Minggu, 10 Februari 2013

Anggaran Dipotong, Militer India Pastikan Tetap Beli 126 Rafale


Militer India menegaskan tetap berniat untuk membeli jet tempur buatan Prancis, Rafale, walaupun sedang terancam pemotongan anggaran. Pembelian Rafale diperkirakan dapat menghabiskan biaya hingga USD10 milyar atau setara dengan Rp97.1 triliun (Rp9.710 per USD).

India berencana membeli jet tempur Rafale sebanyak 126 buah. Negosiasi pembelian sendiri telah berlangsung sejak tahun lalu.

Sebelumnya media memperkirakan pembelian Rafale akan diresmikan saat Presiden Francois Hollande berkunjung ke India pada 14-15 Februari mendatang, namun militer India membantahnya dan menyebutkan prosedur pembelian masih mebutuhkan waktu lama untuk dapat diselesaikan.

“Kontrak pembelian Rafale masih diperiksa panitia anggaran. Masih ada banyak prosedur yang harus dijalani sebelum kontrak tersebut diresmikan,” ujar Menteri Pertahanan India, A. K. Antony, seperti dikutip Reuters, Kamis (7/2/2013).


Pemerintah Prancis menyatakan, keyakinannya proses pembelian tersebut dapat segera diselesaikan. “Kami harap kontrak dapat diresmikan secepatnya walaupun sepertinya bukan saat Presiden Hollande datang ke India,” ujar seorang diplomat Prancis yang tidak disebut namanya.
Setahu kami, India memang tidak pernah mengumumkan pembelian alutsista dalam sebuah acara politik,” lanjut diplomat tersebut.


India dianggap sebagai salah satu importir persenjataan terbesar di dunia. Pembelian besar-besaran tersebut merupakan bagian dari program modernisasi alutsistanya untuk mengimbangi perkembangan militer China.

Namun perkembangan militer India tersebut tidak akan lepas dari kebijakan pengetatan anggaran yang kini dijalankan negara tersebut. India memotong anggaran pemerintahnya karena selama ini mengalami defisit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar