Sebagaimana diberitakan IB Times, Rabu (7/7/2015), Kepala United Shipbuilding Corporation Rusia, Anatoly Shlemov, mengatakan, kapal selam pertama yang disebut "pembunuh kapal pengangkut pesawat" akan membawa rudal kapal laut dan akan digunakan untuk menyerang pertahanan di pesisir dan kapal pengangkut pesawat.
Shlemov melanjutkan, kapal selam kedua yang dikenal sebagai "pencegat bawah air" akan digunakan untuk melindungi kapal selam yang membawa kapal selam balistik. Kedua kapal selam tersebut berada pada kelas yang sama namum membawa persenjataan yang berbeda.
Proyek kapal selam mematikan tersebut akan selesai sebelum sepuluh tahun.
Proyek tersebut merupakan program modernisasi militer Rusia yang bernilai USD350 miliar atau sekira Rp4.676 triliun. Program tersebut bertujuan untuk memperkuat pertahanan Rusia di seluruh wilayah Eropa dan memperoleh keseimbangan militer dengan Amerika Serikat (AS).
Pada awal Juni, kepada Angkatan Laut Rusia, Viktor Chirkov, menyatakan kapal selam baru tersebut dirancang oleh biro perancangan teknik angkatan laut Malakhit dan konstruksinya akan ditangani oleh perusahaan pembuat Kapal Sevsmash.
Saat ini, Rusia mengoperasikan sekira 60 kapal selam dengan 10 di antaranya dilengkapi kekuatan nuklir dan membawa rudal balistik.
Sebanyak 30 kapal selam lainnya berukuran lebih kecil dan berperan sebagai kapal selam nuklir multifungsi. Kapal selam sisanya menggunakan mesin tenaga diesel dengan teknologi yang lebih lama.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar