"Satu tahun ini kita harus merekrut 1.000 orang terutama menghadapi Pemilu serentak. Kondisi itu harus bisa kita pantau sedini mungkin," kata Sutiyoso di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).
Saat ini jangkauan BIN kata dia harus ditingkatkan sebab satu anggota BIN harus bertanggung jawab pada isu di 3 kabupaten.
"Inilah yang (dilakukan) untuk menutupi itu," kata dia lagi.
Setelah perekrutan, anggota BIN kata dia dilatih dan disekolahkan baik formal maupun nonformal baru diturunkan ke lapangan. Dalam pertemuan dengan Jokowi hari ini, presiden meminta agar kepala BIN yang baru bisa membenahi BIN khususnya masalah struktur organisasi.
"Kebutuhan kita kira-kira 5.000 lebih dan saat ini ada 1975 personel," kata Sutiyoso lagi.
Selanjutnya presiden juga mengingatkan soal kualitas personel sesuai pembidangan sehingga diperlukan pendidikan dan pelatihan yang lebih mutakhir.
Terakhir, Jokowi menyinggung soal perlengkapan yang dimiliki BIN khususnya terkait teknologi agar makin diperbaiki sehingga tidak ada lagi masalah penyadapan presiden dan pejabat negara.
"Teknologi komunikasi sudah sangat canggih. Kalau kita tidak punya alat super canggih kita akan jebol terus," tambahnya
Sumber : Beritasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar