus juga
merupakan salah satu yang termurah di antara MBT modern.
T-90
memiliki profil kecil yang membuatnya target yang sulit untuk dibidik.
Kelemahan signifikan dari T-90 adalah amunisi yang disimpan dalam
kompartemen utama karena autoloader jenis carrousel, jika tertembak dan amunisi meledak berpotensi besar mengancam jiwa crew
dan menghancurkan tank dari dalam. Kelemahan ini umum terdapat pada MBT
Soviet , Rusia, Cina dan Ukraina. Sedang tank Barat umumnya memiliki
kompartemen terpisah dari turret dengan panel blow-out. T-90
dianggap dinilai kurang akurat terhadap sasaran jarak jauh, namun dapat
meluncurkan rudal anti tank berpandu dengan cara yang sama seperti jika
menggunakan amunisi biasa.
Versi awal memiliki power to weight rasio yang buruk akibat mesinnya yang kurang bertenaga. Tapi model selanjutnya dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat. T-90MS Tagil
adalah versi terbaru dengan lapisan pelindung baru, mesin baru
,persenjataan baru ,perbaikan turret, dan peningkatan kemampuan
observasi dan sistem pembidikan. Pada 2015-2016 Russia akan menggantikan
seri T-90 dan menggantinya dengan jenis MBT terbaru Russia, Armata.
T-90
saat ini dalam pelayanan AD Rusia ( sekitar 700 unit ), Algeria ( 305
), Azerbaijan ( 20 ), India ( 620 ), Turkmenistan ( 40 ) dan Venezuela (
50 ~ 100 ).
9. Oplot-M (Ukraina)
Pasca
keruntuhan Uni Soviet, Ukraina melanjutkan pengembangan MBT T-80UD, dan
versi terbarunya adalah Oplot-M. Oplot-M dilengkapi dengan lapisan
pelindung reaktif eksplosif generasi baru. MBT ini mewarisi sistem
pemuatan amunisi otomatis dari pendahulunya, namun amunisi disimpan
dalam kompartemen utama, bukan kompartemen terpisah dengan panel blow-out.
MBT
Ukraina terbaru ini juga dianggap tidak memiliki akurasi tinggi
terhadap target jarak jauh dibandingkan MBT saingan Barat, namun seperti
juga MBT Russia, dapat meluncurkan anti-tank guided missiles dengan cara yang sama seperti amunisi biasa. Oplot-M memiliki kemampuan hunter-killer.
Oplot-M
telah melalui uji coba dan memperkuat Angkatan Darat Ukraina. Tank ini
juga memperkuat AD Thailand. Secara luas serupa dalam hal persenjataan,
perlindungan dan mobilitas dibandingkan dengan versi terbaru T-90
Russia, namun saat ini Oplot-M hanya diproduksi dalam jumlah kecil.
10. Type 99 (China)
MBT China ini memperlihatkan campuran pengaruh Rusia dan Barat dalam desain dan teknologinya. Seperti tank Rusia/Soviet Type
99 juga tidak memiliki akurasi tinggi terhadap sasaran jarak jauh,
namun juga mampu untuk meluncurkan rudal anti tank berpandu dengan cara
yang sama seperti amunisi biasa.
Loading sistem otomatis Type 99 merupakan copy
dari design tank Rusia/Soviet . Oleh karena itu punya kelemahan yang
sama karena amunisi disimpan dalam kompartemen utama, bukan kompartemen
terpisah dengan panel blow out.
MBT ini dilengkapi dengan sistem active laser protection
yang unik, yang menggunakan laser bertenaga tinggi untuk mengganggu
rudal berpandu laser atau sinyal inframerah, menonaktifkan optik
pengamatan musuh dan mampu merusak penglihatan juru tembak musuh. Sistem
active laser protection ini juga dapat digunakan untuk melawan ancaman helikopter.
Tipe 99 dilengkapi dengan mesin yang bertenaga hingga memiliki mobilitas yang baik . Tipe terbarunya adalah Type 99G dengan beberapa perbaikan. Saat Tipe 99 hanya beroperasi dalam Angkatan Darat China sejumlah 200 unit.
Dalam versi military-today.com di atas varian terbaru keluarga Leopard 2 yang memuncaki singgasana tank terbaik dunia. Dan bukan hanya versi ini military-today
saja dimana Leopard 2 dianggap sebagai tank terbaik, tapi berbagai
versi lainnya juga rata-rata mengamini superioritas data teknis tank
Leopard 2, atau setidaknya selalu termasuk di jajaran papan atas kasta
MBT dunia.
Tank Leopard
Leopard 1
Pengembangan MBT Leopard 1 dimulai pada tahun 1956 dan memakan waktu sekitar 10. Tank tersebut mulai memperkuat Bundeswehr
pada tahun 1965 dan produksinya dihentikan pada tahun 1984 dan kemudian
digantikan oleh Leopard 2 yang kemudian menjadi tank Jerman yang paling
sukses dengan berbagai varian dan digunakan berbagai Angkatan Darat
dunia.
4000 unit MBT Leopard 1
dibangun di Jerman dan sekitar 720 unit lainnya diproduksi di Italia di
bawah lisensi. Meskipun usia design Leopard 1 sudah termasuk tua namun
masih ada sejumlah tank ini yang masih operasional di sejumlah operator
ekspor.
Leopard 2A0
Pengembangan
MBT Leopard 2 dimulai pada tahun 1970. Pada masa genting dimana
eskalasi mungkin terjadi antara negara-negara NATO dengan negara anggota
Pakta Warsawa.
Angkatan Darat Jerman
membutuhkan MBT yang terlindungi dengan baik dan lebih unggul
dibandingkan tank negara Blok Timur. Prototipe pertama dari Leopard 2
diselesaikan pada tahun 1972 .
Leopard 2 A0 merupakan varian produksi pertama. 209 unit dibangun oleh Krauss Maffei dan 171 unit oleh MaK dari
Oktober 1979 hingga Maret 1982 total mencapai 380 unit dari pesanan
awal 1800 unit pesanan pemerintah Jerman. Tank ini dilengkapi dengan fire control computer, laser rangefinder, general-purpose telescope, panorama periscope (PERI R17) dan tower sight FERO Z18
Leopard 2A1
Leopard
2A1 mulai produksi sejumlah 450 unit antara Maret 1982 sampai November
1983, dan selanjutnya 300 unit antara November 1983 dan November 1984.
Tipe Leopard 2A1 mulai terlihat diperkenalkannya thermal gunners sight, rak penyimpanan amunisi baru dan filter bahan bakar baru untuk mempercepat proses pengisian.
Leopard 2A2
Leopard
2A2 bukan varian produksi, tetapi proyek peningkatan dari varian
sebelumnya dan berlangsung pada tahun tahun 1984 dan 1987.
Peningkatan yang terjadi berkonsentrasi pada penggantian PZB 200 sights menjadi thermal sights, perbaikan tangki bahan bakar untuk mempercepat waktu isi ulang, flat deflektor untuk periskop dan perubahan posisi kabel towing.
.
Leopard 2A3
Leopard
2A3 termasuk yang memasuki lini produksi dan dihasilkan sekitar 300
unit tank tipe ini antara Desember 1984 dan Desember 1985.
Leopard 2A3 adalah tipe dimana mulai diperkenalkan radio digital baru SEM80/90.
.
Leopard 2A4
Leopard
2A4 adalah varian yang paling umum dari keluarga Leopard 2. Total
dihasilkan 2.695 unit tank 2A4 yang diproduksi pada tahun 1992.
Varian
sebelumnya yang dipunyai Angkatan Darat Jerman (Barat) juga kemudian
diupgrade menjadi Leopard 2A4, hingga kemudian total mencapai 2.125 unit
tank Leopard 2A4.
Dengan berakhirnya
perang dingin, Jerman dan Belanda menjual surplus stok tank mereka ke
berbagai negara. Austria (114), Kanada (80), Chile (140), Denmark (51),
Finlandia (124), Yunani (183), Norwegia (52), Polandia (128), Portugal
(37), Singapura (96) Spanyol (108), Swedia (160), Turki (339) dan juga
termasuk Indonesia (104). Total hampir 3600 unit Leopard 2A4 yang
beroperasi di berbagai negara di luar Jerman
Leopard 2A4 mendapatkan peningkatan berupa upgrade turret, flat titanium/tungsten armour, automated fire and explosion suppression system dan all-digital fire control system.
Leopard 2A5
Leopard 2A5 (juga dikenal sebagai KWS II) mengalami perubahan posisi sights komandan & penembak. Tapi yang menjadi fokus peningkatan kemampuan terjadi pada perubahan armor.
Tank ini mendapatkan tambahan stand-off armor pada bagian depan dan samping Turret, terutama yang paling signifikan adalah adanya sistem Modular Expandable Armour berbentuk baji di depan alias MEXAS dan dirancang untuk menghadapi senjata shaped charge weapons dan mengalihkan energi kinetik dari serangan amunisi APFSDS (armour-piercing fin-stabilized discarding sabot).
Mantlet
persenjataan utama harus dirancang ulang untuk mengakomodasi pelindung
baru dan juga perubahan yang dilakukan pada lapis baja utama menjadi high-hardness steel, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik. Spalding juga dipasang di dalam turret untuk melindungi kru dari fragmen jika pelindung tersebut ditembus. Stabilisasi sistem hidrolik meriam utama telah diganti dengan yang sistem elektrik. Hatch bagi pengemudi telah diganti dengan lapisan baja yang lebih berat yang dioperasikan secara elektronik untuk geser terbuka.
Leopard 2A6
Upgrade utama dari Leopard 2A6 (yang dikenal juga sebagai KWS I) adalah penggantian smoothbore L44 120mm dengan L55 yang baru yang dapat menghasilkan energi kinetic yang lebih tinggi.
Amunisi
APFSDS baru yang disebut 570 DM53 (LKE II) telah dikembangkan untuk
meriam baru tersebut dan dikatakan mampu menembus semua perisai double-reaktif. L55 25% lebih panjang dari pendahulunya, memberikan muzzle velocity
yang lebih tinggi yang menghasilkan jangkauan dan penetrasi amunisi
energi kinetik APFSDS yang lebih baik. Mesin baru juga ditambahkan pada
tipe ini
Leopard 2A6M
Leopard
2A6M adalah pengembangan lain dari Leo 2A6. Varian ini dikembangkan
untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap ranjau darat.
Paket ini termasuk lapisan pelindung bagian bawah baru di bagian lambung
yang lebih besar, vision systems baru dan pengaturan restowage amunisi.
Penggantian drive
hidrolik dengan listrik dan kursi pengemudi, yang sebelumnya menempel
pada lambung sekarang menggunakan sistem lepas sehingga bisa bergerak
bebas.
Hanya sedikit dari keluarga
Leopard 2A6 Jerman yang ditingkatkan menjadi varian 2A6M ini, tapi kit
upgrade ini juga digunakan pada Strv 122 Swedia walau tidak ditujukkan
sebagai tipe 2A6M.
Leopard 2 PSO
Up-grade terbaru tipe A6 adalah Leopard 2 PSO (singkatan dari Peace Support Operations/Operasi
Dukungan Perdamaian). Merupakan MBT dengan kelengkapan paket perang
kota yang seperti Challenger 2 Street Fighter dan Abram TUSK tetapi
dengan upgrade teknis yang lebih lengkap.
Leopard 2 PSO mempunyai tambahan armor dan remote weapons station yang sama dengan type A6 lainnya, tapi juga dilengkapi dengan pisau dozer, persenjataan non lethal, search light
dan CCTV yang dipasang di berbagai titik pada lambung tank untuk
keperluan pengamatan jarak dekat,dan memberikan memberikan peningkatan situational awareness bagi kru.
Leopard 2A7+
Pada tahun 2010 keluarga Leopard 2 menawarkan standar baru yang dikenal sebagai Leopard 2A7+.
Peningkatan kemampuan berfokus pada penambahan modul armor yang membentang di sepanjang sisi lambung dan turret yang merupakan fitur dari Leopard 2 PSO dan penambahan meriam utama L55 dari upgrade tipe A6. Amunisi HE (High-Explosive) baru dengan fuse yang bisa diprogram juga telah dikembangkan untuk tank ini.
Berat
keseluruhan kendaraan meningkat sebesar 5 ton menjadi total 67,5 ton,
namun dilaporkan masih dapat mempertahankan kecepatan puncaknya.
Leopard 2A4 Evolution
Perusahaan
Jerman IBD Deisenroth Engineering adalah produsen mapan modular armor
dan material berbahan keramik. Produk mereka yang paling terkenal adalah
modul MEXAS yang diaplikasikan pada Leopard 2A4 Evolution, Leopard 2NG (Next Generation)
yang merupakan paket upgrade untuk Leopard 2A4 Turki dan MBT122
Evolution yang merupakan paket upgrade bagi armada Leopard 2A4 Angkatan
Darat Swedia.
Leopard 2A4 Evolution
adalah upgrade IBD Deisenroth Engineering pada Leopard 2A4. Peningkatan
kemampuan termasuk perlindungan lambung dan sisi tank dengan modul Mexas
untuk perlindungan terhadap IED & ranjau, perlindungan pada bagian
atas untuk perlindungan terhadap airburst munitions, liners spald internal dan sistem pertahanan aktif terhadap peluru kendali anti-tank.
Pembeda antara upgrade A6 dan A7+ ini bisa dibedakan dari perbadaan MEXAS frontal wedge, di mana Evolution memiliki bentuk frontal modul yang lebih mengotak dengan celah untuk sistem pertahanan aktif.
Upgrade
tank Leopard 2A4 Singapura menjadi Leopard SG menggunakan teknologi IBD
Deisenroth Engineering yang bekerjasama dengan perusahaan lokal
Singapura ST Kinetics menandakan bahwa MBT Singapura Leopard SG pada
dasarnya adalah leopard Evolution.
Leopard 2A4 Revolution
Meskipun
sepintas Leopard Revolution yang juga dibeli oleh Indonesia ini mirip
dalam hal penampilan dengan paket upgrade Evolution, namun sebenarnya
keduanya mempunyai paket upgrade yang berbeda. Evolution merupakan
paket upgrade besutan IBD Deisenroth Engineering bagi Leopard 2A4,
sedangkan Revolution merupakan upgrade Leopard 2A4 oleh Rheinmetall.
Rheinmetall
menawarkan pendekatan upgrade komprehensif untuk tank tempur utama
berupa konsep modular yang mampu memenuhi kebutuhan operasional
negara-negara pengguna saat ini serta menjamin potensi di masa depan.
Aspek revolusioner dari konsep Rheinmetall khususnya meliputi paket
perlindungan serta paket sistem extensive array of reconnaissance dan target acquisition.
Leopard
Revolution tidak menggunakan sistem armor AMAP yang dipasok IBD dalam
pengembangan Leopard Evolution. Namun ke dua perusahaan tersebut baik
Rheinmetall maupun IBD sama-sama memiliki saham di sejumlah perusahaan
pertahanan yang memproduksi sub-system bagi keduanya, seperti misalnya sistem hard killer dan laser warning yang digunakan dalam Leopard Evolution.
PzH 2000
Dikategorikan sebagai varian dari keluarga Leopard, PzH 2000 (Panzerhaubitze 2000/lapis baja-howitzer 2000) adalah self-propelled howitzer
155mm yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) dan
Rheinmetall yang saat ini merupakan salah satu sistem artileri yang
dianggap paling kuat di dunia. Berbagi kesamaan dengan keluarga Leopard
lainnya adalah dalam hal chassis, berbagai komponen dan juga turret
Pengembangan
PzH 2000 dimulai pada tahun 1987, dikembangkan dari program
internasional SP70 yang terhenti pada tahun 1980 akibat masalah
pendanaan.
PzH 2000 secara khusus dikenal atas kemampuan rate of fire-nya
yang sangat tinggi. Dalam burst mode dapat menembakkan tiga tembakan
dalam waktu 9 detik, sepuluh tembakan dalam 56 detik, dan mampu
-tergantung pemanasan laras meriam- melakukan 10 hingga 13 tembakan per
menit secara terus menerus.
PzH 2000 mempunyai kemampuan hingga 5 tembakan otomatis Multiple Rounds Simultan Impact
(MRSI) dan juga pengisian ulang amunisi otomatis. Dua orang operator
dapat memuat 60 amunisi dan mengisi ulang pendorongnya dalam waktu
kurang dari 12 menit. saat ini PzH 2000 digunakan juga oleh Italia,
Belanda dan Yunani, dengan potensi banyak negara lain akan segera
mengikuti karena banyak negara NATO harus segera menggantikan howitzer
M109 mereka yang telah mendekati usia pensiun.
Buffel ARV (Armored recovery vehicle)
ARV Bergepanzer 3 Buffel (Buffalo) tank kendaraan recovery yang dikembangkan oleh Rheinmetall menggunakan chassis Leopard 2 dan dilengkapi dengan sistem recovery yang tangguh.
ARV Buffel dilengkapi dengan crane, winch dan front-mount dozer. Misi utama dari Buffel adalah kendaraan pemulihan bagi tank atau tracked vehicle lainnya yang rusak/hancur, terbalik atau terjebak lumpur.
Dilengkapi crane besar yang terpasang pada pada platform rotary dan mampu mengangkat beban hingga 30.000 kg. Crane-nya bisa berputar 270 derajat dan memiliki momentum limiter elektronik untuk mencegah overloading.
ARV Buffel mampu mengangkat hampir semua jenis turret MBT. Dengan alat tambahan Buffel mampu menyeberangi rintangan air hingga sedalam 4 meter.
Buffel dilengkapi satu unit senapan mesin 7,62 mm untuk pertahanan dan 16 discharger granat asap. Didukung mesin yang sama dengan MBT Leopard 2 yaitu diesel MTU MB 837 Ka-501 turbocharged yang menghasilkan tenaga 1500 hp.
Kodiak Combat engineering vehicle
Kendaraan tempur rekayasa teknis Pionerpanzer
3 Kodiak dikembangkan sejak tahun 2002 oleh Rheinmetall Jerman dan RUAG
Swiss sebagai upaya perusahaan swasta untuk memenuhi kebutuhan
operasional Angkatan Darat Swiss. Prototipe pertama diperlihatkan pada
tahun 2003.
Tugas utama dari kendaraan combat engineering
ini membangun dan/atau menghilangkan hambatan di medan perang serta
membersihkan jalur yang dipenuhi ladang ranjau, menciptakan jalur aman
bagi kendaraan lain untuk melewati wilayah tertentu.
Kendaraan tempur rekasaya teknis Kodiak dibangun berdasarkan pada modifikasi chassis MBT Leopard 2. Kendaraan teknik militer ini dilengkapi dengan excavator berengsel, dua derek penggulung, full-length dozer blade atau
bajak ranjau di depan. Bajak ranjau digunakan untuk membersihkan jalur
yang melalui ladang ranjau. Kodiak juga dilengkapi dengan sistem penanda
jalur aman dan juga dilengkapi dengan perangkat detonator elektromagnetik.
Kodiak
membutuhkan tingkat perlindungan tertentu yang diperlukan untuk bisa
beroperasi bersama unit garis depan. Bagian depan tahan terhadap
tembakan senjata kaliber kecil, sementara perlindungan menyeluruhnya
mampu melindungi kru dari serangan senjata mesin berat dan
pecahan/serpihan serangan artileri.
Kendaraan
tempur teknik ini memiliki tingkat perlindungan terhadap ranjau
darat yang sama seperti MBT Leopard 2. Kendaraan ini dilengkapi dengan
perlindungan NBC (Nuclear, Biological, Chemical) dan sistem pencegah kebakaran otomatis. Sedangkan mesinnya juga sama dengan yang digunakan pada Leopard 2.
PSB 2 Armored bridgelayer
Panzerschnellbrucke 2 atau PBS 2 adalah kendaraan armored combat engineering
Jerman yang dirancang untuk membawa, mendirikan dan menarik jembatan
lipat. Kendaraan ini dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann untuk
Angkatan Darat Jerman dan Belanda. Kendaraan bridgelayers lapis baja pra-produksi pertama selesai pada tahun 2002.
PBS 2 juga berbasis chassis Leopard 2. Mampu membawa mekanisme peluncuran untuk tiga modul jembatan. Jembatan diletakkan secara horizontal (tipe cantilever) bukan vertikal seperti yang diterapkan pada sejumlah bridgelayers lain. Keuntungan utama dari desain tersebut adalah lebih sulit untuk terlihat oleh musuh.
Modul jembatan terdiri dari konstruksi logam aluminium. Setiap modul mempunyai panjang 9,7 m. Bridgelayer
PBS 2 ini dapat meletakkan modul sendiri -sendiri atau digabungkan
bersama-sama. Dua modul akan membentuk sebuah jembatan 18,7 m. Kendaraan
ini mampu untuk meluncurkan tiga jembatan dengan panjang 9,7m sekaligus
membentuk jembatan sepanjang 28,7 m.
Sebuah
jembatan pendek akan mampu diletakan dalam waktu hanya tiga menit. Dan
dibutuhkan delapan menit untuk meluncurkan jembatan lengkap 3 modul.
Setiap modul bobot sekitar 4,8 ton. Seperti kendaraan bantuan lainnya
PBS 2 juga menggunakan mesin yang sama dengan output tenaga 1500 hp. (JKGR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar